Ternyata tebakan mereka benar, kalau mereka hari ini akan mengalami kesialan. Mereka kira kesialan mereka adalah karena tidak mengerjekan pr. Jadi untuk mengantisipasi hal tersebut Alo dan Rora memeriksa berkali-kali bahwa mereka sudah mengerjekan pr. Lalu sesampainya disekolah ternyata mereka sama-sama mengerjakan semua pr. Bahkan mereka sampai mengerjakan semua tugas yang seharusnya dikumpul beberapa hari lagi. Lalu pada istirahat tadi Alo tak menyangka akan tersedak 2 kali dan pada saat jam pelajaran dia menjadi tidak fokus karena ucapan Sheira. Alo kira kesialannya akan berhenti sampai disitu. Rora juga sudah mengalami beberapa kesialan hari ini. Rora tak menyangka bahea masih ada kesialan yang akan terus mengikutinya selama berhari-hari atau bahkan berbulan hanya karena teriakan Sheira tadi. Karena teriakan Sheira tadi, sekarang muka Alo dan Rora tampak syok sekali. Seketika Rora langsung tersadar dan menghampiri meja Sheira. Dengan ekspresi muka kesal dia langsung menarik tangan Sheira keluar kelas .
"Maksud emak bilang gitu apa ??"todong Rora.
"Enggak ada maksud apa-apa"balas Sheira dengan wajah sok polos.
"Ya, terus ngapain bilang kayak gitu ???"
"Gini loh yaa nak, emak sahabatan sama siapa coba ?? Coba sebutin sahabat-sahabat emak !!"
"Hah? Untuk apa???!!"
"Udah sebutin aja "
"Winny, Qinara, Sky, Aku, Jen, Marsi, dan Alo"
"Sekedar info aja ya nak, emak itu temanan sama Jen dan Marsi karen mereka itu temannya Qinara. Dan emak cuma sahabatan sama Qinara kalo sama mereka berdua enggak. Kita cuma dekat aja. Dan karena tadi dirimu udah sebutin semua sahabat emak, jadi langsung dikasih tau aja ya. Dirimu tau gak nak ? Seb--------"
"Ayo masuk kelas. Ibu Marni udah mau masuk"suruh ketua kelas saat melihat Sheira dan Rora masih berada diluar kelas. Karena ucapan itu Rora dan Sheira bergegas memasuki kelas.
Rora jadi penasaran dengan apa yang ingin Sheira ucapkan. Tapi karena sudah disuruh masuk, Rora mengurungkan niatnya untuk bertanya kepada Sheira. Tak lama kemudian Ibu Marni terlihat sudah diambang pintu kelas. Semua murid berdiri untuk memberi salam. Bu Marni hanya membalas dengan menganggukan kepalanya.
"Baiklah anak-anak buka buku cetak IPA hal 145. Hari ini kita masuk bab baru, yaitu bab Organ-organ Pencernaan Manusia. Seperti biasa, kalau sudah masuk bab baru kita akan ada ulangan minggu depan"ucap Bu Marni yang mengundang sorakan riuh karena tidak senang akan segera ulangan.
"Diam semuanya!!!. Sekarang cepat buka bukunya."ucap Bu Marni lagi dengan nada tegas.
Selama jam pelajaran berlangsung, sikap Alo terlihat berbeda. Dia terlihat sangat canggung bila berdeketan dengan Rora. Rora tak menyangka Alo akan merubah sikapnnya. Rora pikir awalnya Alo akan bersikap biasa-biasa saja, tapi ternyata Alo malah bersikap canggung.
Rora pov
Kenapa Alo terlihat sanggat canggung kepadaku. Saat dia meminjam buku karena tidak membawanya, masa karena mau minjam buku aja ucapannya sampe jadi kaku begitu??
KAMU SEDANG MEMBACA
ROBOT
Teen FictionIya aku hanyalah seorang robot #5 in robot (12122018) #270 in teenlit (19112018) #322 in gaje (20112018) #803 in fiksi remaja (20112018)