22

5.4K 506 18
                                    

Ini hari kedua aku sudah berada di kampung halaman setelah dua hari lalu Wira mengantar ku ke rumah kemudian kembali ke Pekanbaru untuk kembali bekerja.

Hari ini sebenarnya adalah hari yang paling aku hindari seumur hidup. Namun aku tidak bisa menolak ajakan tante Talita yang mengajakku ke rumahnya untuk membicarakan beberapa hal.

Dan aku sangat yakin bahwa yang akan tante Talita bahas bukan tentang Baekhyun, D.O., Sehun maupun Chanyeol dan member EXO lainnya.

Terus gimana kalo ternyata tante Talita mau bahas gosip perceraian Song Jong Ki sama Song Hye Kyo? Aku kan nggak tau mau jawab apa. Nggak mungkin kan aku jujur kalo aku penyebab mereka pisah?

Aduh, gimana nih?

"Ngapain sih, kak?" aku sontak terkejut ketika suara ayah mengejutkanku. Saking fokusnya berpikir, aku sampai tidak menyadari kehadiran ayah.

"Loh, belum berangkat kak?" tanya ibu ikut muncul dari dapur setelah menyiapkan minum untuk ibu dan ayah. Ayah sudah bersiap-siap pergi ke ladang bersama Ibu.

"Eh ini Bu, Yah, Maya takut nemuin tante Talita." akuku jujur.

"Eh kenapa takut?" heran ayah.

"Takutlah Yah, gimana kalo nanti tante Talita mengeliminasi aku sebagai kandidat calon mantu?"

"Nggak usah ngawur, udah sana pergi." aku membelalak ketika ibu menoyor kepalaku.

"Ibu, kok gitu sih?" tanyaku judes.

"Ibu cuma mau ngeluarin isi sinetron di kepala kamu. Udah sana pergi." usir ibu lagi.

"Iya iya." ujarku lemah. Nggak ada gunanya mengadu kalau ujungnya malah diomelin dan diusir.

***

"Eh, udah nyampe May. Ditungguin mama tuh di dalam." aku sontak meneguk ludah kasar ketika mantan bilang kalau aku ditungguin sama mamanya. Mantan lagi ngeluarin motor dari rumah. Kayaknya mau berangkat kerja.

"Tante di dalam sama siapa, Man?" tanyaku menatapnya.

Ia mengernyit, "Man? Kamu ngomong sama aku?" tanyanya bingung. Raut wajahnya menunjukkan dengan sangat jelas.

"Iyalah, kamu kan mantan aku." sewotku.

Ia kemudian terkekeh, "Oalah, gausah panggil mantan juga kali. Nanti bodyguard aku denger baru tau kamu." ancamnya.

Aku meneguk ludah ketika tiba-tiba si Lala, istrinya mantan keluar dari rumah dengan mata yang menatap tajam padaku. Seolah dia tau ada hal yang tidak beres sampai begitu tepat waktu. Aku kayak disangka mau ngerebut lakiknya kali ya.

"Eh, Maya udah datang?" Camer menyelamatkan ku dari tatapan maut Lala.

Aku segera menghampiri camer kemudian mengambil tangannya lalu menempelkannya ke dahiku sebagai tanda sopan kepada camerku itu. Ya walau bagaimana pun, memang seharusnya salam kan, walaupun aku agak kurang ajar anaknya.

"Yuk, masuk, mama mau ajak kamu masak." ajak camer dengan santai.

Glek.

Masak? Yang bener aja. Ngupas bawang aja syukur-syukur aku nggak nangis. Ini malah diajak masak bersama. Nggak salah?

Aduh, ini kenapa aura rumah ini seseram ini ya?

"I..iya tante." ujarku kikuk.

"Ihhh kok tante sih, panggil mama aja, kan entar lagi kamu udah jadi menantu mama."

"Enghh... Takut putus ditengah jalan, Tan." ujarku. Siapa tau aja tiba-tiba, setelah melihat kemampuan memasak ku, tante Talita langsung ngechat Wira, nyuruh mutusin aku.

Can't be Trusted (END) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang