Kantung mata menghitam tubuh lemas rasanya Agata malas sekali untuk masuk sekolah tapi kalau ia tidak masuk sekolah ia harus menjaga adik nya.
Lebih baik sekolah jika ia harus menjaga anak bayi di tambah si bajingan sering oh bukan hampir tiap hari dia ada di rumah menyebalkan di tambah sikap sok baik nya rasanya ingin muntah di depan mukanya jika bukan karena Mama nya Agata sudah mengusir jauh-jauh si bajingan itu.
Entah kenapa surat perceraian orang tuanya itu tidak beres-beres bahkan katanya Mama dan ayah nya terancam tak jadi bercerai karena ayah nya menceraikan simpanan nya itu.
"Kurang tidur lo? Muka Lo jelek amat." Tanya Alara.
"Yahh mau gimanapun muka dia walaupun di amplas tetep aja setandar" kata Citra tiba-tiba nimbrung.
"Gue males debat Ama Lo. mending pergi sebelum gue pake cara yang lebih nyakitin." Jawab Agata pada Citra dan geng cabe nya.
"Yahh susah sih ngomong sama orang-orangan sawah yah Gauss.." kata Citra menyindir Agata setelah itu lari pergi takut Agata ngamuk karena sudah Agata sudah mengepal kan tangan nya.
"Menang di bedak doang emang si cabe." Kata Agata melihat Citra dan geng cabe goceng nya kabur.
Setelah itu Agata segera duduk di meja yang kosong seperti biasa, tugas Alara adalah memesankan makanan untuk Agata.
Yang biasanya Agata akan memesan bakso dengan es jeruk kali ini Agata memesan es kopi mie ayam bakso.
Sementara Alara memesankan makanan Agata lanjut untuk tidur kembali beruntung dua pelajaran tadi ada ulangan harian jadi Agata bisa langsung tidur setelah menjawab soal-soal itu.
Tuk..
Tuk..
Tukk..Aisss siap sih yang mengetuk meja tidak tau apa ia sedang sangat amat ngantuk.
Dengan malas Agata membuka matanya perlahan dan melihat muka Aruna yang sedang menempel kan pipi putih nya ke meja seperti Agata.
"Kenapa Lo tidur di kantin? Kenapa nggak ke UKS aja?" Tanya Aruna dengan posisi yang masih sama.
"Hari ini penjaga nya perawat sekaligus guru biologi yang ada pas gue di periksa langsung ketauan." Jawab Agata lalu tidur kembali.
"Owwhh.. pinter juga lo kenapa nggak di gudang aja ?" Tanya Aruna lagi.
"Gue bukan cuma ngantuk tapi laper Juga."
"Nggak konsisten Lo kalo laper ya laper aja nggak usah bawa-bawa ngantuk juga dong harus setia."
"Lo bisa nggak? nggak usah ganggu gue." Kata Agata penuh penekanan.
"Nggak bisa...gue lagi butuh hiburan " jawab Aruna.
"Jangan ganggu gue deh run.. gue kaya ginian tuh gara-gara Lo "
"Kenapa gara-gara gue" Aruna tidak terima di salahkan.
"Ya gara-gara Lo lah siapa yang nyuruh gue nemenin Amora di rumah sakit? " Aruna terdiam sambil tersenyum tidak bersalah" gara-gara Lo kayak nya gue di kerjain sama tuh anak gue di suruh ini itu sampe gue nggak tidur."
"Udah gue duga dia.. muka polos nya dia itu cuma topeng buat nutupin aslinya."
"Iya kayak Lo sekarang..." Agata naik pitam. "Sok polos ... Nggak liat muka gue kurang tidur gara-gara di kerjain Kaka Lo nih." Teriak Agata.
"Wooww sensi amat.. wajarlah Amora belum tau kalo Lo bukan kacung gue lagi ." Kata Aruna santai.
Agata memicingkan matanya dan rasanya ia ingin melemparkan Aruna ke kandang ular yang tidak pernah di beri makan setahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN OF BULLYING (Selesai)
Teen FictionSetiap orang pasti punya masa kelam. seperti Agata teresa gal. gadis yang dulunya sering di bully karena di ejek anak haram dan tidak mempunyi Ayah sekarang dia menjadi ratu bully. karena Ayah nya lebih memilih wanita lain dan mengabaikan ibunya. ...