Beruntung karena tidak ada mata kuliah esok pagi, jadi ini bisa menjadi kesempatan Aya dan teman -temannya menginap di rumah Gian yang kebetulan kedua orang tuanya sedang keluar kota.
Ayah Gian yang tak lain adalah seorang tentara kini sedang mengemban tugas negara di sulawesi, sedangkan ibunya sedang mengunjungi rumah nenek Gian di semarang, jadi mereka bisa cukup bebas di rumah Gian.
Keempat sekawan itu memang sering mengadakan agenda inap - menginap setiap libur, seperti terakhir kali mereka menginap di rumah Mila, dan sekarang di rumah Gian.
Begitu memasuki rumah Gian, mereka langsung disambut hangat oleh keceriaan pembantu Gian, bi Idah. Namun begitu sampai diruang tengah, mau tak mau Aya, Dinda dan Mila langsung memerah melihat pemandangan didepan mereka.
"ABANG, PAKE BAJU DONG ! MALU KAN SAMA TEMEN - TEMEN GIGI ! UDAH DIKASIH TAHU TEMEN - TEMENKU MAU DATENG JUGA!" teriak Gian begitu melihat kelakuan si kembar yang masih asik bermain playstation diruang tengah dengan hanya memakai celana boxer.
"BERISIK LU, DEK!" balas ketiga abangnya kompak
Gian menoleh kearah teman - temannya, "sorry yak, maafin kelakuan monyet - monyet peliharaan ummi gue"
"berarti lo juga monyet dong, gi?"celetuk Mila sembari terkekeh
Aya dan Dinda langsung tertawa begitu mendengar celetukan Mila.
"mau pada nginep ya?" tanya Ganesha, satu - satunya abang Gian yang pakai baju lengkap. Mungkin karena Ganesha adalah anak tertua jadi sikapnya lebih sopan.
"iya ! Awas ya abang jangan ganggu - ganggu pajama's party gigi ntar malem" ancam Gian
Si kembar Genara dan Gunara hanya terkekeh mendengar ancaman adik bungsunya itu.
Gian menghampiri kedua abang kembarnya itu dan menjitak satu - satu kepala abang - abangnya, "abang Gen sama abang Gun juga awas ya ganggu!"
"ih sakit, dek !" keduanya kompak meringis dan menatap Gian kesal
"terakhir kali kalian kan gitu, malem - malem sok - sok an nyamar jadi hantu nakut - nakutin kita"
"ntar abang yang jagain depan kamar lo,dek" jawab Ganesha sembari menyambar gelas minumnya
"ah, udah ah. Gue ke kamar" Gian menoleh kearah teman - temannya yang masih berdiri menunggu intruksi Gian, "ke kamar gue yuk"
Dan begitulah ketiga kakak Gian. Jahilnya gak ketulungan. Apalagi si kembar, Genara dan Gunara.
Keduanya pasti selalu berulah setiap teman - teman Gian menginap di rumahnya.
"seru ya gi rumah lo, rame !"tanya Aya sembari duduk diatas karpet di kamar Gian
"berisik iya" gerutu Gian
"eh, ya. emang lo uda resmi jadian sama Yuta?" tanya Mila
Tentu saja Aya terkejut dengan pertanyaan dadakan dari Mila itu, ia mendelik melihat Mila yang asik dengan handphonenya.
"emang iya?" tanya Gian
Alis Aya bertaut, "kok lo ngomong gitu, Mil?'
Mila pun meletakkan handphonenya, "semalem aurel kerumah gue"
"Aurel hermansyah?" tanya Gian sembari mengerjap tidak percaya
"ya bukanlah ! itu loh aurel, satu jurusan sama si yuta. Ih, tetangga gue dulu, terus sekarang uda pindah rumah. Kan rumahnya sebelahan sama tantenya Yuta"
Aya, Dinda dan Gian menatap Mila serius, mereka mulai penasaran dengan cerita Mila.
"kemaren lusa kan lihat lo sama yuta didepan rumah tantenya. Katanya dia enggak pernah lihat yuta sama cewek, eh dia engeh pas lihat lo kalo lo itu temenan sama gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
FORELSKET
Teen Fiction"ih, parah banget sih lo sama nama pacar sendiri lupa" Bukan salah Aya jika ia melupakan Yuta, terakhir kali mereka bertemu adalah 5 tahun lalu dan setelah dua minggu berpacaran, Yuta pindah sekolah tanpa ada kabar setelahnya. Setelah 5 tahun , ia...