•32• Merah

5.1K 306 57
                                    

Selamat datang disemester baru dengan tahun yang juga baru. Ucapkan selamat juga kepada si tokoh utama cerita ini yang berhasil menarik perhatian seluruh penghuni sekolah.

Denis yang lagi jalan langsung nabrak punggung Bagas. Mata yang tadi sibuk ke HP langsung fokus sama sesuatu– kepala merah yang buat satu sekolah gempar.

"Anjir!" Langsung jatuhin HP.

"Kenapa lo?" Bagas balik. Ngernyit heran, kemudian ikut fokusin mata sama apa yang diliat Denis. "Bangsat..."

.

.

.

My Perfect Teacher

.

.

.

Reyna Liberty, jangan tanya apa yang telah dilakukannya hingga buat satu sekolah gempar. Gak kok. Reyna cuma ganti gaya rambut. Rambut panjangnya yang biasa ditata ala mbak Ariana diganti, dipotong sedikit, terus dicat merah.

Penampilannya bisa dibilang cukup nyentrik. Sekolah Reyna tak melarang mewarnai rambut, selama tidak mengganggu aktivitas belajar. Anak-anak SMAN 01 kebanyakkan ngecat rambut gak jauh-jauh dari coklat atau blonde. Makanya sekarang Reyna jadi pusat perhatian karena warna rambutnya yang beda dari yang lain.

Oke, awalan yang bagus Nona Liberty. Pertahankan sikapmu.

Awal minggu dibulan Januari, agak tak rela saat Reyna harus melepas masa liburnya yang super membosankan itu. Setidaknya liburannya kali diisi dengan yeah, apalagi selain tidur, dan sebuah kemustahilan yang sangat nyata– ia belajar masak.

Sampai dikelas, pandangannya langsung disambut dengan sang sahabat– Reysa, dan beberapa temannnya yang menatapnya dengan kaget.

"Hai!"

"Oy Rey! Rambut lo bagus juga." Kata Viona dari tempatnya duduk.

"Thanks." Reyna berjalan menghampiri Reysa, menaruh tasnya. Ber-high five ria dengan sohibnya itu.

"Kirain gue lo cuma becanda rubah penampilan lo." Kata Reysa. Mengingat ucapannya waktu menghabiskan liburan dirumah Reyna beberapa waktu lalu. Mengatakan pada Reyna untuk mengubah sedikit penampilan bukan ide buruk.

"Gak, ini keren. Gue cuma gak mau berlarut-larut nangisin Pak Al." Memang benar. Setelah perdebatan batin yang dilalui, akhirnya dia memutuskan untuk menggali lebih dalam. Maksudnya, dia akan mencari tau apakah yang dikatakan Evri waktu itu benar atau cuma bualan.

Well, tak semudah itu membuat Reyna menyerah.

Sepertinya.

❄❄❄

"Gila! Bisa gila gue liat Reyna!"

"Paan sih anjeng bisa budeg telinga gue!" Dafa balik ngegas. Lalu menoyor kepala Denis karena kesal sejak tadi cowok itu mengoceh tentang penampilan Reyna yang buat dia shock.

Trio DBD (Denis, Bagas, Dafa) jalan mengendap-endap ke kelas. Terlambat dihari pertama sekolah. Alasannya konyol karena mereka sama-sama tidak ingat kalau pagi ini adalah hari pertama mereka masuk sekolah.

Sampai didepan kelas, bisa mereka dengar suara Pak Aldrich yang sedang menerangkan materi. Denis mengintip duluan, diikuti Dafa dibelakangnya yang ikut mengambil celah, sedang si Tuan Angkasa memilih melipat tangan didada sambil bersandar pada dinding.

My Perfect Teacher [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang