part.6

301 12 0
                                    

Setelah jam pulang sekolah berakhir Agat segera ke cafe berganti baju di ruangan ganti khusus karyawan dan segera ke dapur untuk bekerja ia yakin pesanan dari pelanggan pasti sudah menumpuk.

"Agata siapkan pesanan meja 7, 12, 53, 40,. " Teriak chef memerintah nya untuk segera menyiapkan pesenan pelanggan.

"Baik chef." Jawab Agata semangat

Tangan lihainya mulai menyalakna kompor yang di hadapan nya, peralatan dapur sudah mulai berperang dengannya, terkadang ia lari-larian untuk mengambil bahan makanan dan mulai memotong motongnya dengan lihai.

Aroma masakan sudah tercium menyengat sejak Agata memulai nya tangan yang biasanya untuk membully kini ia gunakan untuk meracik sebuah karya yang akan membuat orang senang.

Tentu saja orang lain senang mereka datang untuk memakan masakan nya dan jika makan nya ia sajikan sesuai dengan selera mereka mereka pasti senang dan akan berkunjung kembali.

Setelah masakan nya ia rasa sudah siap. Agata segera mengambil piring untuk menghidangkan nya dengan rapi dan cantik bukan penampilan Nomo 1 bukan.

"Untuk meja nomor 7 dan 12 chef " saat Agata menyerahkan kepada chef kali ini ia harus melewati chef terlebih dahulu sebelum di antar ke meja penyerahan makanan.

Karena kali ini pesanan yang ia masak tidak biasanya dan ia ingin chef Adrian menilainya terlebih dahulu.

Jujur Agata harap cemas saat chef Adrian melihat dan sedikit memakn Sempel yang ia bawa.walau paras yang rupawan seperti artis Hollywood tidak bisa menghilangkan rasa takut dan cemas nya karena takut mengecewakan. walau Adrian terbilang chef yang baik dan ramah tetep saja Agata tidak mau mengecewakan nya.

"Masak kamu cukup lumayan, hanya saja bagian di sausnya kamu kurang menambahkan sedikit paprika untuk menambah rasanya. Tingkatkan lagi Agata." Komentar Adrian setelah memakan Sempel Agata dan menyerahkan nya ke meja saji untuk di antaranya oleh waiters.

Setelah melalui kecemasan yang lumayan Agata kembali mengerjakan pesanan yang lainnya hingga istirahat makan malam pun tiba Agata segera ke meja makan tempat karyawan istirahat ia menyantap makanan yang ia ambil dan memakannya dengan nyaman, hingga seorang duduk di bangku tepat di hadapan nya.

"Ya ampun.. ngapain Lo di sini." Tanya Agata dan sedikit kaget karena melihat orang yang ada di depannya.

"Makan apa lagi." Jawab orang itu acuh lalu memasukan sosis ke mulutnya.

"Ini tuh tempat buat karyawan makan kalo untuk pelanggan bukan di sini tempatnya." Agata berapi api.

"Berisik...!!! kalo makan ya makan aja jangan banyak omong." Jawab orang itu membentak.

"Lo.."Agata berdiri ia tidak terima jika di bentak seperti itu lalu menunjuk orang itu dengan garpu yang ia tadi paki untuk makan. siap untuk menusuk muka sok nya.

"Agata.." seorang memegang tangan Agata yang tadi nya menunjuk orang itu." Maaf pak Mario, Agata belum tau kalo bapak pemilik sekaligus menejer di sini." Kata Mia salah satu karyawan cafe.

Dan betapa kaget nya Agata sampai tidak bisa berucap, hanya bisa diam menjadi patung Mario guru rese di sekolah nya dan sekarang bosnya ya tuhan cobaan apa lagi ini..!!!

"Tidak masalah toh dia asisten saya untuk seminggu ini, iya kan Agata.??" Kata Mario.

"Iya.." jawab nya berapi api dan menahan emosi.

"Kalo begitu lanjutkan makan mu Agata."

Mau tak mau ia memakan kembali makannya dengan rasa tidak minat dan malas.

" Besok pagi datang tepat di sekolah jam. 6:20 saya tidak mau asisten saya terlambat."

"Sorry gak bisa jam segitu gue masih tidur nyenyak." Di gudang tepatnya.

"Ingat perjanjian kita Agata jika kamu tidak menurutinya kamu akan terkena denda sebanyak 10juta."

"Denda apaan? mana ada kaya gitu." Agata tidak terima

"Apa kamu tidak membacanya sebelum mentandatangani surat ini." Kata Mario dan memperlihatkan selembar kertas yang ada di tangan nya.

"Sialan " umapatan Agata.

_____________****

Oke makasih banyak untuk yang mau membaca karyaku yang gak karuan ini setidaknya kalian tinggalkan komentar untuk sedikit menanggapi tulisan ku dan jika kalian suka kalian bisa tinggalkan vote. Untuk menambah semangat ku menulis.

THE QUEEN OF BULLYING (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang