16

5.2K 468 5
                                    

***
Happy Reading Guys
***

A

uthor POV (Miko and Nabilla)

Miko terpaku saat Nabilla memeluknya erat sambil menangis. Pria itu dengan canggung balas memeluk Nabilla. Selama ini, Nabilla bahkan tak ingin berdekatan dengannya dengan alasan apapun.

"Hiksss...Makasih, karena kamu, akhirnya Maya mau nemuin aku."

Nabilla tidak akan tau fakta bahwa Miko yang membujuk Maya untuk menemuinya, jika saja Maya tak memberitahunya karena Miko tidak memberitahu pertemuannya dengan Maya sama sekali. Dengan keberanian yang ia kumpulkan selama hampir seminggu ini, ia berterimakasih dengan memeluk suaminya itu.

Miko tersenyum kecil dan melepaskan pelukan Billa, "Tolong, kali ini jaga kandungan kamu ya." pesannya dengan lembut.

Nabilla tersenyum sangat bahagia, "Aku bener-bener seneng banget karena Maya masih peduli sama aku."

Miko mengangguk sambil tersenyum menatap istrinya itu. Ia sangat bersyukur dalam hatinya karena Maya membuat wanita itu akhirnya memiliki harapan lagi.

***

Miko dikejutkan dengan keberadaan Billa di dapur sedang membuat susu hamil yang bahkan selama empat bulan ini tak pernah ia sentuh ataupun minum meski Miko sudah membuatkannya dengan susah payah.

Bahkan ditengah kesibukan Miko dengan tugas kantornya, pria itu selalu menyempatkan diri untuk membuatkan susu hamil untuk Billa. Pria itu selalu berusaha yang terbaik untuk menjaga Nabilla dan kandunganya. Namun wanita itu selama ini hanya memikirkan dirinya sendiri dengan membawa rasa bersalahnya pada Maya.

"Eh, kamu udah pulang?" tanya Billa saat menyadari Miko kembali dengan beberapa kantong plastik belanjaan dari supermarket.

Miko menatap plastik belanjaannya kemudian mengangguk menatap Nabilla. Pria itu kemudian membawa belanjaannya ke atas meja dan meletakannya begitu saja.

"Besok aku beresin."

"Biar aku aja. " ujar Billa, "Oh ya, kamu haus?" tanyanya kemudian pada Miko.

Miko menggelengkan kepalanya, "Nggak usah ngerepotin diri kamu. Biar aku aja yang beresin besok. Aku akan mengerjakan beberapa pekerjaan di ruang kerjaku. Kalau butuh sesuatu, panggilah."

Nabilla mengangguk lemas, air matanya luruh ketika punggung Miko tak terlihat matanya lagi. Terasa jelas bahwa Miko sedang menghindarinya.

"Ternyata ini rasanya perhatian yang diabaikan." lirihnya sedih.

Ia baru menyadari sakitnya saat Miko seolah menghindarinya, menolak perhatiannya bahkan menolak tatapan dan pembicaraan dengannya.

Nabilla berjalan lemah ke kamarnya, ia mengingat kembali bagaimana perhatian Miko yang ia abaikan selama ini. Pria itu sudah terlalu sabar dengan semua sikap dan pilihannya.

Ia sudah sering sekali menyakiti hati pria itu. Miko bahkan terlalu sabar menghadapi dirinya yang egois.

(Flashback on setelah menikah)

Billa keluar dari kamar mandi dan terkejut melihat Miko ada di dalam kamar yang sama dengannya.

"Kenapa kamu disini?" tanyanya.

Miko mengernyit bingung saat Nabilla menanyakan hal itu padanya. Memangnya masih perlu dipertanyakan lagi tentang keberadaannya itu?

Billa memandang sekelilingnya "Bukan karena kita baru menikah, kamu berpikir bisa melakukan itu sebagai suami. Sampai kapan pun kita ngga akan melakukan itu bahkan kita ngga akan pernah satu ranjang."

Can't be Trusted (END) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang