5. Salah

1.6K 64 0
                                    

Setelah bel pulang aku bergegas pulang kerumah, tanpa mampir-mampir ataupun beli donat langgananku, aku ingin benar-benar membuktikan perkataan Elen tentang kak Raffa.

"Assalamualaikum, Della pulang!" Teriakku.

"Waalaikumsalam, mau makan lagi de?" Tawar ibuku diruang tengah.

"Nggak bu, Della masih kenyang" aku bergegas masuk kamar dan mencari handphone lalu kubuka facebook kak Raffa, dipencarian pertemanan.

Aku lumayan terkejut saat melihat nama perempuan di info pribadi dilaman facebook kak Raffa, di situ tertulis " Tania Amelia ❤" aku terus kebawah melihat jejeran foto unggulan, disitu juga terdapat foto perempuan memakai kerudung pasmina cream dan bersandar di depan pintu.

Aku tau dia lebih cantik dari aku, dan aku merasa telah salah mengagumi seseorang, yang status hubungannya nggak jelas.

Jadi, satu hari ini cintaku terbuang sia-sia dong! Ahh masih banyak cowok di luar sana! Aku berusaha menenangkan diriku dan membuang nama kak Raffa dari pikiranku.

"Semoga saja dia bahagia dengan cara hidupnya"

***

15 menit aku menghabiskan waktuku dikamar mandi, ini ada rekor terlamaku saat mandi 😅, saat hendak membuka lemari, ponselku berbunyi.
"Pasti Elen" gumamku sendiri.

Aku tidak menghiraukan ponselku dan bergegas berpakain dan turun untuk makan, aku tidak mau cacing-cacing diperutku mati cuma gara-gara seseorang yang aku baru kenal.

"Lama banget sih de!" Kakakku mulai protes, oh ya aku lupa cerita kalau aku punya kakak, kakaku cowok namanya kak Ardi, dia orangnya agak cuek sih, tapi menurutku dia seru, bahkan terkadang dia bisa membaca pikiranku.

Seperti saat tanganku luka karena dicakar kucing, aku sengaja tidak cerita ke ibu biar kucing dirumahku tidak diusir karena dianggap sudah melukai anak bontotnya (bungsu).

"De kamu luka ya?"

"Ahhh enggak, kakak tau dari mana?"

"Soalnya kamu bau anyir (amis darah)"

"Emangnya aku kuntilanak apa!"

Walaupun kesannya bercanda tapi omongan kakakku itu benar, bahkan sekarang aku takut untuk menyembunyikan masalah dari kakaku, termasuk tentang kak Raffa.

(Kembali ke meja makan)

"Iya sabarr, baru mandi"

"Anak gadis kok mandinya malem"

"Udah kakak, sekarang makan yah.." ibuku mulai menengahi.

Setelah makan aku masuk kekamar lagi, dan aku baru ingat kalau tadi Elen chat aku pasti dia sudah spam chat + marah-marah nggak jelas.

Ku buka ponselku, dan benar apa dugaanku, Elen sudah marah-marah karena chat-nya dianggurin.

"Hahahaha, kasiaannn"

Setelah kubalas chat dari Elen, seketika nama kak Raffa terlintas lagi dalam benakku, terkadang aku berfikir, kak Raffa tau tidak yah kalau dia punya sosok

"Pengaggum Rahasia"

Bantara dan LaksanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang