ROBOT 6

61 7 1
                                    

Dan ekspresi dia sangatlah imut. Aku hanya bisa menjawab dengan menggelengkan kepala karena masih sedikit blank. Astaga kenapa hari ini dia terus menapilkan ekspresi imutnya? Aku takut kalau makin terjatuh ke dalam pesonanya. Dia tersenyum sebentar sambil berlalu dari hadapanku

"Respon lo kok kayak robot gitu? Kaku banget. Lo harusnya modusin dia dulu atau bicara-bicara dulu sama dia. Isss.... sumpah deh lo kayak robot banget tadi responnya. Kaku"Sheira menceramahiku atau lebih tepatnya meghina diriku sambil memukul-mukul bahu kiriku.

"Elah.... lo kayak gak tau si Alo aja. Kan gue sering manggil dia triplek karena muka datarnya itu. Dan kalo soal sikap dia yang kakukan memang udah dari dulu kayak gitu. Udah deh gak usah mukul-mukul Alo lagi, kasihan itu bahunya udah merah loh"balas Winny sambil menghentikan aksi Sheira yang masih asik memukul lengan Alo.

"Aisss..... gue bakalan ajarin lo gombal. Biar bisa gombalin Rora. Terus gue bakalan buat lo jadi cowok paling romantis yang pernah Rora kenal"ucap Sheira dengan semangat.

Tapi aku kurang suka dengan perkataan Sheira. Aku ingin semuanya berjalan dengan tenang, setenang air yang mengalir didanau. Tapi aku baru ingat tak selamanya air didanau bisa tenang. Sesekali pasti ada saja batu yang terlempar kedalam danau dan menciptakan riak-riak air. Atau pada saat hujan turun pasti keadaan danau tidak tenang. Dan Sheira sama seperti batu atau hujan, yang mengganggu ketenangan didanau tersebut. Aku tidak ingin nantinya Rora malah ilfeel dengan keberadaanku karena sering menggombalinya. Dan aku juga tidak mau menjadi lelaki yang hanya bisa mengucapkan kata-kata manis tapi tindakan untuk membuktikan kata-kata manis itu malah 0 atau tidak ada sama sekali. Lebih baik aku tidak mengucapkan kata-kata itu dan lebih menunjukkannya melalui tindakan.

Sepertinya Sheira sudah terlalu baca wattpad, sampai-sampai dirinya ingin mengajariku menggombal seperti cowok-cowok yang ada didunia orange itu. Sebaiknya aku segera menasehatinya agar dia bisa lebih banyak belajar daripada membaca novel-novel romantis tersebut.

"Sheira, menurut gue sebaiknya lo kurang-kurangin deh baca wattpad. Karena cowok-cowok yang pintar gombal sama romantis kayak yang lo bilang itu cuma ada didunia fantasi. Itu cuma ekspetasi lo aja. Lo hidup didunia yang real, nyata"aku mencoba mencari kata-kata yang mudah dimengerti dan tidak membuat Sheira sakit hati

"Lo itu sekali ngomong panjang x lebar langsung nusuk banget tau. Lo tau gak ucapan lo itu kayak pepatah 'sakit tapi tak berblood' ehh salah maksud gue 'berdarah' deng."balas Sheira dengan alay dan sedih. Aku pun segera meralat ucapanku

"Enggak mak--"

"Gue tau kok lo mau bilang gak ada maksudkan untuk ngomong kayak gitu? Makasih udah nasehatin gue. Gue gak marah ataupun sedih kok dengar nasehat lo. Gue juga kayak gitu supaya lo bisa kayak cowok-cowok yang gue baca di wattpad. Mereka bahagia sama gebetan mereka, dan lo tau gak salah satu usaha mereka ngapain aja biar dekat sama gebetan ? Mereka  gombalin gebetan mereka. Ya walaupun gak selalu nge-gombal, tapi kan salah satu usaha mereka biar bisa dekat sama gebetan. Selain itu mereka juga peduli sama gebetannya. Pokoknya sweet deh. Gue mau lo sama Rora bisa lebih dari sekedar teman makanya gue bilang kayak gitu. Maafin gue ya, kalau lo gak senang sama ucapan gue. Tapi kalau lo memang mau belajar gombal, gue bisa ajarin kok hehehe....." baru saja aku takjub dengan tingkah serius yang sangat jarang Sheira tampilkan dan ingin memujinya. Tapi aku langsung mengeyahkan pikiran itu setelah mendengar kalimat terakhirnya. Aku baru ingat kalau sifat serius Sheira takkan bertahan lama. Sifat serius itu cepat sekali berganti menjadi konyol dan gila.

"Lo memang gak pernah serius ya kalau bicara hahahaha....."balas Winny tertawa terpingkal-pingkal

"Gue udah bicara serius kok tadi. Perlu diulang?!!"balas Sheira tak mau kalah

"Gak usah deh. Sakit telinga gue dengar ucapan lo yang sok bijak itu"

Setelah itu mereka terus berdebat. Sedangakan aku dan Sky hanya tertawa melihat tingkah mereka yang ajaib itu. Sambil berjalan aku berpikir,mungkin adegan keselek 2 kali itu merupakan puncak kesialan hari ini. 

KRING...... KRING.......

Bel masuk yang berbunyi nyaring, mengingatkan kami untuk segera masuk kekelas. Sambil berjalan kekelas Winny dan Sheira masih sibuk berdebat. Sesekali Sheira juga menyapa kakak atau adek kelas yang lewat didepannya.

TBC

Sorry for typo 😅😅

ROBOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang