"ARGHHH!!!!!"raung Rora dengan begitu kerasnya.
Karena kelompok Sheira sedari tadi terus membuat keributan, akhirnya Sir Nugi datang dan mendekat kearah kelompok tersebut.
"Ada apa ini?!?!? Kenapa kalian ribut sekali sedari tadi?!?!? Kalian tau tidak, kelompok lain bisa terganggu karena keributan yang sudah kalian ciptakan?!?! Lagipula apa kalian sudah menentukan untuk para tokohnya???"Sir Nugi berkata dengan sedikit marah dan tegas.
"Ribut banget sih jones satu ini!!!!!"ucap Sheira dengan pelan.
"Apa kamu bilang tadi, Sheira???"tanya Sir Nugi dengan nada yang sedikit mengintimidasi.
"Gak ada apa-apa kok, Sir. Serius saya!"Sheira malah menjawab dengan berani, ya meskipun jarinya juga membuat pose "peace" tapi sebenarnya dia tidak takut dengan nada tadi.
"Ya sudah, kalau begitu bagaimana progres dikelompok ini??? Sudah sampai dimana??"
"Kita udah memilih untuk setiap tokoh yang akan diperankan. Lalu teman-teman juga, sudah membaca naskah ini. Nah... soal kita mau pakai bahasa apa, kita belum tau juga, Sir. Lalu untuk pemeran utama ada Rora dan Alo yang akan memerankan diri sebagai 'Romeo and Juliet'."
Selain pintar menyontek, ternyata Sheira masih memliki kemampuan lain. Lihatlah tadi, bahkan bibir itu dengan lihainya mengucapkan segala hal yang tidak terjadi seperti apa yang dia ceritakan. Memang akan cocok sekali, jika dia memdapatperan sebagai iblis, orang jahat, ataupun semua peran yang berhubungan sebagai Antagonis. Benar-benar iblis laknat!!
"Oooo begitu, baiklah karena sudah dipilih peran-perannya, nanti harap ditulis diselembar kertas. Yang hendak kalian tulis ialah; anggota beserta peran yang akan dimainkan, lalu properti apa saja yang akan dibawa, setelah itu hari apa saja kalian berlatih--hal ini fungsinya agar, kalian tidak menggunakan alasan untuk pergi keluar dengan alasan,'ada kerja kelompok SBK' saya tidak ingin hal itu terjadi. Maka kalau bisa hal itu langsung diantisipasi dengan cara ini--. Jika sudah silahkan langsung kumpul kepada saya. Apa ada pertanyaan???"tanya Sir Nugi yang sudah duduk ditengah-tengah mereka.
"Enggak ada, Sir."jawab mereka dengan serempak.
Yaa mereka takut jika tidak dijawab dengan ucapan dan dengan hanya anggukan atau gelengan kepala, maka guru yang sedikit nyentrik itu akan berkata, "Hore, kacang!" tapi dengan nada yang menunjukkan bahwa beliau sedang merajuk.
"Baiklah. Omong-omong apakah Sheira sudah menyampaikan sebuah pesan???"
"Pesan apa, Sir?? Sheira enggak ada bilang apa-apa kekami soal sebuah pesan. Emangnya ada ya, Sir???"Obelia bertanya dengan keheranan,karena rasanya sedari tadi Sheira hanya melontarkan omong kosong saja.
"Sheiraa??"ujar Sir Nugi dengan nada rendah sambil menaikkan salah satu alisnya.
Bukannya menjawab, Sheira malah menampilkan cengiran bodoh khas miliknya. Sir Nugi hanya memutar bola mata malas, melihat tingkah Sheira itu.
"Sekarang, kamu sampaikan pesan yang tadi! Ayo!!"lanjut Sir Nugi lagi dengan nada memaksa.
"Hehehehe maap bet yaa teman-temin. Hehehehe maap ya, ja----"
"Kami enggak mau terima permintaan maaf lo-tuh. Jadi gimana????"potong Obelia yang bermaksud hanya untuk menjahili Sheira saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROBOT
Teen FictionIya aku hanyalah seorang robot #5 in robot (12122018) #270 in teenlit (19112018) #322 in gaje (20112018) #803 in fiksi remaja (20112018)