Sudah seminggu lebih sejak kedatangan Aldrich sebagai guru baru, menggantikan posisi Bu Risa yang pensiun. Selama itu pula saat pelajaran matematika, Reyna hanya diisi dengan lamunan. Bukankah seharusnya dia merasa bahagia? Cowok yang selama ini dicintainya ada dihadapannya. Dia harusnya merasa bahagia. Tapi, kenapa dia merasa sedih? Bimbang? Tak tau yang harus dia rasakan.
Well, dulu dia sudah menetapkan hatinya untuk berusaha move on dari sang guru matematika. Kini, melihatnya yang berdiri didepan kelas setiap hari senin dan selasa, selalu membuatnya lupa, bahwa seharusnya rasa cintanya pada Aldrich adalah sebuah kesalahan. Selain karena Aldrich adalah gurunya, mencintai seseorang yang bahkan sudah menjadi milik orang lain tentunya salah. Dan dia memilih opsi kedua, melupakan.
Namun, jika dilihat dari kondisi hati Reyna yang masih bimbang. Opsi kedua mungkin patut diragukan keberhasilannya.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi 30 menit lalu. Namun, seorang cewek berseragam putih-abu masih berdiri didepan gerbang sekolah. Reyna masih bingung mau pulang sekolah dengan siapa. Lima menit lalu dia dapat chat dari Reyhan kalau cowok itu tidak bisa jemput, ada tugas tambahan dari dosen.
Pukul tiga sore. Langit menampakkan dirinya akan turun hujan. Reyna berlari ke warung tempat dia biasa menunggu sang Kakak. Ingin naik taksi pun uangnya tak cukup. Tanda-tanda angkot lewat pun tak ada. Jika saja tadi dia tidak membantu Bu Imas merapihkan buku di perpustakaan, dia bisa ikut nebeng Reysa. Tapi, ya sudahlah.
Benar saja, perlahan hujan turun dengan derasnya. Reyna dapat merasakan sekujur tubuhnya menggigil. Reyna memeluk tubuhnya berusaha mencari kehangatan. Seorang wanita tua terlihat meletakkan segelas teh hangat dimeja yang dia tempati. "Minum aja daripada entar Neng geulis (*cantik) kedinginan."
Reyna tersenyum. "Makasih ya Mak." Reyna mengambil gelas itu lalu perlahan menyesap aroma harum teh hijau kesukaannya.
"Neng geulis kok belum pulang sih?"
"Belum dijemput Kakak." Reyna kembali meletakkan gelas teh yang kini tersisa setengah. Semakin lama hujan bukannya makin mereda malah semakin lebat. Reyna membalikan tas ranselnya agar bisa dia peluk.
"Mak, es tawarnya satu." Seorang pria kini sudah duduk di samping Reyna yang masih memeluk tasnya. Cewek itu masih belum menyadari siapa pria yang duduk didekatnya. Cewek itu bahkan terlihat meletakkan kepalanya di atas meja sambil menutup mata. Membuat pria yang sedang memakan mie ayam hanya tersenyum melihat kelakuan anak muridnya.
"Kang, ini bener pesen es tawar? Gak yang anget? Ini kan lagi hujan?" Tanya wanita tua itu memastikan indra pendengarannya masih berfungsi. Bagaimana tidak? Hujan-hujan begini bukannya minum yang hangat ini malah sengaja minum yang dingin.
Aldrich mengangguk. Tak lama wanita itu membawakan segelas es tawar. Aldrich kembali melahap mie ayamnya. Sementara wanita tua itu sudah sibuk melayani pelanggan lain.
"Hemm.."
Aldrich menghentikan suapan kesepuluh begitu mendapat gumaman lirih dari cewek disampingnya. Reyna terlihat kedinginan. Lantas Aldrich membuka jaket, berinisiatif menyelimuti sang murid dengan kehangatan jaket.
Aldrich kembali melahap mie ayamnya, ditemani suara guyuran hujan dan juga anak muridnya yang ternyata adalah orang yang sama sewaktu dia masih mengajar di SMP.
Mangkok bergambar ayam jago merah miliknya sudah kosong. Aldrich mengambil selembar uang lima puluh ribuan dari dompet, membayarnya kemudian kembali duduk. Lebih dari setengah jam hujan mengguyur kota ini. Perlahan hujan mereda. Aldrich melirik cewek disampingnya, masih tidur. Kembali dia mengecek ponsel berlogo apel setengah makan miliknya, sudah jam empat sore. Namun, cewek itu bahkan tak terusik sedikit pun dengan suara-suara disekitarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Teacher [On Going]
Teen Fiction[1] Cuma kisah; bagaimana usaha Reyna Liberty mendapatkan cinta sang guru matematika. "Saya suka sama Pak Al... Gak papa kan?" "Belajar yang bener dulu bocah baru lamar saya." ------------------------------------------- #1 in student [08/10/2021] #2...