ROBOT 15

17 3 0
                                    

Hahahaha..... melihat hubungan Rora dengan Alo mulai membaik membuat hatiku senang. Karena tentu saja sebagai pendukung couple LynAl hardshipper tentu saja aku harus memastikan agar kapalku tidak karam sebelum sampai kepulau seberang.

Karena efek euforia, aku jadi mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk dalam sekejap langsung siap. Setelah tugas-tugas itu siap, aku langsung berbaring dikasur bulukku. Saat sedang tenangnya kamarku langsung dibuka dengan kasar oleh adikku yang kurang waras. Yaa... perilakunya memang hampir mirip denganku. Kami sama-sama gila, malas belajar, suka makan martabak coklat kacang, dan yang terakhir kalau aku cucu kesayanga sang oma dia menjadi cucu kesayangan alm.kakek kami. Satu hal lagi persamaan kami, dia dan aku sama-sama susah move on kalau udah sayang banget keseseorang. Tapi kami juga punya perbedaan. Dia pintar memasak sedangkan aku tidak, dia punya badan yang tinggi tapi aku sedikit pendek, dia menjulang keatas sedangkan aku melar kesamping, dan satu hal lagi dia sangat iseng ke gebetannya sedangkan aku jangankan iseng bahkan kalau mau bicara aja gugupnya setengah mampus.

Manusia kurang kerjaan itu langsung mengambil laptopku dan membawanya keluar. Tapi saat sudah berada diambang pintu, dia malah membalikkan badannya dan berjalan kekasurku. Dia duduk disebelahku, sambil berkata...

"Oii.... kok Jeselyn--nama gebetannya-- bisa suka yaaa sama oppa-oppa Korea, sedangkan ke aku dia malah sering marah-marah."ucapnya sambil menonton sebuah film dari laptop

"Kalau lo sama oppa-oppa Korea yaa jelas lah kalah saing lonya. Lo sama oppa-oppa Korea itu layaknya lo itu lampu yang biasa aja, sedangkan oppa-oppa Korea itu lampu mewah yang mahal nan indah. Ya jelaskan lo kalah saing. Lagian kalau soal marah-marah sihh..... itu salah lo sendiri. Lo bukannya bertingkah romantis, ehh.... malah cari gara-gara. Ya jelas lah dia marah."

"Jahat kali yaa kau. Sungguh tega kau bilang kayak gitu ke aku. Tega kali"ucapnya sambil melodramatis.

Yaa kalau kami berbicara memang begitu. Dia sangat jarang memanggil aku kakak. Kalau dia sedang memanggil aku dengan sebutan kakak bukan dengan nama, artinya dia sedang ingin meminta bantuan atau lebih tepatnya menyruhku. Entah aku disuruh  mengerjakan pr-prnya yang susah, atau membuat hasil prakarya nya. Dan itu sudah sangat biasa diantara kami. Aku mengerjakan tugasnya dan dia akan memberikan aku balasan. Entah membelikan makanan atau paket itu terserah dia. Tapi kami kalau berbicara juga ada sedikit perbedaan bahasa. Aku akan memakai kata gue-lo sedangkan dia aku-kau. Cukup kasar tapi bagi kami itu sudah biasa.

"Memang jahat kok gue. Salah sendiri suruh gue bandingin lo sama oppa Korea. Pastinya gue lebih milih mereka kalau secara visual. Sedangkan lo... hitam,gak ada imut-imutnya, cerewet pula."

"Emang kayak doggy ya kau. Malas ahh aku cerita ke kau. Bukannya di-support malah dihina-hina. Mending aku curhat ke Ci Atma."

"Hahaha.... curhatlah lo sama dia. Semoga aja ya ditanggpin. Soalnya setau gue lagi galau manusianya."

"Habis di PHP-in ya dia???"

"Kok lo bisa tau??? Tau darimana???"

"Aku cuma nebak. Soalnya setau aku dia lagi dekat aja sama cowok. Ehh.... ternyata dia malah di PHP-in. Sungguh miris"

"Jijiks sangat yaa dengar kalimat lo. Eii..... tunggu emang lo mau curhat apa???"

"Malas lah..... kau nanti malah ngejek aku pula. Mending aku curhat ke orang lain."

ROBOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang