EGOIS ?

1K 78 0
                                    

Aya sudah menceritakan masalahnya pada teman – temannya. Bagaimanapun ini adalah pengalaman pertama cinta Aya, ini pertama kalinya Aya jatuh cinta pada seorang laki – laki. Aya takut kehilangan Yuta, tapi Aya juga tidak sanggup melihat Yuta yang seperti sekarang.

"lo harus egois sedikit ya. Tegasin ke yuta kalau lo gak tahan ngeliat dia terus – terusan mikirin cewek lain. Emang lo rela kalau sampai yuta sama grace deket lagi?" tanya Mila

"intinya sekarang yuta punya lo ya. Dia juga harus ngehargain lo sebagai pacarnya, sampai kapan lo bisa maklumin dia yang masih mikirin grace dan nyariin grace terus sampai sekarang?" tanya Dinda

Aya melirik kedua sahabatnya yang kini menatapnya seakan menuntut jawaban atas pertanyaan mereka. Aya hanya bisa menunduk lalu menggeleng.

"nah ! tegasin ke yuta, ngambek ! kalau bisa lo ancem mau udahan sama dia kalau sampe dia masih mikirin si grace" tekan Mila

Aya meringis mendengar kata – kata Mila.

"setuju!" seru Dinda

Aya meringis sekali lagi lalu melirik Gian yang sedari tadi hanya asik memakan kacang tanpa berkomentar.

"kalau yuta malah marah gimana?"

"kalo yuta beneran sayang sama lo dia enggak akan marah, tapi dia pasti mohon – mohon maaf sama lo" tukas Mila

Dinda menekan bahu Aya, "intinya lo musti kasih ultimatum buat dia,ya"

Gian langsung berdiri, "gue mau balik"

Aya, Dinda dan Mila langsung menatap Gian penuh tanda tanya. Tidak biasanya Gian terburu – buru pulang seperti itu. Dia adalah orang yang paling sering mengajak teman – temannya hangout.

"duluan ye" Gian menyambar tasnya lalu segera berjalan pergi meninggalkan ketiga temannya

"si monyet kenapa?" tanya Mila

Dinda hanya mengangkat kedua bahunya, "dari tadi pagi juga banyak diem"

"ketempelan kali" Mila tidak mau ambil pusing

"gue mau nebeng gian, duluan ya dind,mil" ujar Aya seraya berlari mengejar Gian.




***

"gian nebeng !" teriak Aya begitu melihat Gian membuka pintu mobilnya

Aya berlari mendekati Gian, "nebeng ya gi"

Gian hanya mengangguk.

Aya sesekali melirik Gian yang tengah serius mengemudikan mobilnya. Entah kenapa aura Gian hari ini sedikit berubah, Gian seperti sedang memiliki masalah.

Gian adalah orang yang paling cuek dan santai, bahkan ketika punya masalah sekalipun Gian tidak akan diam justru akan bicara pada teman – temannya. Namun kali ini Gian berbeda dari biasanya, dan sikapnya sekarang ini jarang sekali terjadi.

"gi"

Hening.

"gi"

"hmn"

"lo kenapa?"

"enggak apa – apa"

"bo-bohong. Pasti ada masalah kan?"

Ciiitt.

Ban Mobil Gian mendecit begitu si pengemudi mengerem mobilnya tiba – tiba. Untung saja jalanan sepi jadi tidak ada pengemudi lain yang menjadi korban akibat ulah sembrono Gian.

FORELSKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang