Bab 25 : Picture

252 21 1
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Mobil hitam mengkilap terparkir di pinggir toko dengan pintu besi yang tertutup. Pemilik mobil itu yang tidak lain adalah Min Yoongi si ketua mafia. Dia meneguk alkoholnya dengan nikmat, meminumnya sedikit namun merasakan rasa alkohol itu begitu tenang. Menutup matanya. Tapi sebuah ketukan di kaca mobilnya membuat Yoongi berhenti melakukan hal itu, dia meletakan gelasnya, menekan tombol untuk membuka kaca mobilnya.

    "Apa? Kau menganguku!"

    "Pelanggan sudah datang! Keluarlah!" Jimin membuka pintu mobil, membiarkan Yoongi keluar dari sana lalu menutup pintu kemudian. "Dia ingin kau yang bertransaksi denganya, lebih baik gunakan kacamatamu!"

Yoongi menganguk. Dia mengambil sebuah kaca mata di dalam jasnya, memakainya lalu berjalan menuju tempat pelangganya berada.

    "Kau bisa berjalan? Kau memakai kacamata hitam, Hyung!" Jimin menyentuh bahu Yoongi.

Dia mengeleng. "Aku gunakan kaca mata khususku! Hanya terlihat dari luar kaca mata hitam, tapi saat di gunakan semuanya terlihat sangat jelas di sini,"

Jimin menganguk paham. Yoongi kaya, lagi pula dia sudah memahami segala situasi yang akan datang menghampirinya! Lalu kenapa Jimin masih saja khawatir? Apa ini efek dari dia karena sudah bersama dengan Yoongi begitu lama?

    "Wow, wow, wow! Ini pusatnya! Aku harap ini pusat yang benar?" Seru seorang pria yang sedang menyender di sebuah dinding saat Yoongi datang. "Kau ketuanya,kan?"

    "Memangnya siapa lagi yang akan menjadi ketua selain diriku! Tidak akan ada yang bisa,"

Pria itu berdiri tegak. "Ternyata benar, ini ketua yang sesungguhnya. Aku sudah menunggu lama! Kalian bawa barang yang aku minta?"

    "Kau bercanda!" Yoongi tertawa geli. "Tentu saja! Lalu untuk apa aku ke sini selain melayani pelangganku! Pertanyaan yang tidak logis,"

Pria itu menganguk. "Baik! Mana? Aku ingin lihat! Aku perlu bukti"

Yoongi menatap Jimin, mengodekan pada Jimin untuk mengambil barang yang di maksud. Jimin menganguk lalu pergi mengambil barang itu. Setelah datang Jimin langsung membuka koper itu, menunjukan barang yang di pesan pelanggan itu padanya. Sejenak pelanggan itu menganguk kagum, bahkan hampir menyentuh barang itu jika Jimin tidak menutup kopernya tiba tiba.

    "Jadi, bagaimana? Aku tidak suka berlama lama, aku ada hal lain yang harus di kerjakan,"

Pria itu menganguk, lalu mengambil sebuah amplop coklat dari jaket hitamnya. "Ini hanya setengah, tapi aku mau semua yang ada di koper itu,"

    "What the..." ucap Jimin terkejut. "Kau bercanda?"

    "Tidak aku serius! Uang sisanya akan aku kirimkan di rekeningmu,"

    "Tapi maaf! Aku tidak menggunakan rekening untuk transfer uang, aku lebih suka tunai!" Yoongi mendorong Jimin. "Kalau kau mau barang yang di koper berikan uangnya padaku semua! Tunai, tidak akan setengah! Aku mau full!"

Pria itu mendekati Yoongi. "Ayolah! Jangan seperti ini pada pelanggan! Aku bisa jadi pelanggan tetap jika kau memperlakukan aku dengan baik," Pria itu berniat mengambil kaca mata milik Yoongi. "Lagi pula bukankah tidak sopan jika berbicara mengunakan kaca mata ini. Bisa kau....."

    "Jangan membuatku marah! Kau ingin ini atau tidak! Jika kau membayar setengah aku akan membatalkan ini," Yoongi menepis tangan Pria itu. Lalu menarik kerah jaketnya. "Dan jangan kurang ajar padaku! Kau tidak tahu siapa aku?"

    "Aku hanya ingin barangku! Uang setengah tidak menjadi alasan pembatalan ini! Kau tidak bisa seperti ini pada pelanggan! Kau bisa mencoreng nama baikmu," Pria itu tersenyum sinis. "Min Yoongi?"

TIM KIM Vs Min Yoongi (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang