24. Kenangan

993 36 0
                                    

   "Kamu udah ada yang jemput kan?" Kak wildan mulai membuka suara.

Aku mengangguk kecil dan berharap kak Ardi sudah pulang PKL, kak Wildan menatapku datar lalu membuang muka ke arah jalan.

Entah apa yang sedang dia pikirkan. Lalu kulihat tanganku yang masih erat memegang dasi hitam milik kak wildan.

Aku tersadar mungkin dia menungguku melepaskan dasinya. Kulepaskan dasi itu dari genggaman.

"Makasih.. dasinya, maaf basah kena keringet" ucapku berusaha tenang.

"Sama-sama" jawabnya lalu pergi.

"Terima kasih juga telah membuka kenangan indahku denganmu" gumamku kecil, entah dia dengar atau tidak, aku berharap dia mendengarnya dan kembali membuat kenangan indah bersama.

****

15 menit aku menunggu didepan sekolah, akhirnya kak Ardi datang juga.

Dia melepas helm teropongnya.
"Maaf agak lama, tadi ada urusan.." kak Ardi berusaha menjelaskan.

"Yaudah langsung pulang aja" ucapku datar.

"Yukk naik.." kak Ardi menepuk-nepuk jok motor kesayangannya.

Aku berjalan perlahan, dan masih sedikit tertatih.

"Kakinya kenapa dek?" Tanya kak Ardi heran.

"Keselo dikit maklum lah jagoan.."

"Jagoan kok tiap malem nangis nggak jelas... hehh jagoan apa?!"

"Udah ayo pulangg kak, keburu malem"

"Yahhh ayukkk"

Kak Ardi langsung menancapkan gas motornya kecang seperti ingin ngajak mati.

****

"Sampeee..." kak Ardi berlaga seperti tukang ojek di sinetron sinetron.

Aku turun perlahan.

"Ibuuuu... Adella pulangg...." aku berteriak seperti biasa, rumahku memiliki pagar besi cukup tinggi dan selalu digembok sama ibu. Jadi beginilah rutinitasku atau yang lain saat pulang.

"Iyaa sabar..." suara ibu dari dalam.

"Kak Afi pulang?" Tanyaku pada ibu.

"Pulangnya nanti malem sayang.."

"Ckkck..." aku sedikit kesal mendengar kabar itu.

"Loh dek kakinya kenapa?!" Tanya ibu ketika melihatku berjalan.

"Keseloooo buuuu katanya jagoaannn" jawab kak Ardi dari dalam rumah.

"Bener dek?" Tanya ibu lagi.

"Iya bu.. tadi jatuh" aku menjawab sambil menunduk berharap ibu tidak marah.

"Hmmm.. udah diurut belum?"

"Udah kok tadi.."

"Yaudah sekarang masuk mandi ganti baju terus makan..."

"Okehh bu.." aku tersenyum simpul dan berjalan kearah kamar tercintaku.

****

Aku menatap bulan..
Entah pikiranku mengarah kemana.
Sedari tadi tidak menentu.

Wajah kak Wildan terus memenuhi pikiranku. Senyum simpulnya terus teriyang dalam pikiranku.

Namanya sering terbesit tiba-tiba dalam lamunanku. Apa sebenarnya yang terjadi.

Apa rahasia Tuhan selanjutnya...?

~POJOK QUOTES
"Kapan obat penangkal rindu akan ditemukan, aku butuh itu sekarang.. untuk menghilangkan rindu yang tidak terbalas untukmu dariku..."

Adella Anggun Ramadhani 26 Agustus 2018.

Yuk yang punya QUOTES banyak dan bagus bisa dikirim lewat Email aku atau chat lewat Wattpad

Email: parawansyah0@gmail.com
Ig: diah6478

Okeh ditunggu yahhh sobatt!!

Bantara dan LaksanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang