8. Tidak Mudah

1.4K 63 2
                                    

Di sekolah aku tak bisa berfikir jernih, entah apa yang menjanggal hatiku, sehingga mengganggu segalanya.

Aku berusaha bahagia hari ini, tapi belum berhasil juga, aku berharap bisa tertawa lepas seperti biasanya. Matahari bercahaya terang sekali, tapi dalam hatiku sedang hujan badai, hmmm, dari pada aku termenung sendiri, mending aku bercanda bareng semuanya nyanyi-nyanyi.

Barangkali aja aku jadi lupa sama badmood-ku.

"Len, hibur aku dong"

"Emang kamu, mau dihibur kaya gimana?"

"Terserah, kamu jadi badut kek, atau nyanyi-nyanyi" aku berusaha membujuk Elen.

"Oke.. hmm tapi ngapain yah??"

"Yaudah kamu nyanyi aja, sesuai isi hati kamu" saran Elen.

"Kalo sesuai isi hati aku, galau dong Len"

"Nggak papa, lagu itu bisa loh jadi sarana mengibur diri"

"Nyanyi apa yah?" Aku mulai berfikir.

"Oh ya aku ada satu lagu, lagunya Rosa-atas nama cinta" seruku lagi pada Elen.

"Yaudah nyanyiin beb, aku dengerin kok"

"Oke dengerin yahh"

* Aku wanita yang punya cinta dihati..
Ada dirimu dengan dia, dalam hidupku..
Mengapa terlambat cintamu, tlah termiliki..
Sedang diriku dengan dia tak begitu cinta..
Mengapa yang lain bisa..
Mendua dengan mudahnya..
Namun kita terbelenggu dalam ikatan tanpa cinta..
Atas..*
Belum sempat aku selesai nyanyi, Hilwa datang membawa 1 katung kresek putih, entah apa isinya, dia menggangku lagi.

"Hai.. haiii, liat nih aku bawa apa?"

"Hmmm" aku dan Elen hanya bergumam.

"Es krimmmm!! Yeyyyy" suaranya memekik sekali, sampai-sampai satu kelas pandangnya ke arah kita bertiga.

"Biasa aja kali" Elen mencomot satu es krim dari tangan Hilwa tanpa bertanya itu es krim untuk siapa.
"Nahh yang ini buat Adella, rasa coklat"

"Makasih Hil, berapa harga es krimnya" aku merogoh saku rok seragamku untuk mengambil uang.

"Nggak usahh, ini aku traktir kalian berdua"

"Ahh satu kurang Hil" kata Elen sambil memasukan setengah es krim ke dalam mulutnya.

"Udah dibeliin nawar sih Len, nggak ada terima kasihnya" Hilwa mulai mengerutu.

"Nggak ikhlas nih? Nih aku kembaliin"

"Ahh males, udah dijilat-jilat sama kamu"

"Kembaliin aja ke abang-abang jual es krimnya, bilang tadi es krimnya hilang setengah"

"Iya hilang, digigit kuntilanak!" Mereka berdua mulai ribut.

"Udahhh, kenapa jadi debat sendiri sih, es krimnya cair tuh!" Aku berusaha menengahi mereka.

Aku mulai bisa melupakan badmood-ku, dan tertawa lepas bersama kedua sahabatku.

Dan 1 Qoutes untuk kalian semua.

"Kalian ingin bahagia? Berusahalah untuk mencarinya. Jangan terus merenung dan terus menyalahkan takdir, karena bahagia tidak datang sendiri, ya karena dia tidak punya kaki"

Adella Anggun Ramadhani, 10 Agustus 2018

Bantara dan LaksanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang