Bab 14 : This is True 2

366 33 0
                                    

Tanpa salam atau pun ketukan di pintu, Namjoon langsung masuk ke rumahnya tanpa melepaskan sepatunya. Di rumah tidak ada orang, dia tidak tahu Chaerim dimana. Sekarang dia tidak perduli. Ada yang lebih penting dari hal apapun. Sesuatu tentang ayahnya, sesuatu yang bisa menjawab kenapa ayahnya bisa mati terbunuh, mati secara tidak layak. Tidak perduli mereka bilang Namjoon lebay atau pun apa. Dia sayang ayah dan ibunya, itu yang terpenting.

Tangan Namjoon membongkar baju yang ada di lemari ayah dan ibunya, semuanya di keluarkan dari lemari, melemparnya sembarangan. Masalah membereskanya, itu hal terakhir. Setelah semuanya dia keluarkan tidak ada apa apa di sana. Lemari, ranjang, di bawah ranjang dan meja. Di sana tidak ada apa, Namjoon tidak menemukan apapun, bahkan petunjuk sedikit pun. Namjoon berpikir dia akan menemukan sebuah surat kembali seperti yang ada di dalam lemari kecil itu. Tapi dia tidak mendapatkan apa apa, yang dia dapatkan hanya ruangan ayah dan ibunya yang berantakan. Namjoon melihat sekitar, baju, bantal, sprai dan guling semua di lantai, berserakan tidak menentu. Dia menjambak rambunya, frustasi, kenapa saat dia bisa menemukan sesuatu yang bisa menjawab semua pertanyaanya dia malah tidak menemukanya? Apa ayahnya berbohong? Atau memang ayah akan meletakanya di sini tapi dia tidak sempat?

Namjoon sangat terkejut melihat surat yang sebelumnya, melihat ayahnya yang mengaku jika dia adalah seorang mafia bahkan ibu juga begitu. Namjoon bahkan tidak tahu itu alasan kenapa ayahnya selalu memaksanya belajar agar bisa masuk ke kepolisian. Namjoon tidak tahu, dia pikir ayahnya terlalu keras, tapi siapa sangka di balik itu ayahnya.....

Ayah akan menjelaskan lebih detail. Kamu bisa mencarinya di kamar ayah.

Namjoon bangun dia mengelengkan kepalanya. "Tidak! Ayah bilang barang itu ada di sini! Aku harus mencarinya lebih detail. Aku tidak boleh menyerah,"

Beberapa barang Namjoon singkirkan dengan kakinya, mencari sesuatu di antara tumpukan barang barang. Meyakinkan dirinya jika dia melewatkan sesuatu. Sampai dia berjalan ke arah pojok ruangan tempat lemari kecil itu di letakan, Namjoon menatap tempat itu, kecil dan gelap terhimpit oleh lemari baju dan dinding.

    "Tidak mungkin ada di sana,kan?" Namjoon mengusap telungkuknya. "Bagaimana bisa? Tanganku saja tidak sampai? Apa lagi badanku? Lalu bagaimana ini?"

    "Ah! Sapu!"

Namjoon beranjak pergi keluar tapi saat dia beranjak pergi, lantai keramik yang dia pijak terdengar aneh. Kaki Namjoon menginjak sesuatu yang janggal, dari pada lantai keramik yang lain, salah satu kotak lantai itu terdengar aneh seperti di dalamnya berongga. Namjoon menatap keramik itu, dia penasaran. Tanganya mengetuk keramik itu dan membandingkanya dengan keramik yang lain. Benar! Ini berbeda! Pikirnya.

Namjoon mengambil pisau di belakang tubuhnya yang menggangtung dengan sarungnya. Dia mencongkel ujung keramik itu dan membuka isinya, tidak sabar melihat isi di dalam itu.

Setelah di buka, Namjoon mendapatkan sebuah koper berwarna silver tertanam di sana. Beberapa tanah menutupi koper itu, Namjoon mengambilnya, mengeluarkanya dari sana. Namjoon pikir ada sandi di koper itu, tapi ternyata koper itu hanyalah koper biasa hanya di kunci dengan kunci yang hanya di tekan koper itu akan terbuka.

Jantung Namjoon berdetak kencang. Dia takut dengan isi di dalamnya. Takut melihat kebenaran sebenarnya. Tanpa ragu dia membukanya. Di dalam terdapat beberapa kertas berserta map berwarna, Namjoon mengeluarkan itu, membacanya.

    "Ini? Apa?" Tanya Namjoon seraya membalik balikan kertas di dalam map itu.

    "Ini!" Mata Namjoon membulat."Ini orang yang bilang dia Zico! Kenapa biodatanya ada di sini?"

Namjoon mengambil map yang lain. Namjoon kembali terkejut dengan isi di dalamnya."Sebenarnya ada apa ini? Apa maksud ayah sebenarnya? Namjoon masih tidak mengerti. Apa hubungan ayah dengan orang-orang brengsek ini. Dan apa hubunganya dengan aku dan Chaerim,"

TIM KIM Vs Min Yoongi (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang