DUA HATI YANG BERDUSTA

597 49 4
                                    


halllooowww,

Sudah lama ya enggak update hu,hu,hu..... Ada yang menunggu ??



===============================================================================

===============================================================================

Rasanya masih begitu berat saat Aya mencoba membuka matanya perlahan. Namun rasa penasarannya mencuat ketika samar – samar ia mendengar suara pertengkaran Yuta dan Ken yang terasa nyata membuat Aya semakin ingin menyudahi mimpinya dan membuka mata.

Seorang laki – laki tengah tertidur meringkuk sembari menggenggam tangannya. Kaidan. Justru itulah pemandangan pertama yang dilihatnya.

Aya melihat kesekeliling. Ini kamarnya. Ah, dia baru ingat kalau ia tadi pingsan di kampus. Tapi.. kenapa ia sempat mendengar suara Yuta tadi?

"a-aa.." Aya menggerakkan tangannya yang digenggam Kaidan

Kaidan menggeliat sebelum meneggakkan tubuhnya, "kamu udah bangun?"

"yuta.. sama ken?"

"mereka udah pulang"

Jadi itu bukan mimpi? Jadi yuta benar – benar sudah pulang ? Jadi mereka berdua benar – benar bertengkar disini?

Aya menghela nafasnya pelan, lalu melirik Kaidan yang sibuk menuangkan air, "bunda ?"

"minum dulu" Kaidan memberikan segelas air pada Aya

"bunda lagi dijalan, habis magrib juga sampe"

Aya meremas gelas ditangannya, menatap sisa air yang sudah diminumnya, "tadi aya mimpi.. yuta sama ken berantem"

Kaidan duduk dipinggir tempat tidur Aya, "itu bukan mimpi. Yuta dateng lebih awal. Pas kita lagi ngobrol, kenny dateng gendong kamu, katanya kamu sempet dibawa ke klinik, harusnya kamu dirawat tapi kamu minta pulang. Pas turun dari mobil, kamu pingsan lagi"

Kaidan menyentuh dahi Aya, "kita ke dokter yah ya?"

Aya menggeleng, "mereka beneran berantem?"

"aa enggak tahu pasti yang mereka omongin didepan pas aa lagi sibuk nyelimutin kamu dikamar. Cuman setelah itu yang aa tahu, mereka lagi adu jotos diluar"

Aya menghela nafasnya pelan namun masih bisa didengar oleh Kaidan.

"kamu sayang sama yuta?"

Aya hanya terdiam dan menatap Kaidan

"aa cuman tanya"

"kenapa?"

"aa cuman inget kamu yang marah besar pas aa mukulin yuta. Waktu itu aa baru sadar kalau kamu memang sesayang itu sama yuta"

Akhirnya Aya mengangguk, "iyah, aya sayang sama yuta"

"kalau sama ken?"

Aya tertunduk, kali ini ia ragu untuk menatap Kaidan

"kamu juga sayang kan sama ken ?"

Aya memilih bungkam daripada menjawab pertanyaan Kaidan

Kaidan membelai rambut Aya sayang, "mereka tulus sayang sama aya, tapi jangan sampai aya buat mereka salah paham. Siapa yang bener – bener ada di hati Aya itu yang penting. Mereka butuh jawaban pasti dari Aya"

Aya bergerak memeluk gulingnya, dan meringkuk membelakangi Kaidan, "aya mau tidur"

"panggil aa kalau kamu perlu sesuatu" Kaidan membelai rambut Aya sebelum meninggalkan kamar Aya.

FORELSKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang