Setelah sholat maghrib, ibu masuk ke kamarku.
"Dek?" Panggilnya diambang pintu.
"Iya bu, masuk aja"
"Apa yang mau adek omongin ke ibu?"
Ibu menghampiriku."Ibu pernah badmood?"
"Pernah, kenapa?"
"Akhir-akhir ini kok aku sering badmood yah bu.."
"Hmmm, mungkin kamu terlalu capek aja dek" ibu mengelus kepalaku, lalu menciumnya, ahhh disitu aku merasa nyaman sekali."Mungkin" ucapku singkat.
"Yaudah, kamu sekarang turun kebawah terus makan"
"Oke" aku mengacungkan jempol sebagai tanda setuju.Aku hampir lupa dengan kemah, sudah H-1 menujuh kemah, dan aku belum ada persiapan sama sekali, ahhh aku males sekaleee.
Besok aku harus kumpul di cafe bar , untuk kumpul membahas keperluan kemah, belum lagi kemah harus sudah sampai disekolah pukul 05.30 WIB.
Aku pusing sekali, 1 hari ini aku tidak membuka handphone-ku, entah sudah berapa notifikasi yang menunggu untuk dijawab.
Ku cari benda persegi panjang pipih itu di tumpukan bantal-bantal, ku buka whatApps , ku lihat satu persatu chat sampai kebawah, tidak terlalu penting untuk dibalas.
Tapi, 1 satu pesan yang belum aku baca, bahkan nomor telephonenya belum ku simpan.
From: +628*********
To: Adella
Save, kak AlvinHahh, kak Alvin? Siapa lagi sih? Aku tidak tau, dia kelas berapa? Sekolah dimana? Dan dia dapat nomerku dari siapa?
Yasudalah, lupakan, banyak hal yang lebih penting dari pesan misterius itu.
Tiba-tiba kakaku datang, pasti ada yang ingin dia pinjam atau minta dari ku."Dek! Pinjem laptop kamu dong! Nggak dipakekan?"
"Nggak!!" Ucapku dengan tatapan sisnis
"Ihh jangan ngegas dong mbaa.."
"Ngerem, bukan ngegas, udah basi!"
"Nasii dong basi"
"Tau ahh gelap"
"Terang gini, dibilang gelap, kacamata copot""Siapa juga yang pake kacamata"
"Ehh barangkali aja, kamu pake kacamata kuda"
"Ihhhh nyebelin banget sih jadi kakakk!!"
"Tapi sayang kan?"
"Nggak!!"
"Ahh yang bener, padahal kakak sayang loh dek sama kamu" dia mulai dramatis, ingin ku jitak kepalanya sampe benjol sekalian."Bodo amat!!"
"Lagi PMS dek? Sensitip banget sihh.."
"Iya lagi pingin makan orangg, agghhhrrr" aku berlagak seperti harimau yang mau menerkam mangsanya.
"Ahhh, nggak takut.." ucapnya lari sambil membawa laptopku dari meja belajar.
"Dasarr!!"~POJOK QUOTES
"Laki-laki itu memang imam, dia pemimpin, pembuka jalan kebenaran dan masih banyak yg harus diemban oleh seorang imam, tapi, ada kalanya seorang makmum berada didepan untuk menopang tubuh imamnya agar tidak roboh karena beban tanggung jawab"
Adella Anggun Ramadhani, 10 Agustus 2018.