part 5

338 15 0
                                    

Jam istirahat biasanya orang-orang akan ke kantin perpus ke taman atu kepojokan untuk berpacaran beda hal nya dengan si queen bully dia harus ke ruangan guru yang mengambil Handpohone nya dengan muka yang sangat murka bisa bisanya ia guru muda itu berani mengambil Handpohone nya.

Tampa permisi Agata masuk keruangan guru muda itu dan ia melihat laki-laki itu sedang mengecek beberapa buku, ia diduk di kursi kosong di hadapan gurunya.

''Pak, gue mau ambil Handpohone.'' Agata datar dan malas dan pastinya tidak sopan.

''Kamu tau saya siapa.??'' guru muda itu sedikit terusik karena murid satu nya ini seperti tidak punya sopan santun.

''Gak tau dan ngapain juga harus tau.''

''Saya guru baru di sekolah ini saya mario, saya kurang suka dengan tingkah kamu perbaiki jika kamu ingin selamat.'' Ancam mario.

"Sayang nya gue gak peduli." Agata enteng dan masa bodo" Udah deh pak jangan ribet kembalikan handphone saya"

"Jadi asisten saya selama seminggu baru saya kembalikan handphone kamu." Mario tegas dan ia sudah memikirkan apa yang akan ia lakukan pada murid nakal nya ini.

" Ogah Lo Fiki Lo siapa.??" Agata marah.

"Terserah jika kamu tidak mau handphone kamu kembali." Mario cuek

Bisa di lihat Agata sangat marah kalo dia bukan guru baru gue abisin ni orang, ia tersenyum licik gue kerjain lo.

"Oke saya mau jadi asisten anda tapi kembalikan handphone saya dulu."

Mario tersenyum miris ia tau yang di fikirin murid nya ini oke kita bermain Agata

" Baik saya sudah membuat surat perjanjian kamu tinggal menandatangani surat ini." Kata Mario menyerahkan surat itu.

Sialan dia gk bisa di bodohi gue kira ngikutin maunya dia dan handphone gue kembali gue gk perlu ikutin mau nya beres.

"Gak usah pake surat perjanjian saya pasti jadi asisten anda."

"Tidak ada jaminan kalo kamu akan melanggar nya, sebaik nya kamu tandatangan di sini handphone kamu akan kembali dan kamu mulai besok jadi asisten saya."

Sialan ini sih namanya gue ke jebak, Agata mengambil kertas perjanjian itu dan mentandatangani nya dengan perasaan sangat marah

"Udah. Nih mana handphone gue" gadis itu membentak.

Mario mengembalikan handphone Agata dengan perasaan senang dan senyum penuh arti.
permainan akan segera di mulai

Setelah Agata berurusan dengan guru sialan itu ia segera masuk ke kelas nya menemui Alara yang sedang membaca novel, ia duduk di bangku gadis itu.

"Ra..." Panggil Agata

" Hhmmm" jawab Alara Sabil senyum senyum sendiri, masih fokus ke novel yang ia baca. Pasalnya adegan romantis tengah ia baca.

"Lo gak ke kantin.?"

"Gak." Jawab singkat padat dan jelas

Agata melihat tingkah Alara rasanya ia ingin membunuh nya dan membuang mayat nya ke rawa-rawa biar di kunyah sama siluman buaya.

Karena ujung nya ia pasti akan di cuekin habis-habisan oleh sahabat nya ini. Catat dengan baik dan benar jika seorang Alara sudah memegang novel semua yang ada di sekitarnya pasti di cukin.

"Lo udah makan."

"Gak"

"Alarrraaa." Teriak Kesal Agata melihat tingkah Alara, ia mengambil novel Alara dan melemparnya ke tong sampah.

"Aagggaattaa Novel gue!!!" Teriak Alara dan pergi mengambil novel yang Agata buang.

Agata mengikutinya dari belakang, orang-orang yang melihat nya jujur sangat iri pada Alara, karena hanya gadis itu saja yang cukup dekat dengan Agata dan sebagian orang cukup ngeri karena ko Alara betah ya berteman dengan Queen bullying, kasian sekali hidup nya.

"Lo sih novel gue kotor nih," Alara marah dan membersihkan novel nya yang kotor

"Gampang nanti gue ganti, Sekarang waktunya ke kantin perut gue udah minta di isi ayok." Ajak Agata menarik tangan Alara.

"Gak mau gue mau baca--" seketika Agata memelototi Alara yang tandanya Lo harus mau" oke yuk kita ke kantin..yuk." ajak Alara sedikit takut oleh tatapan maut Agata.

Sesamapinya di kantin Agata dan Alara duduk di bangku kosong berhubung jam istirahat akan segera berakhir maka kantin tidak terlalu ramai.

"Ra, mending lo taro tuh baik-baik novel lo, sebelum gue cemplungin ke cucian piring mang Ujang" ujar Agata, Karena Alara masih aja membaca novel nya.

"Hehehe sorry." Jawab gadis itu dan menaruh novel nya baik-baik terkadang Agata kalo sudah bicara suka kejadian.

" Lo pesen gih..." Agata menyuruh Alara.

Alara yang di suruh hanya menurut saja toh ia juga ingin memesan karena ia juga sebenar nya sangat amat lapar berhubung novel yang ia beli tempo hari belum selesai di baca jadi lah ia lupa makan dan tadi pagi juga ia lupa sarapan karena ia sibuk membaca novel nya sebelum bel sekolah berbunyi.

Dan beruntungnya ia tidak usah repot repot mengantri karena kantin tidak terlalu ramani.

" Bak Leni pesen es teh 2 sama mie ayam 3 mangkok anterin ya "

"Siap.." kata bak Leni.

Setelah itu Alara pergi dan duduk di depan Agata ia melihat handphone yang di mainkan oleh gadis itu bukan nya handphone nya disita ya..??

"Handphone Lo udah balik??"

"Iya kesel gue"

"Kesel kenapa.??"

" Guru baru itu malah jadiin gue asisten nya selama seminggu sarap gak tuh orang."

" Lo beruntung banget sih,"

"Beruntung palelo.!!" Agata kesal dimananya yg beruntung yang ada ia sial.

"Maaf neng ini pesenan nya neng Alara." Kata bak Lina baru datang memberikan pesenan mereka.

"Ra, Lo gak salah mesen ko mie ayam nya 3 kan kita cuman berdua satu lagi buat siapa??" Agata heran

"Hehe 1 buat Lo 2 buat gue gue laper banget Ta belum sarapan." Jawab Alara dengan cengiran khasnya.

"Udah gue duga."

Tentu aja Agata mengajak Alara makan karena ia yakin sahabat nya ini jika sudah membaca novel ia lupa makan kalau tidak di paksa mana mau dia makan dan bodoh nya sahabat nya ini punya penyakit maag.


THE QUEEN OF BULLYING (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang