42. jangan main-main dengan Agata

131 10 7
                                    

Pagi ini Agata sedang dalam mood yang buruk, bagaimana mood nya tidak buruk saat ia bangun di pagi hari manusia yang pertama ia lihat adalah Gerry yang sedang memeluk nya dengan erat. Memang manusia tidak tau diri Gerry tidur di bersama nya semalam bahkan satu "tempat tidur" dengannya untung banyak manusia itu.

Dan sekarang Agata sedang memasak nasi goreng untuk Gerry karena laki-laki tidak tahu diri itu menyuruh nya untuk membuatkan sarapan.

Sebenernya Agata ogah dengan amat sangat membuatkan Gerry sarapan jika bukan karena laki-laki itu sahabatnya yang selalu ada di saat keadaan terburuknya.

"Pagi istri ku.." Sapa Gerry yang baru saja selesai mandi dan sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

"Istri Pala lo benjol.." Marah Agata.

"Ih suka gitu deh sama suami sendiri." Gerry terus saja menggoda Agata.

"Najis!!!"

"Jangan kaya gitu lupa semalam kita habis ngapain."

"Tidur lah ngapain lagi"

"Iya sih kita tidur, tapi kan satu tempat tidur peluk-pelukan udah lo nempel-nempel mulu sama gue, udah kayak suami istri " Gerry masih menggoda Agata rasanya Gerry ingin tertawa puas.

"Jangan suka ngada-ngada deh lo, jijik gue denger nya.. udah ahh gue mau pergi sekolah kalo di sini terus tensi darah gue bisa naik " Agata segera pergi meninggalkan acara masak nya yang hanya tinggal menaruh nasi goreng nya kedalam piring.

Agata segera mengambil tas.

"Salah... yang ada tuh Lo diabetes kalo di sini karena ada gue." Goda Gerry mengedipkan matanya kala Agata melihat nya.

"Muntah deh gue nih liat lo." Setelah selesai dengan acara mengambil tas Agata segera pergi menuju sekolah nya dengan mengendarai motor kesayangan nya.

Setelah sampai di sekolah Agata cuek saja saat banyak pasang mata melihat nya dengan sorot mata jijik dan tidak suka bodo amat emang gue pikirin.

Agata terus saja berjalan melewati kelas-kelas ia tidak peduli dengan muka-muka yang seperti membenci nya.

Siulan terdengar nyaring saat Agata melewati kelas 11 wahh pagi-pagi sepertinya ada yang cari mati.

Walaupun gosip mengenai Mama nya sudah menyebar luas tapi tetap saja kan walau bagaimanapun Agata masih orang yang sama jika ada yang berani bermain-main dengan nya Agata akan meladeninya.

Ibarat nya Lo jual gue beli.

Agata menghampiri seorang murid laki-laki yang bersiul saat dirinya lewat ia tersenyum mengejek.

"Punya masalah sama gue??" Tanya Agata angkuh.

"Gue liat muka lo nggak terlalu buruk cukup lah buat nemenin gue nanti malam, kali aja kan lo sama kaya nyokap lo, tenang aja dompet gue tebel ko." Kata laki-laki itu.

"Owwhhh berani bayar berapa???" Tanya Agata sambil melipat kedua tangannya.

"Berapapun yang Lo mau." Jawab laki-laki itu.

"Wow tawaran yang sangat menarik, oke .. nama Lo siapa?" Tanya Agata.

"Panggil gue Revan" laki-laki itu tersenyum.

"Revan... Revan..." Agata membelai lembut wajah laki-laki itu tapi sedetik kemudian Agata mencengkram kerah baju Revan sampai kaki Revan harus sedikit berjinjit.

"Gimana kalo bayaran nya kematian Lo" kata Agata setelah itu melemparkan Revan sampai tersungkur ke tembok.

Agata mendekati laki-laki itu, ia melotot dan siapapun yang melihatnya pasti akan ketakutan, lihat sekarang laki-laki yang berani melecehkan nya sekarang sedang ketakutan, bahkan ia sampai berkeringat entah kemana keberanian nya sekarang.

THE QUEEN OF BULLYING (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang