Bab 8 : Helper

500 36 0
                                    

'Dasar cewek gila! Dia pikir dia cantik?'

'Mungkin dia sedang tertidur! Mimpinya terlalu gila!'

'Cih, kenapa dia tidak mengaku saja jika dia yang membuat U-kwon tewas!'

'Perempuan seperti dia, suka mencari perhatian! Lebih baik keluar dari sekolah ini, dia tidak pantas!'

Chaerim meremas roknya saat dia berjalan melintas lorong sekolah, Chaerim ingin sekali menyumpal mulut mereka semua dengan sampah yang ada di tong sampah! Atau membuang mulut mereka ke tong sampah! Mulut mereka tidak lebih dari sekedar sampah yang harus di buang secepat mungkin! Chaerim kesal! Chaerim ingin menangis sekancang kencangnya! Dia sudah tidak kuat! Pembunuhan U-kwon jelas jelas tidak ada hubunganya dengan Chaerim! Lalu kenapa dirinya yang di salah kan?

Banyak sekali mata yang memandangnya sinis dan intes, bahkan beberapa orang menghindarinya saat berhadapan denganya. Seakan akan Chaerim sebuah racun, yang jika mendekat akan terkena imbasnya! Jika mereka tidak tahu apa masalah yang sebenarnya, kenapa mereka menyimpukan hal hal yang mereka tentu belum benar! Dan menyebarkan berita berita yang membuat dirinya di kucilkan seperti ini.

Chaerim benar benar kesal!

    "Chaerim!"

Panggil seseorang dari kejauhan. Saat ini Chaerim berada di kantin sekolah, kakinya berjalan mendekat ke arah suara yang memanggilnya.

    "Apa?"

    "Duduk lah! Aku kan mau ngomong sama kamu!"

    "Hara! Jangan membuat dirimu terkena racunku! Nanti kamu mendapatkan hal yang sama sepertiku! Di kucilkan dan di rendahkan!"

    "Nggak! Cepet duduk!" Hara Song, salah satu teman terdekat Chaerim! Malah satu kelas, tapi Hara sedikit menjauh karena insiden kemarin. Bukan karena kemauan Hara, tapi itu kemauan Chaerim.

    "Jangan seperti itu! Aku tahu kemarin kamu melarang aku buat deket deket sama kamu! Tapi ini keterlaluan Chaerim! Aku temen kamu! Sahabat lagi! Melihat keadaan sahabat aku kaya gini, aku nggak bisa! Pleass! Jangan larang aku lagi, aku nggak perduli cewek centil itu mau bilang apa! Terserah! Aku nggak tega liat kamu di tuduh yang enggak enggak!" Tangan Hara mengengam tangan Chaerim, memohon agar Chaerim mendengarkan ucapanya.

Chaerim menghela nafas. "Baik! Aku udah peringatkan kamu! Kalau kamu juga ikut kena imbasnya, jangan salahkan aku!" Chaerim menompang dagunya dengan tangan menatap Hara. "Ngomong-ngomong dari mana mereka tahu soal kejadian U-kwon tewas?"

    "Chaerim! Kamu nggak tahu?" bisik Hara, yang selanjutnya melihat sekitarnya. Chaerim menggeleng. Membuat Hara berdecak kencang. "Dasar kuper!"

    "Apa!"

Hara tertawa geli. "Maaf! Itu karena selain U-kwon adalah salah satu pangeran sekolah! Peringkat ke tiga, setelah Jungkook dan Woozi. Keluarga U-kwon juga salah satu orang tajir, rumahnya besar dan mempunyai perusahaan yang sangat sukses. Menurutku sih! U-kwon itu adalah pewaris perusahaan setelah dia lulus nanti dan mendengar kabar U-kwon tewas membuat geger keluarganya dan beritanya menyebar sampai ke sekolah! Lagian cewek cewek centil di sekolah tahu lebih cepat sebelum keluarga memberitahukannya!"

    "Tapi kamu percayakan kalau bukan aku pelakunya! Aku berani sumpah, kalau aku benar benar bukan pelakunya!" Chaerim menghela nafas. "Bahkan bang Namjoon juga mencurigaiku! Aku merasa seperti penjahat!"

Hara menepuk bahu Chaerim. "Tenang saja! Aku percaya padamu!"

    "Kau yang bilang ya!" tunjuk Chaerim, Hara menganguk, meneguk air es di gelasnya.

    "Eh! Anak baru yang tadi! Menurutmu bagaimana?"

    "Kenapa? Kenapa kamu tanya itu?"

