05

7.1K 586 16
                                    

Seminggu belakangan ini, aku selalu saja tersenyum gak jelas. Ku rasa, aku lah orang yang paling sering ibadah selama seminggu ini, jika memang benar senyum itu ibadah.
Sejak aku dan Wira sepakat untuk menjalani pendekatan, pria itu jadi sedikit sering ngechat aku.

Iya sedikit! Soalnya dia sibuk dan aku ngerti kok sama tuntutan tugasnya.

Dan tiap kita chatingan, pasti aja terputus dengan kata dia sibuk, kadang balesnya tiga jam setelahnya atau bahkan esok paginya.

Seperti saat ini, saat aku baru bangun langsung mendapati chat darinya.

Maaf baru balas, semalam
aku ada tugas mendadak.
Aku juga gak bisa pulang
karena ada makan
malam sama kapolres.

Iya, gapapa.
Aku ngerti.
Oh ya, hari rabu ini
aku balik ke dumai.

Iya, kalau mau berangkatnya kabarin ya. Sabtu kalau
ada waktu luang, aku ke sana.

Gausah mikirin pendekatan
dulu, fokus kerja aja.
Kalau bener-bener ada
waktu baru datang.

Iya, makasih pengertiannya.
Selamat beraktivitas.

Aku mematikan ponselku, kemudian keluar dari kamar untuk menemui ibu. Sayangnya hanya ada Ero yang sedang menonton tv sambil sarapan.

"Nggak kerja kamu?"

Ero melirik sebentar sebelum akhirnya melanjutkan makannya
"Tanggal merah, kenapa cengir-cengir?" cetusnya.

"Lah emang napa, sirik amat."

"Sirik apaan? Aku cuma nanya kenapa cengir-cengir?" jawabnya lebih sewot.

"Aku mau pulang hari ini." ujarku mengejutkannya.

"Loh, kenapa? Bukannya kakak bilang lusa?"

"Iya, tapi berubah pikiran soalnya aku mau ke Pekanbaru."

"Ngapain ke Pekanbaru?" tanyanya tak henti juga.

"Bawel banget sih."

"Ga bawel tau, nanti juga kalo ibu tau dia bakal nanya hal yang sama."

"Emang ibu ke mana?"

"Ikut bapak ke ladang. Pesan ibu supaya kakak ngerjain kerjaan rumah."

"Yaudah, bantuin."

"Nggak ah, males."

"Iss, cepatlah Ro. Aku nanti pulang loh"

"M a l e s" tekan Ero dan memilih membiarkan kakaknya yang malang ini bekerja sendiri sedangkan ia menonton tv.

"Iss, punya adek satu tapi gak bisa diandelin." gerutu ku kesal.

Dengan cepat, aku langsung memulai pekerjaanku agar cepat terselesaikan. Yang pertama kali ku lakukan adalah memasak. Dengan keterbatasan pengetahuannya tentang memasak, aku hanya masak rebusan jipang ditambah sambel ikan teri. Kemudian menyapu dan mengepel lantai.

Dan setiap melakukan pekerjaan, aku selalu menyenandungkan lagu-lagu yang ku dengar dari speaker di rumah. Aku memang sangat suka mendengar lagu dengan volume tinggi saat melakukan sesuatu, jadi wajarin aja ya para tetangga yang baik hati. Sampai pada pekerjaanku selesai, barulah aku mematikan musiknya.

Can't be Trusted (END) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang