Kepalaku terasa berat sekali. Kulihat jam dihandphone ku. Pukul 20.23 WIB.
Aku tertidur cukup lama sekali, mungkin ibu sengaja tidak membangunkanku.
Aku bergegas keluar kamar.
"Eh tuan puteri udah bangun..." ledek kak Ardi saat aku keluar kamar.
"Berisikk!!"
"Anak gadis tidur dari jam 8 pagi sampe jam 8 malam... ckck"
"Terserah Della dong!" Aku menatapnya kesal.
****
Setelah berfikir lama akhirnya aku putuskan untuk kembali masuk kamar. Ku lihat layar handphone ku. Tidak ada pesan masuk dari tadi pagi.
Hilwa sama Elen kemana?
Kuputuskan untuk membuka facebook. Aku berkutat cukup lama di beranda melihat-lihat status orang yang terkadang membuat esmosi eh emosi.
Akhirnya aku teringat untuk mencari laman facebook kak Wildan.
Aku melihat-lihat isi beranda laman facebooknya. Banyak sekali status-status yang bermotivasi.
Sepertinya dia suka dengan kata-kata bijak.
****
Cukup lama aku stalker facebook kak Wildan, dia tidak terlalu buruk...
Saat disekolah, aku masih terbawa alur kemah. Entah apa yang membuatku bertingkah seperti ini.
"Haii... haiii" Elen menepuk bahuku.
"Hhhmmm?"
"Kenapa lagi sih Del? Katanya udah nemu pengganti kak Raffa, kok masih galau sih?"
"Bete!! Aku jadi pengen deh kembali ke siaga lagi, biar nggak ngerasa baper sama suasana bumi perkemahan..."
"Lagian sih kamu!! Bumi perkemahan aja sampe segitunya di bawa hati"
Aku menopang daguku. Entah kapan penantian ini berakhir. Bahkan aku belum berjuang untuk cinta kak Wildan.
****
Setelah istirahat kedua dan sholat duhur. Aku melihat kak Wildan ke arah kantin.
Dia tidak sehangat kemah lagi, bahkan raut wajahnya cenderung datar.
Apa dia berubah?
Kenapa?Aku berusaha mencari nomor WhatsApp-nya. Kutanyakan teman-temanku yang kebetulan satu eskul dengannya.
Dan itu berhasil, tetapi aku bingung setelah ini aku akan apa? Majang nomernya doang dibuku telpon?
Agggrrrhhh!!!
****
Saat pulang kerumah aku mencoba memikirkan topik pembicaraan. Tapi aku ragu untuk pribadi chat dengan kak Wildan.
Aku tak kunjung menemukan topik pembicaraan. Ku lempar handphoneku asal.
"Apa aku harus berjuang lebih dulu..? tapi aku perempuan.. aku takut ditolak lebih dulu karena sifatku.."