Hari ini adalah ulang tahun Wiwin, dan Yuta mengajak Aya kerumah tante Wiwin untuk makan malam bersama keluarganya. Aya awalnya cukup kesal pada Yuta yang baru saja memberitahunya pagi itu saat menjemputnya ke kampus. Membuat keduanya bertengkar kecil, sebenarnya hanya Aya yang mengomel sedangkan Yuta lebih sering mendengarkan sembari sesekali tersenyum jahil karena melihat wajah Aya yang terlihat lucu ketika sedang marah.
Aya meminta bantuan Gian dan Mila menemaninya untuk mencari kado dan dress untuk ke acara ulang tahun Wiwin nanti malam. Meskipun Yuta melarangnya membawa kado tapi tetap saja Aya merasa tidak enak jika tidak membawa apa – apa nanti malam.
"beliin panci aja" usul Gian
Aya dan Mila menatap Gian tajam.
"usul doang kali, elah" uja Gian begitu mendapat tatapan tajam dari kedua temannya
"kasih usulnya yang masuk akal dikit dong, gi" ujar Mila
"kasih kado apa aja juga tantenya yuta pasti seneng kok" sergah Gian
"tapi yakali gue ngasih panci, gi?" cibir Aya
"kasih tas aja gimana, ya?" Tanya Mila
"jangan, ya ! terlalu berlebihan, lagian lo juga baru jadian sama yuta" sela Gian
"gue sih sebenernya pengen kasih bingkai foto gitu"
"boleh juga sih, ya" Gian mengangguk setuju
"boleh,ya. Cari yang keliatan unik dan kece" tambah Mila
****
Akhirnya Aya benar – benar membeli bingkai foto antik dari kayu yang bisa dilipat setelah tadi siang memutari mall bersama kedua sahabatnya itu. Ia juga membeli sebuah dress berwarna biru muda yang sudah dipakainya sekarang.
Aya tak bisa menyembunyikan kegugupannya yang sedari tadi duduk diruang tamu menunggu kedatangan Yuta. Sesekali ia bercermin memastikan make upnya tidak berantakan. Karena ini pertama kalinya Yuta membawanya ke acara formal keluarganya, jadi ia ingin terlihat lebih berbeda dari biasanya.
"yuta belum datang ya,ya?" Tanya Ayu yang datang dengan secangkir teh ditangannya
"iya bunda. Katanya sih uda deket" jawab Aya
"deg –degan ya pasti?" Tanya Ayu jahil
Aya hanya mengangguk yang dibarengi tawa kecil milik Ayu ketika melihat wajah gugup putrinya itu.
"assalamualaikum"
Aya langsung berdiri begitu mendengar suara yang sangat dikenalinya itu. Yuta.
Yuta tersenyum melihat Aya sekilas lalu segera meraih tangan Ayu seraya salim.
"duh, yang pada mau kencan" goda Ayu
Yuta tersenyum, "ijin ya tante, saya mau bawa aya ke acara tante saya"
"oh, pantesan si aya dandan cantik gini. Jadi mau ke acara keluarga kamu?"
Yuta mengangguk diiringi senyumnya, lalu melirik Aya yang wajahnya sudah merona merah karena malu, "kamu cantik,ya"
Blush. Pujian Yuta berhasil menambah rona merah diwajah Aya. Bahkan lebih merah dari blush on yang dipakainya.
Ayu merangkul bahu anaknya, "aduh duh, anak bunda merah amat mukanya"
Aya segera melepas rangkulan Ayu, lalu meraih tangan Ayu seraya salim, "udah ya bunda, aya berangkat"
Yuta tersenyum melihat Aya yang salah tingkah itu, lalu tersenyum pada Ayu, "berangkat dulu ya tante, assalamualaikum"
KAMU SEDANG MEMBACA
FORELSKET
Teen Fiction"ih, parah banget sih lo sama nama pacar sendiri lupa" Bukan salah Aya jika ia melupakan Yuta, terakhir kali mereka bertemu adalah 5 tahun lalu dan setelah dua minggu berpacaran, Yuta pindah sekolah tanpa ada kabar setelahnya. Setelah 5 tahun , ia...