15. Cari jejak, cari cinta.

1.1K 41 0
                                    

    Malam semakin larut, mataku mulai berat. Tapi kegiatan belum juga dihentikan, padahalkan besok cari jejak.

    Aku melihat jam berwarna ungu muda yang melekat ditangan sebelah kiriku. Jam menunjukkan pukul 21.29 WIB.

Hooooaaammmm...

Hampir semua anak menguap lebar sekali. Bahkan ada yang sudah tertidur pulas.

"....... oke sepertinya sudah pada capek yah?" Suara dari kakak pengisi acara, sepertinya ia mulai peka dengan suasana dalam aula.

"Oke!! Habis ini kalian bersih-bersih, terus masuk tenda dan bobo cantik. Oke!!" Ucap salah satu dari kakak bantara kepada manusia-manusia yang mulai terbawa oleh mimpi.

"Oke!!!" Jawab serentak anak kelas 10.

Aku berjalan ke tenda dengan tersaruk saruk karena ngantuk, sampai-sampai aku hampir menabrak tong berisi air didepanku.

"Hati-hati dek!" Seseorang menepuk bahuku lembut.

Aku hanya mengangguk tanpa menoleh.

Kulihat punggung orang tadi, yang kini mendahuluiku. Aku mulai sadar! Barusan bahuku ditepuk olehhh. KAK WILDANNN!!!

"Ahhhhhh.... pokoknya kejadian jadi harus direplayyy!!!" Beberapa kali aku menghentakkan kakiku ke tanah dan menendang apa saja yang ada disana, aku jengkel dengan sifatku sendiri.

Aku terlalu cuek saat di lingkungan sekitar, bahkan orang yang spesial aku cuekin juga. Aghhhrrrrr!!!

Aku rindu ibu...
Bahkan untuk pertama kalinya aku rindu bertengkar dengan kak Ardi.

****

   Waktu cari jejak akan segera dimulai. Semua kelas 10 dikumpulkan dilapangan untuk menjawab teka-teki. Sangga siapa yang bisa menjawab diperbolehkan berangkat lebih dulu.

Sanggaku berangkat dipertengahan sesi teka-teki. Rute dimulai dari sekolah ke arah timur dan seterusnya.

****

Hari mulai terik, tenggorokanku mulai kering. Masih ada 1 pos lagi yang harus dilewati.

Aku merasa kulitku semakin gelap akibat panas-panasan di sawah.

Hahhhh...
Capek....

"Selamat datang di pos terakhir, di sini kalian akan.........." arahan dari kakak bantara yang menjaga pos terakhir panjang kali lebar.

"Siapa yang mau bermain?, butuh 5 orang untuk main permainan ini" jelasnya lagi.

Aku menggeleng cepat saat Tia menunjukku, aku lelahhh...

Akhirnya yang maji bermain yaitu, Tia, Nai, Dwi, Ocha, dan Ayu.

Aku hanya melihat merka bermain loncat-loncatan di pematang sawah.
Sedangkan aku duduk ditepi bawah pohon kapuk yang besar.

"Nggak main dek?" Aku mulai familiar dengan suara itu. Aku langsung mendongak keatas, untuk memastikan suara itu. Kak Wildan!

"Nggak kak, capek"aku menjawabnya ragu.

"Sama kakak juga capek" ucapnya sambil tertawa kecil.

Aku tidak bisa berkata-kata lagi, aku hanya tersenyum simpul.

"Muka kamu merah, kenapa?" Dia menunjuk bagian bawah mataku.

"Ini pasti gara-gara aku terlalu lama dibawah terik matahari" kataku lirih sekali lebih tepatnya berbisik.

"Nggak papa kok kak" aku berusaha baik-baik saja.

"Serius dek?" Dia memastikan sekali lagi.

"Hmmmm, nanti juga hilang sendiri"

"Kok bisa merah gitu? Kamu punya riwayat penyakit kulit?"

"E...eng..nggak, ini cuma gara-gara aku terlalu lama kena terik matahari kak" aku berbicara sambil menunduk.

Aku merasa menjadi orang yang paling lemah sekali didunia ini.

****

Saat jalan pulang , aku terus memikirkan omongan kak Wildan. Aku takut dia jadi menjauh gara-gara wajahku jadi merah kalo main panas-panasan.

Malangnya diriku...

"Udah sembuh?" Suara itu kembali lagi.

"Entah, kan aku nggak bisa ngeliatnya kak"

"Oh iya lupa" dia kembali tertawa kecil.

"Yuk jalannya cepet, biar bisa istirahat" dia memberiku semangat.

"Iyahh, kak habis ini boleh minum es?" Aku bertanya polos.

"Boleh asal jangan banyak-banyak, nanti suara kamu jadi serak" kak Wildan terus menjawab semua pertanyaanku, walaupun nafasnya mulai tersenggal karena jalan yang harus terburu-buru.

~POJOK QUOTES.
"Ada dua tipe cowok didunia ini. Ada yang bersifat dingin karena suasana, ada juga yang dingin karena takut dibilang agresif oleh perempuan. Tapi aku tau kamu tak seperti itu"

Adella Anggun Ramadhani, 13 Agustus 2018.

Baca terus laksana dan bantara yahh!
Jangan lupa juga follow IG: diah7864









Bantara dan LaksanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang