22. Ayah

177 7 2
                                    

Tujaan mereka kini adalah kantin karena waktu istirahat Agata Alara dan si anak baru Aruna berjalan beriringan banyak yang melihat mereka bertiga.

Bagi mana tidak.

Seorang Agata jika ada anak baru di sekolah ini ia akan mengerjainya habis-habisan tapi kali ini ia malah berjalan beriringan dengan anak baru itu bagaimana tidak heran.

Di tambah lagi anak baru ini cukup baik, cantik, manis dan murah senyum. pokoknya perfect.

"Anak-anak kenapa liatin kita aneh gitu sih" Tanya Alara karena sedikit tidak enak di perhatikan oleh murid lain seperti aneh.

"Kayak nggak pernah di liat gitu aja si" jawab Agata cuek.

"Agak sedikit beda kayaknya." Alara maju di depan Agata dan Aruna.

Agata dan Aruna seketika berhenti berjalan di depan Aruna

"Kenapa berhenti Alara" Tanya Aruna tersenyum manis.

"Ahhh gue tau jawabannya" kata Alara setelah memperhatikan Agata dan Aruna di sebelah nya.

Dengan membuat segi empat di tangan nya dan mengarahkan satu titik fokus yaitu pada Aruna dan Agata.

"Maksud Lo" tanya Agata.

"Sebelah lo selain Gue." Jawab Alara mengarah Aruna.

Aruna yang di sebelah Agata jadi sedikit terpancing oleh apa yang di katakan Alara.

"Ada apa sama aku." Tanya Aruna keheranan.

"Nggak ada apa-apa yuk pesen makanan" jawab Alara.

Alara menyuruh seorang adik kelas untuk memesankan makan untuk mereka bertiga ya mereka bertiga Alara, Agata dan satu lagi Aruna.

"Ko aku ngerasa banyak yang liatin aku yahh apa perasaan aku aja" Aruna keheranan.

Aruna keheranan tentu saja gimana tidak heran semua mata tertuju padanya bahkan ada juga yang berbisik-bisik dan kadang memotret mereka.

"Seharusnya lo juga liat sekeliling lo Aruna" jawab Alara karena Agata sedang memainkan handphone nya.

"Maksudnya aku nggak ngerti"

"Lo duduk satu meja dengan gue dan Agata yang notabene jika ada yang duduk sama kita berdua pasti akan ada pertunjukan"

" Pertunjukan apa?"

"Kenapa gue ngerasa Lo pura-pura polos yah dengan muka secantik ini"

"Maksud kamu Alara aku makin nggak ngerti."

"Pertunjukan yang di maksud Alara kalo ada yang duduk sama kita pasti jadi sasaran bullyan gue." Jawab Agata menyela dan menjelaskan karena kebetulan pesanan mereka sudah datang.

Semangkuk mie ayam bakso dan es teh manis di hadapan Agata segera ia lahap.

"Wahh Agata kamu tukang bully? Jangan seperti itu Agata kan kasian yang kamu bully, membully itu perbuatan kejam Agata tidak boleh"

Agata seketika berhenti ingin menyuapkan mie kedalam mulutnya.

Bagi mana ada orang seperti Aruna yang bilang kalo bully adalah perbuatan kejam padahal beberapa detik yang lalu ia malah membully seseorang, memang hebat seorang Aruna memang garis iblis.

"Seharusnya saat Lo di kamar mandi tadi Lo ngaca dulu" Agata tajam.

"Agata ko kasar sih bilang nya."

Ahh Agata sekarang sedang sangat males untuk meladeni permainan wanita iblis ini ia melihat ke sekeliling kantin hingga ia melihat seseorang yang pas untuk menjadi pawang gadis ini.

THE QUEEN OF BULLYING (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang