Jungkook memutar setir mobilnya, membelokanya ketika di depan terdapat belokan. Sudah setengah jalan dari kediaman Yoongi menuju sekolahnya. Wajah Jungkook tidak henti-hentinya menujukan wajah dingin dan menyeramkannya. Sesekali melihat Yoongi yang berada di sampingnya, duduk, tanganya sibuk memainkan layar sentuh.
Jungkook menghela nafasnya. "Kenapa kau sekolah di tempatku?" Jungkook mengelengkan kepalanya, dia tidak perduli. Dia sudah tidak tahan, biarlah jika Yoongi memarahinya karena bertanya hal yang tidak perlu.
Yoongi tidak menjawab, masih sibuk memainkan layar sentuhnya. Jungkook melihat Yoongi dari atas hingga bawah, rambut yang acak acakan, kancing atas yang terbuka, dasi yang tidak di pakai dan baju yang di luarkan. Benar benar urak urakan, tidak ada niat sama sekali untuk sekolah. Berbanding terbalik dengan Jungkook, dia memenuhi semua syarat sebagai siswa baik di sekolah.
"Yoongi Hyung! Aku bertanya padamu!"
Yoongi menoleh, menatap Jungkook. Jungkook diam, dia menelan salivanya. Kenapa Yoongi Hyung jadi menyeramkan seperti ini?--ucapnya dalam hati. Jungkook menghela nafas panjang, bersiap berbicara.
"Kenapa kau tidak suka?" ucap Yoongi tiba tiba, mata Jungkook membesar. Apa pun yang dia tanya, dia tidak bermaksud mengatakan hal itu. Jungkook hanya heran kenapa mafia kelas kakap seperti Yoongi, ingin bersekolah! Pasti ada alasannya!
"Aku--Aku tidak--! Ah! Maaf! Yoongi Hyung! Aku tidak bermaksud seperti itu! Kau membuatku merasa bersalah," Jungkook mengusap telungkuknya. Sedangkan Yoongi, dia tertawa geli.
"Kau? Kau merasa bersalah? Pembunuh seperti dirimu? Wah! Daebak!" Yoongi meletakan layar sentuhnya di dasboard. Lalu kembali tertawa. "Tenang saja! Aku tidak mengangapnya apapun! Kau bertanya, bukan ingin membunuhku! Semua orang bebas bertanya,"
Jungkook menganguk. "Tapi, kenapa? Apa alasan kau melakukan hal ini? Kau pasti punya alasan bagus! Aku ini juniormu! Aku sangat mengagumimu dari segi manapun. Kau itu panutanku! Aku tidak suka jika kau menjadi mengurusi hal yang tidak jelas!"
Yoongi melipat tanganya. "Jungkook! Aku atapun kau, sudah bersama sejak tiga tahu yang lalu! Aku tahu bagaimana luar dalammu, dan kau pun sama! Aku ini orang yang tidak akan mengurusi hal hal yang tidak jelas, membuang buang waktu apa lagi yang tidak ada hubunganya dengan organisasi kita. Sekarang begini! Semua ini, termasuk aku mengikuti sekolah, itu hanya karena ini cara bagus untuk melenyapkan kelompok Zico secara halus tanpa harus bertumpahan darah. Aku mendapat informasi jika Zico juga masuk ke sekolah yang sama, dan sepertinya dia mencari sesuatu di sana. Makanya, aku akan berpura-pura dan mencari tahu apa yang dia cari,"
"Tapi, kenapa harus pakai cara ini? Kau bisa langsung memusnahkanya, atau pun aku! Aku bisa menghabisi kelompok Zico itu termasuk Zico dalam semalam. Bukanya ini termasuk kau membuang buang waktu?"
"Tidak! Dia sudah membuatku untung. Jadi bagaimanapun aku harus membalasnya, dengan cara ini."
Jungkook mengeleng. "Baiklah! Terserah kau! Tapi aku peringatkan padamu! Sekolah bukan tempat yang biasanya kau nikmati. Tidak ada tembakan, tidak ada pemerasan, kekerasan ataupun hal berhubunga mafia lainnya. Kalau kau bertingkah gegabah, aku tidak yakin kau akan keluar sekolah dengan baik." Jungkook memutas setirnya lagi. "Kau yang terpikat dengan perempuan, atau kau yang mati karena polisi yang mengetahui dirimu yang sebenarnya,"
Yoongi menepuk bahu Jungkook. "Baik! Adikku yang paling hebat! Aku akan ingat semua ucapanmu itu!"
Jungkook menghela nafas. Kakinya menginjak rem mobil. Menatap Yoongi.
"Sudah sampai! Di samping kirimu! Itu sekolah barumu,"
Yoongi menoleh, menatap bangunan besar dengan gerbang hitam menjulang tinggi. Yoongi tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIM KIM Vs Min Yoongi (Tamat)
Acción[HARAP FOLOW SEBELUM MEMBACA, PLAGIAT JANGAN MAMPIR. HUS HUS] ******* Seri BTS 2 Di sini BTS jadi mafia dan polisi. Kim Chaerim Song Nina Lee Junghon Mafia : Min Yoongi Jeon Jungkook Park Jimin Jung Hoseok Polisi : Kim Namjoon Kim Seokjin Kim Taehyu...