Tapi sebenarnya sedari tadi Rora ingin mengucapkan semangat kepada mereka, hanya saja Rora takut ucapannya akan menggangu konsentrasi Alo dan Maxim.
Aku dan Winny langsung saling tos-tosan sambil mengangcungkan jempol saat melihat Rora hendak mengambil ancang-ancang untuk berteriak.
"ALOOOO SEMANGAT YAAA!!"teriakkan Rora sepertinya langsung direspon otak Alo.
Buktinya saja setelah Rora berteriak, Alo menolehkan kepalanya dan langsung tersenyum lebar sambil mengatakan "terima kasih"tanpa bersuara. Dan Rora hanya bisa memasang wajah salting karena tingkah Alo. Aaa....lihatlah karena teriakan Rora dia bisa langsung tersenyum seperti itu. Aiss....... ternyata Rora bisa mengubah bahkan menjukirbalikkan kehidupan Alo dengan hal-hal yang biasa.
"Aiss.... masa gak ada yang bilangin semangat ke gue???? Ya dehh gue mah apa ya kan???"ucap Maxim dengan alay dan memasang ekspresi sedih. Dan dia juga menunjukkan bahwa dia itu jomblo karatan.
"Hahaha....lebay banget sih lo."balas Winny sambil tertawa melihat tingkah lebay Maxim.
Maxim hanya bisa mencibir ucapan Winny. Yaps tiba-tiba saja mereka menjadi dekat. Sepertinya mereka juga akan menjadi kawan dekat. Alo dan Maxim langsung melanjutkan permainan yang tadinya sempat tertunda. Tapi kali ini Alo bermain dengan lebih baik lagi. Keadaan berbalik sekarang. Bahkan poin Alo yang tadinya tertinggal jauh dibelakang Maxim, sekarang jadi setara. Bahkan melampui point Maxim. Gerak tubuh mereka sangat gesit. Maxim berusaha merebut bola yang sedang berada di tangan Alo. Setelah berhasil mengelak dari Maxim, dia segera memasukkan bola itu kedalam ring. Dan wus... bola itu masuk dengan sempurna kedalam ring. Setelah itu bola langsung meluncur dengan bebas ke tanah. Sebelum mencapai tanah, bola itu langsung di-dribble oleh Maxim. Saat Maxim hendak men-shoot bola itu, bukannya melambung kearah ring malah ke arah Winny. Karena terlalu asik berbicara, kami tidak menyadari bahwa sebentar lagi akan ada bola yang terlempar kearah kami atau lebih tepatnya kemuka Winny."WINNY AWASS!!!"teriak Alo dan Maxim secara bersamaan. Mereka sangat panik sekarang.
Baru saja Winny menolehkan kepala kearah mereka, tapi sedetik kemudian...
"Akhh...."ringis Winny kesakitan saat jidatnya terkena bola basket yang terlempar cukup keras tadi.
"Winny lo gak papa??? Ehhh lo pasti kesakitan banget sekarang. Ayok kita ke UKS"ucapku dengan sangat panik tapi aku tetap memapah Winny ke UKS. Aku juga dibantu Rora. Saat tubuh Winny sudah berdiri, segera saja kami pergi ke UKS. Tetapi belum ada 5 langkah berjalan. Maxim sudah berada didepan kami dan segera meminta maaf ke Winny. Bibir Winny tidak membalas ucapan Maxim, dia hanya terus-menerus meringis kesakitan sambil memegangi kepalanya yang sudah terlihat memerah seperti bekas dihajar orang.
"Isss..... akong awas dulu deh yaa. Kita lagi buru-buru nihh."ucap Rora dengan nada tidak sabaran karena sepertinya sebentar lagi Winny akan pingsan .
Akhirnya Maxim menggeser tubuhnya dan membiarkan Rora dan aku segera membawa Winny menuju ke UKS. Sesampainya diUKS, ternyata Winny sudah pingsan. Penjaga UKS segera memeriksa keadaan Winny dan memberitahu bahwa keadaannya sekarang sudah lebih baik. Tiba-tiba pintu ruangan UKS dibuka dengan sedikit tergesa-gesa. Ternyata orang yang melakukan hal itu adalah Maxim.
"Bolehkan gue jagain Winny disini?? Gue juga minta maaf karena buat Winny celaka. Maafin gue"ucap Maxim dengan nada yang sangat merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROBOT
Teen FictionIya aku hanyalah seorang robot #5 in robot (12122018) #270 in teenlit (19112018) #322 in gaje (20112018) #803 in fiksi remaja (20112018)