    "Menurutku dia tampan,"

Chaerim memutar bola matanya. Hara yang sebenarnya sudah muncul. Kemarin, kelasnya dapat anak baru yang katanya pindahan dari Daegu. Kalau tidak salah seingat Chaerim namanya Min Yoongi. Hanya menilai, menurutnya Min Yoongi seperti lebih tua dari anak kelas 3 SMA, seperti dua tahun lebih tua. Sikapnya yang dingin dan tidak banyak bicara menbuatnya sedikit menyeramkan. Anak anak di kelas yang menyapanya saat jam istirahat bahkan tidak dia respon, dia hanya sibuk memainkan layar sentuhnya. Tapi anehnya, entah sejak kapan Jungkook sangat akrab dengannya. Bahkan Min Yoongi itu memaksa anak laki laki yang duduk di sebelah Jungkook untuk pindah ke tempat lain.

    "Aku sedikit tidak suka denganya! Dia jutek!" ucap Chaerim Jujur, Chaerim bukan tipe orang yang suka dengan laki-laki jutek yang biasa orang bilang Cool! Chaerim tidak suka! Menurutnya cowok seperti itu tidak seru.

Hara tersenyum. "Aku suka yang seperti itu! Dia sangat keren! Tapi menurutku, dia seperti itu karena baru masuk, mungkin jika seminggu atau sebulan lagi dia akan terbuka dengan kita."

    "Benar! Aku juga dulu seperti itu,"

    "Kan! Aku benar!"

    "Tapi, kenapa dia sangat akrab dengan Jungkook?"

Hara menatap Chaerim curiga. "Kenapa? Kamu cemburu?"

    "Apa? A--ku? Tidak! Mana ada! Untuk apa aku cemburu?"

Hara tertawa geli. "Kau sedikit suka,kan dengan Jungkook! Aku tahu kalian sudah bersama semenjak SMP, mustahil salah satu di antara kalian tidak merasakan rasa suka," Hara mendekatkan wajahnya ke Chaerim. "Atau mungkin bertepuk sebelah tangan?"

Chaerim mengelengkan kepalanya. "Sudah lah! Malas berbicara denganmu! Kamu menyebalkan!"

♠♥♣♦️

Chaerim membetulkan bajunya yang sedikit berantakan, seraya berjalan keluar dari gerbang sekolah. Jam pelajaran sudah usai beberapa menit yang lalu, makanya tidak ada keberadaan siswa dan siswi lain di dekatnya. Lagi pula jika ada, meraka hanya menjauh darinya.

Tangannya membuka resleting tas dan memeriksa miliknya, takut ada yang tertinggal. Chaerim memang selalu seperti itu, dia termasuk orang yang tidak akan mau kembali jika ada barangnya yang tertinggal di sekolah makanya dia selalu memeriksanya sebelum dia pergi jauh dari sekolah.

Tapi, sesuatu Chaerim tabrak, membuatnya yang tidak konsentrasi terjatuh ke tanah. Dia meringkis, sebagian bukunya keluar dari tasnya, berserakan.

    "Kau tidak punya mata?" Hardik seseorang, Chaerim masih meringkis, dia mengusap tanganya, lalu membereskan buku bukunya.

Chaerim bangun, membungkuk sembilan puluh derajat, berharap dia di maafkan atas kecerobohanya. "Maaf! Aku tidak sengaja! Aku tidak melihatmu,"

Chaerim berdiri tegak, melihat seseorang yang tidak sengaja dia tabrak. Tiga orang dengan jas hitam, dua di antaranya memakai jas hitam berdiri di belakang, sedangkan salah satunya mengunakan jaket coklat dan menatapnya kesal.

    "Kalau kau tidak punya mata! Tidak usah berjalan! Kau membuat bajuku kotor!" Dia membersihkan bajunya. Chaerim kembali membungkuk, dia merasa bersalah.

    "Maaf! Aku minta maaf,"

    "Kau mau ganti? Bajuku sangat mahal! Kau tahu!" Chaerim menunduk, dia tidak berani menatap wajah orang itu. Dia menyeramkan!

    "Aku-- aku benar benar...." Chaerim berhenti, saat sebuah tangan mengengam tanganya. Chaerim mendongak, melihat siapa pemilik tangan itu.

    "Jangan sombong! Dia tidak melihat tadi!" Tangan itu mengengam tanganya erat. "Kalau Anda bilang itu mahal kenapa Anda pakai! Anda simpan saja di figura atau sekalian Anda laminating!"

    "Kau! Kurang ajar!"

    "Lebih baik saya pergi! Permisi!"

Tangan Chaerim di tarik, Chaerim menatapnya heran. Dari belakang, potongan rambutnya dan tangannya yang masih mengengam erat tangan Chaerim, dia benar benar berbeda! Sikap jutek dan dingnnya menang masih ada tapi keperdulian ini yang baru Chaerim lihat, memang Chaerim baru melihatnya satu hari, bahkan tidak sampai satu hari. Tapi Chaerim yakin, laki-laki seperti dia tidak akan menolong orang seperti Chaerim.

Kenapa dia menolongnya? Kenapa Min Yoongi menolongnya?

TIM KIM Vs Min Yoongi (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang