Bab 51 : Meet Namjoon

225 13 0
                                    

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menangkap pelakunya, dan untuk warga atau masyarakat di sekitar kepolisian saya mohon untuk tidak mendengarkan kabar kabar bohong. Lebih baik masyarakat di rumah dan jangan terlalu mengikuti ucapan orang orang tidak di kenal,"

"Baiklah Kim Namjoon, terima kasih atas waktunya, kami harap Anda baik baik saja setelah kejadian yang menimpa Anda. Seperti itu kejadian yang kita dengar dari salah satu korban penyerangan kantor polisi kita. Kami akan lanjutkan setelah pariwara berikut ini. Jangan kemana mana,"

Namjoon lalu mematikan siaran berita itu, dia membuang remot televisinya di samping dia duduk, dia menyederkan tubuhnya di sofa. Mengusap wajahnya. "Apa yang aku lakukan benar? Mengatakan hal ini pada publik? Tapi aku tidak bisa mengatakan hal yang lain selain aku di serang oleh seseorang. Tidak mungkin aku mengatakan jika aku bermain main dengan bom di ruang kerja! Tapi apa Chaerim baik baik saja?"

Namjoon saat ini di rumahnya, setelah kejadian kemarin menimpanya bersama Taehyung. Mereka berdua di liburkan. Seokjin pun sama, tapi mereka tidak tahu dia dimana. Dia seperti sibuk mencari sesuatu sampai mereka jarang melihatnya. Dia awalnya menolak untuk libur, dia bertanya untuk apa dia di liburkan yang seharusnya dia yang harus mencari siapa pelaku penyerangan itu. Tapi Pak Jack malah memarahinya dan menyuruhnya libur. Ini aneh, sangat aneh.

    "Aku yakin benar Namjoon! Itu firasatku," Sebuah suara mengangu ketenangannya. Dia menoleh, mendapati Taehyung yang berjalan mendekatinya dengan es jeruk di tangannya. Namjoon menyingkir, memberi tempat untuk Taehyung. "Aku jadi sangat khawatir dengan Chaerim. Maksudku, dia menolong kita, Namjoon. Ya, dia sedang di culik, tapi bagaimana bisa dia memikirkan kita berdua. Aku tahu dia awalnya hanya memikirkanmu tapi apa hal yang wajar jika dia memikirkan kita, seharusnya dia memikirkan dirinya sendiri. Aku tidak tahu bagaimana kondisinya di sana, bisa saja lebih buruk dari pada yang kita alami."

    "Taahyung! Jangan pikir aku tidak tahu hal itu. Aku abangnya, aku Oppanya! Aku lebih tahu dari pada siapapun. Rasanya aku dengan Chaerim punya semacam hubungan kakak adik yang sangat erat, aku bisa merasakan jika Chaerim sekarang sedang kesakitan, sangat sakit. Seperti hampir mati di bunuh,"

Taehyung meletakan gelasnya. "Kau jangan menakutiku Namjoon! Aku sayang pada Chaerim! Aku tidak mau kehilangan dia, nanti dengan siapa aku hidup. Aku akan menikah denganya nanti,"

Namjoon menatap dingin Taehyung. "Kau belum aku pukul,ya"

Taehyung tertawa geli. "Aku hanya bercanda. Eh? Tapi untuk menikah aku serius,"

    "Aku tidak merestuimu," ucap Namjoon tanpa ragu.

Taehyung mengeleng. "Tanpa berpikir panjang, ya? Sepertinya kau sangat membenciku?"

    "Taehyung! Kau temanku! Aku tahu seluk beluk dalam dirimu! Makanya aku tidak mau merestuimu, aku tidak mau melihat adikku menikah dengan laki-laki playboy seperti dirimu," Namjoon lalu merebut es jeruk Taehyung yang berada di meja, lalu meneguknya. Taehyung hanya mengecutkan bibirnya. "Kau pasti akan membuatnya menangis terus!"

Taehyung tertawa geli, merasa ucapan Namjoon benar. "Aku akan berusaha untuk tidak membuat Chaerim menangis. Kalau perlu aku harus bertobat dari sifat playboy yang aku punya," ucap Taehyung yang lebih seperti sedang mengiming iming Namjoon dengan janji janji manis Taehyung. "Chaerim itu segalanya bagiku, rasanya seperti itu. Tapi lihat saja abangnya di sampingku ini. Dia bahkan tidak memikirkan sedikit pun untuk memberikan aku kesempatan untuk mendekati adiknya. Kakak ipar, ijinkan aku, ya?"

    "APA?! Kakak ipar! Ya! Kemari kau! Kau belum aku bunuh ya," Namjoon menahan Taehyung, memukuli Taehyung.

    "Ya! Sakit! Hentikan!"

TIM KIM Vs Min Yoongi (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang