Sudah seminggu sejak kabar mengenai Wira yang tak dapat ditemukan oleh pihak polisi, orangtua Maya maupun Wira masih berada disana secara bergantian menjaga wanita itu. Mereka secara bergantian tidur di apartemen Daniel atas saran pria itu karena rumah dinas Wira masih dalam penyelidikan.
Hari ini Selina maupun Daniel sudah sampai dirumah sakit untuk melihat keadaan Maya. Mereka bahkan menganjurkan untuk dua pasang orangtua itu segera pulang ke apartemen suoaya mereka yang bergantian menjaga Maya.
"Tapi nanti kita banyak ngerepotin kalian." ujar ibu Maya.
"Nggak papa tante, Selina juga nggak ngerasa direpotin sama sekali untuk ngerawat temen Selina."
"Ya udah, tapi kalau kalian cape dan pengen istirahat, langsung hubungi Tante aja ya." Selina maupun Daniel mengangguk mengiyakan permintaan ibu Maya.
"Tolong kabari kami kalau Maya sudah sadar." pinta ayah Maya sebelum akhirnya mereka pergi meninggalkan ruangan Maya hingga tersisa Selina bersama Daniel dalam kebisuan menemani Maya.
Selina langsung mendekati brankar Maya dan menggenggam tangan wanita itu, "Pasti berat banget buat ngejalani semua ini, kamu harus kuat May."
Daniel berdiri di belakang Selina memperhatikan wanita itu berbicara hal-hal apa saja yang ia lalui dengan Maya sampai akhirnya suara ponsel mengintrupsinya untuk segera mengangkat panggilan tersebut.
"Halo." ia segera keluar dari ruangan Maya.
"Kalian udah nyampe?"
Daniel melihat kembali nama pemanggil di ponselnya kemudian mendekatkan kembali ke telingannya setelah membaca nama pemanggil memang nama Miko, abangnya. Ia hanya heran saja mengapa pria itu sibuk menanyainya bagaikan kakak laki-laki pada umumnya, padahal ia bahkan tak akrab dengan pria itu.
"Kenapa lo nanya gitu? Penting gitu gue ngabarin."
"Gue cuma mau nanya kabar Maya, Nabilla khawatir."
"Nabilla atau lo yang khawatir?" sinisnya.
"Gue juga khawatir."
"Maya baik-baik aja."
"Syukur deh. Oh ya, gue mau nanya."
"Nanya apa?"
"Lo kenal Erika?"
"Kenal. Siapa sih yang nggak kenal tuh cewek kalo udah deket sama Wira?"
"Gue ngerasa dia ada masalah sama Maya."
"Hubungannya sama lo apa?"
"Gue berusaha bantu karena ternyata kejadian kecelakaan itu di hotel gue. Kemarin gue ngecek cctv dan di beberapa minggu sebelumnya Erika sama Maya kayak ada masalah gitu."
"Terus lo mau bilang kalo Erika yang udah nyelakain Maya."
"Ya, secara nggak langsung itu udah jadi bahan kecurigaan."
"Gimana kalau ternyata bukan."
"Gue juga nggak curiga sepenuhnya sama Erika itu tapi ada satu lagi cewek yang gue curigai lewat cctv, tapi gue nggak bisa menemukan alasan yang tepat untuk dia nyelakain Maya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't be Trusted (END) [Revisi]
RomanceNikah sama adiknya mantan adalah hal yang paling nggak pernah terbayangkan dalam hidup Maya, apalagi usia Wira yang terpaut empat tahun lebih muda, tentu saja sebagai wanita, itu menjadi pertimbangan besar untuknya. Malu dong nikah sama berondong. C...