Sebuah Awal

677 45 6
                                    


Dengan keberanian kecilnya, Aya mendekati sosok yang telah menunggunya itu.

"el-elo... Ngapain kesini?"

Ken tersenyum simpul lalu merogoh kantung jaketnya dan memberikan sebuah jepitan berbentuk stroberi pada Aya.

Aya menatap jepitan itu bingung, ada rasa familiar saat ia melihat jepitan itu namun ia memilih tidak mengambilnya.

"lo inget kalo dulu gue sering banget ngumpetin barang - barang lo disekolah terus sepulang sekolah gue ke rumah lo buat balikin balikin barang - barang lo?"

Aya sedikit tertawa mengingat masa itu.

"ini salah satunya barang yang gue umpetin. Waktu itu gue kaget pas denger lo bolos habis jam istirahat, terus gue pergi ke rumah lo tapi lo enggak ada jadi gue simpen ini dan belum sempet gue balikin sampai sekarang"

Ken tersenyum pahit sebelum melanjutkan kata - katanya lagi, "Dan gue ketemu adel dijalan. Dari dia, gue baru tau kalau lo sama yuta pacaran. Tapi bodohnya gue justru milih nyamperin lo yang lagi nemuin yuta waktu itu. Gue pengen denger semuanya langsung dari lo"

Aya cukup terkejut mendengar cerita Ken. Ia tidak menyangka ada kejadian seperti itu di masa lalunya.

Ken melangkah lebih dekat, "gue enggak suka dia nyakitin lo terus ya.. gue enggak mau liat lo nangis lagi kayak ditelepon umum 5 tahun lalu"

Ken memakaikan jepitan stroberi itu di rambut Aya, "tapi gue juga tahu cuman dia yang bisa buat lo bahagia"

Aya menatap Ken tak bergeming.

Ken tersenyum lalu menyentil dahi Aya

"aw" Aya reflek memegangi dahinya

"kenapa sih lo enggak jatuh cinta sama gue aja dari awal?" tanya Ken dengan tawa kecilnya

Aya hanya diam sembari mengerucutkan bibirnya

"lo pernah tanya ke gue kan kenapa gue terus mengalah ?"

Aya menatap Ken lalu mengangguk

"sekarang gue mau tanya, apa kalo gue perjuangin lo, perasaan lo bakal berubah?"

Tentu saja Aya tidak bisa menjawabnya meskipun Aya tahu semua bentuk perasaan pasti akan berubah. Semua akan berubah sebagaimana berjalannya waktu.

"gue mau berjuang sekali lagi asal lo kasih kesempatan ke gue"

Aya hanya bisa menatap Ken yang tampak begitu tulus saat mengatakan kalimat itu pada Aya.

"gue janji enggak akan lagi ngumpetin barang - barang lo buat narik perhatian lo" kata Ken seraya mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.

Aya terkekeh sendiri mendengarnya

"mungkin emang udah terlambat, tapi lo mau kan kasih gue kesempatan? Seenggaknya meskipun nanti perasaan lo enggak bisa berubah, gue enggak akan nyesel karena gue sempet usaha modus - modusin lo"

Kali ini Aya tidak bisa menahan tawanya mendengar kata - kata terakhir Ken.

Ken ikut tertawa melihat Aya tertawa.

"sekarang mending lo masuk deh ya, dan jangan lupa dipasang dulu antenanya biar bisa nangkep sinyal dari gue"

Ken memasangkan sebuah bando telinga panda dikepala Aya.

Aya tak henti tersenyum saat memasuki rumahnya. Ia bahkan tidak sadar ada Kaidan yang mengikutinya dari ruang tamu sampai ia sampai di kamar.

"duh yang lagi seneng"

FORELSKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang