39. Mamah 2

131 7 5
                                    

"Aawww sakit.. sakit.  Sakit.." Lo apa-apaan sih lepasin.

Agata tidak bisa diam melihat Mamah nya di rundung di depan matanya.

Ia mencekram kuat pergelangan tangan wanita yang ingin menyiram mamah nya seakan ingin meremukkan pergelangan tangan wanita itu.

"Woy.. lepasin tangan temen gue" kata teman wanita yang di cengkram tangan nya.

Agata hanya diam saat lawan nya sedang meronta-ronta ingin di lepaskan menahan sakit sangat dalam.

"Lepas.. sakit.  Sakit.. tolong.. tolong.. tolong." Kata wanita yang tanggan nya di cengkraman.

Dua teman wanita melihat teman nya meringis kesakitan segera menghampiri gadis itu hendak memukul atau menjambak agar teman nya di lepaskan.

Tapi bukan mengenai Agata dua wanita itu malah di tendang dan di tampar oleh Agata wanita yang di cengkram tangan nya ia dorong sampai jatuh menimpa teman-teman nya.

"Aww sakit..."

"Lo sebenernya ada urusan apa sama kita? sampe bikin kita kaya gini." Tanya salah satu dari mereka.

Raut muka Agata dingin dan angkuh.

"Gue paling nggak suka ada perundungan, pembullyan dan sejenisnya. kalian sedang merundung seorang wanita hamil." Jawab Agata datar dan ibu sangat menakutkan.

"Dia pantes mendapatkan nya, dia seorang pelakor nggk punya malu." Kata Salah satu ibu-ibu yang melihat mereka.

"Tau dari mana Lo dia pelakor.." tatapan tajam menerjang ibu-ibu itu.

"Apa kamu tidak punya televisi? apa kamu tidak melihat berita? jika dia seorang perusak rumah tangga, pelakor dari pasangan Raina dan Galih."

"Oh yahh .."Agata tersenyum evil dan itu membuat semua orang yang melihat nya ngeri." Bukan kah itu bukan urusan kalian? apa di sini ada yang di rugikan.. lagian seharusnya kalian jika ada wanita seperti dia.." Agata menunjuk Mama nya." Kalian harus jaga baik-baik suami kalian." Lalu Agata melempar botol kosong pada seorang laki-laki.

Pletak.

Laki-laki itu meringis.

"Seperti laki-laki itu misalnya, apa kalian tidak sadar dia melihat wanita di depan nya penuh napsu."

Laki-laki itu gelagapan dan perempuan yang di samping nya menimpuk laki-laki itu seperti seorang istri yang marah.

"Kalian menuduh tukang sampah di kejauhan, tapi bangkai di hadapan kalian. Kalian diam saja. "

Semua orang diam para ibu-ibu segera melihat pada suaminya.

"Jangan sibuk mengurusi hidup orang lain, urus hidup kalian sendiri dan jaga keluarga kalian, orang lain tidak akan masuk jika tuan rumah tidak mengijinkan masuk."

"Kenapa kamu membela wanita itu apa kamu ada hubungan dengan wanita itu." Tanya salah seorang wanita yang merundung ibu nya.

"Iya aku anak dari wanita yang kalian rundung aku anak sah dari seorang pengusaha terkenal bernama Galih dan dia mamah ku, umur ku sudah 17 tahun."

Semua orang berbisik-bisik

"Agata.." mamanya kali ini bersuara yang tadinya hanya diam menonton anak nya membelanya kini ia bersuara.

"Pantas saja kamu membela nya dia ternyata ibu, bukan hanya pelakor ternyata dia juga tidak bisa mendidik anak nya sediri sampai seberutal ini." Kata wanita yang di cengkraman tangan nya.

"Iya... Aku akan melaporkan kamu pada pihak berwajib atas tindakan kekerasan." Kata teman wanita itu.

"Silahkan saya tidak takut sedikitpun." Agata malah menantang.

THE QUEEN OF BULLYING (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang