My Perfect Teacher [On Going]

•40• Is It Over?

Voment-nya boleh dong biar semangat:')

.

Reyna tak pernah berpikir dia akan sampai dititik ini. Dimana dia mendapat cintanya. Hal yang dia pikir hanya akan berakhir jadi angan ternyata jadi kenyataan.

Sebuah perjuangaan yang tidak sia-sia.

Berterima kasihlah pada Evriyani Putri yang memilih mundur. Total melepas ikatannya dengan Aldrich. Tapi, bukan bermaksud membuat perjuangan Reyna berakhir sia-sia. Reyna Liberty melakukannya dengan yeah, tidak bisa disebut baik juga. Setidaknya dia tetap berusaha, meskipun sedikit kotor.

Seperti halnya kembali pada garis awal yaitu takdir, manusia tidak bisa menolak ataupun membantah. Jika memang ini takdir kehendak-Nya, apa manusia bisa merengek? Tidak bodoh.

Maka oleh karena itu, ketika Reyna mendapat pernyataan cinta kesekian kali yang meluncur dari mulut pria dingin itu, Reyna tau, ini baru awalnya.

Ya, ini baru awal.

.

.

.

My Perfect Teacher

.

.

.

Bagas Angkasa sama halnya dengan Denis Mahendra adalah sama-sama cowok brengsek. Tergabung dalam Trio DBD yang terkenal karena bandelnya membuatnya menjadi cowok yang enggan peduli pada apapun.

Termasuk hal kecil yang dinamakan cinta.

Bagas hanya mencintai satu perempuan di dunia ini, yaitu Ibunya. Dan dia tetap mempertahankan itu sampai sekarang. Sebelum tingkah nyeleneh dan bringas seorang cewek bernama Reyna Liberty menarik dirinya.

Ya, 3 tahun Bagas satu kelas dengan Reyna. Tapi cowok itu hanya melihat Reyna sebagai ketua kelas yang galak dan berisik.

Tahun pertama mereka bersama sebagai teman sekelas hanya berjalan seadanya. Karena memang Bagas terkenal cowok yang pasif. Sekalinya marah membuat satu penghuni sekolah gempar dan tak ada lagi yang mau mengganggunya.

Ditahun kedua Bagas dan Reyna mulai akrab, itupun berkat tingkah konyol Denis dan Dafa yang suka nongkrong sana-sini. Dari sana Bagas tau, Reyna itu lemah, dan cewek itu menutupinya dengan sikap barbarnya.

Tahun ketiga, Bagas menyadari ada yang aneh dengan sahabatnya. Satu hal lagi Bagas ketahui; Denis mulai menyukai Reyna.

"Balik yo Gas. Ngantuk nih gue, bentar lagi jam 12 nih." Ajak Dafa sambil menguap ngantuk.

Bagas melihat jam tangannya dan hei! Apa-apaan maksud Dafa? Jam saja baru menunjukkan pukul 10 malam. Dasar Dafa tukang melebih-lebihkan suasana. Dilihatnya area sekolahan yang satu-persatu mulai membubarkan diri. Setelah acara dansa dan disusul acara perayaan kelulusan usai, mereka otomatis bergegas pulang. Beberapa sih, sisanya masih betah disekolah.

"Ayo." Final Bagas.

Sebelum ke parkiran Bagas berhenti sejenak. Membuat Dafa yang tak fokus karena ngantuk berat menabrak punggungnya. "Lo pulang bareng gue? Si Viona gimana?"