21. Kak Alvin !

975 33 0
                                    

Dan ternyata pesan itu dari....

From: +628**********
To:Adella
Kok kamu nggak pernah bales chat aku sih dek? Alvin.

Mataku terbuka lebar saat melihat pesan singkat itu, dengan malas pun aku menjawab.

From: Adella
To: +628************
Maaf ini siapa yah?

Tak selang lama aku membalas hamdphone ku kembali berbunyi,

From:  +628************
To: Adella
Alvin putra, dari kelas 11 tkj 2, kamu tkj kan?

Apa!! Kelas 11 dia bilang? Kakak kelasku? Omegat adik kelas macam apa aku ini. Durhaka sekali dengan kakak kelas, 1 jurusan lagii!

Tapi aku berusaha bersikap biasa saja.

From: Adella
To: +628***********
Oke, maaf aku sebelumnya nggak kenal kakak.

From:  +628***********
To: Adella
Nggak pp dek, tak kenal maka ta'aruf.

Apa!! Ta'aruf dia bilang? Pernah liat mukanya aja aku belum pernah!

Karena muak dengan topik pembicaraannya, tidak membalas pesan darinya lagi. Ku lempar handphone-ku ke kasur.

Criiinggggg.....

Ada panggilan masuk, aku tidak mengenal nomor telephonenya.
Aku ragu untuk mengangkatnya, tapi siapa tau ini penting.

Akhirnya kuputuskan mengangkat telephone tersebut.

"Halo?" Suara dari seberang telephone.

"Iyah"

"Ini aku Alvin"

"Hmm" aku hanya menjawabnya singkat sekali.

"Oh ya soal martabak yang aku kasih, kamu suka nggak?"

"Nggak!"

"Kenapa?"

"Nggak suka martabak telor" aku berkata jujur.

"Terus sukanya apa?"

"Martabak coklat"

"Oke aku beliin sekarang mau nggak?"

"Nggak usah, ibu tadi udah bikin bolu beruang"

"Ok..."

Tanpa kak Alvin banyak bicara lagi aku sudah mengakhiri pembicaraan yang teramat datar tadi.

****

Keesokan harinya, saat aku berjalan menuju kelas, seseorang menepuk pundakku.

"Adella kan?"

Aku diam seribu bahasa, aku tidak biasa dengan orang asing.

"Dek?" Dia mencoba menyadarkanku

"I...ya..a" aku menjawab dengan gugup.

"Aku kak Alvin" dia menyodorkan tangan kanannya.

"Iya, salam kenal" aku berlalu pergi tanpa menjabat tangannya.

Bukan aku tidak sopan, tapi kata kak Ardi, kita harus hati-hati dengan orang asing, bisa saja jabatan tangannya adalah hipnotis. So aku menuruti perkataan kakak tercinta ku

****

Langkah kakiku semakin cepat, aku ingin segera sampai dikelas.

Brukkkk...

Aku menabrak orang didepanku yang sedang membawa bertumpuk-tumpuk buku mata pelajaran.

"Maaf ya kak.. maaf" aku berusaha bangun dan membantunya mengambil buku.

Dia hanya diam dan terus mengambil buku yang berserakan.

"Ini kak bukunya" aku menyodorkan 8 buku paket kepada orang tadi.

"Makasih" dia mengambil buku dari tangan ku, dan menatapku dingin. Kalian tau dia siapa? KAK WILDAN!

Aku meneguk ludah, aku tidak bisa berkonsentrasi dengan suasana sekitar.

Aku hanya mengangguk dan kembali ke kelas sebelum lebih banyak lagi orang yang melihat.

"Aww!!" Kakiku terasa nyeri sekali, seperti kakiku terkilir saat jatuh tadi.

"Kenapa?" Kak Wildan bertanya datar.

"Nggak.." aku berusaha kuat.

~POJOK QUOTES
"Nyatanya hati berfungsi untuk menyerap racun bukan untuk menyerap perasaan"

Adella Anggun Ramadhani 22 Agustus 2018







Bantara dan LaksanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang