"Sky kenapa?"tanya Qinara dengan kebingungan, karena melihat langkah kaki Sky yang terkesan terburu-buru saat keluar dari kelas.
"Mau co*i kali..."celetuk Sheira dengan polos.
"Gila!" Qinara hanya mengucapkan kata itu lalu langsung berjalan kearah meja Winny dan Sheira. Dia menelungkupkan kepalanya diatas meja dan disangga oleh tangannya agar tidak langsung mengenai meja. Ingin rasanya dia istirahat walau hanya sejenak. Dia sedang capek. Dan akan badmood seharian, pastinya. Ini semua gara-gara ucapan Sheira tadi. Dasar, Sheira sialan!!
Seketika teringat akan sesuatu, Qinara langsung berjalan kearah Sheira yang sepertinya ingin pergi keluar kelas.
"Lo mau kemana?"ujar Qinara mencegat langkah kaki Sheira untuk lebih jauh lagi.
"Kemana-mana hati ku senang."lihat, masih aja ngawur. Hal ini tentunya menambah kadar kekesalan Qinara.
"Serius!!"
"Ke UKS."
"Ngapain??"
"Bunuh diri."
"Gila ya lo!!!"
"Ya enggak mungkin lah pintar. Gue mau ngobatin luka gue. Soalnya luka gue enggak diperlukan untuk berbohong lagi."
"Hah??? Maksud lo??"fix Qinara gagal paham.
"Tanya aja sama Sky."
"Orangnya lagi pergi."
"Ya udah sama Xir aja. Gue pergi lur ya. Bhay...."
"Eh..... gue ikut."
"Ngapain??"
"Emangnya kenapa?!"Qinara malah menjawab dengan nada sewot.
"Lah... santuy aja keleus.."
Setelah melalui percakapan yang sedikit unfaedah tersebut, akhirnya Sheira dan Qinara melanjutkan langkah untuk ke UKS. Tapi sama seperti tadi, belum jauh langkah Sheira dan Qinara, langkah mereka langsung dihentikan oleh Winny.
"Gue mau ketemu saudara gue."ujar Sheira sebelum Winny sempat melontarkan pertanyaan.
"Lah geer banget lo. Wong gue mau nanyain Qinara kok. Geer..."
"So kampret anda!"
"Lo bukan mau keUKS??"celetuk Qinara tiba-tiba.
"Jadi lo mau keUKS?"kali ini Winny yang bertanya.
"Enggak, kan udah gue bilang tadi kalau gue mau ketemu saudara gue."
"Zidago?"ini Qinara yang nanya.
"Xir??"kalau ini Winny.
"Enggak bukan mereka."
"Terus siapa??"kompak Winny dan Qinara.
"1 kata 5 huruf."
"Hantu//Ghost maksud lo?"serentak Winny dan Qinara lagi.
"Yoi ma men..."
"Jadi, lo mau kekuburan??"
"Ngapain harus jauh-jauh kekuburan, kan ada WC. Capek tau....... mending gue keWC."
"JANGAN!!!"teriak Winny dan Qinara mencegah Sheira.
" Aneh lo berdua....."Sheira hanya menggeleng pelan sambil berjalan keluar kelas.
Dengan gesit Winny langsung mencengkram tangan Sheira dengan kuat. Winny mencengkram tangan Sheira tepat sebelum kaki milik Sheira berjalan keluar kelas. Tepat sekali didepan sana, dikoridor terlihat Maxim dan Gramoda sedang berbicara dengan begitu hangatnya. Merasa kesal dan cemburu, akhirnya tanpa sadar Winny malah mencengkram pergelangan tangan Sheira dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROBOT
Teen FictionIya aku hanyalah seorang robot #5 in robot (12122018) #270 in teenlit (19112018) #322 in gaje (20112018) #803 in fiksi remaja (20112018)