menurut kalian makin kesini ceritanya jadi gimana ?? gak jelas yaa ?
haahhaaha
-enjoy !-
Aya memberikan setengah potongan pizzanya pada Gian karena makan satu setengah potong pizza sudah membuatnya kenyang, berbeda dengan Gian yang bisa menghabiskan 3 sampai 4 potong pizza dalam satu ronde.
"jadi gimana ya? Udah tanya ke bunda soal rencana kita?" tanya Dinda
"rencana apa ya?" tanya Aya linglung
"ememmwualang" jawab Gian dengan mulut penuh Pizza
"malang ya" sahut Mila
Aya menepuk jidatnya, "astaga ! lupa !"
"Gue ajak rio ya, guys" ujar Mila dengan senyum lebarnya
Dinda melihat Aya yang masih memasang muka berpikirnya, "kalo lo takut minta ijin sama bunda, biar gue yang bantu ngomong ke bunda ya"
"lo bilang aja kita ramean ya, ada yuta juga kan. Secara dia satu geng sama jay, gio, dan dean. Jadi ya pasti bakalan ada yang jagain lo daripada kita" tambah Mila
"betul ! sekalian biar lo ngerasain pacaran didaerah pegunungan. Hawanya dingin kan jadi makin enak yang pacaran" ujar Gian sembari terkekeh
Dinda memutar bola matanya malas begitu mendengar celotehan Gian.
"biar lo bisa peluk – pelukan sama si jay ya gi" tambah Mila
"najis !" cela Gian
"mil, anterin ke atm yuk bentar" ajak Dinda
Mila segera bangkit berdiri dan berjalan keluar bersama Dinda
"gi" panggil Aya sembari mengigit kukunya
Gian mendelik, "apaan?"
"kira – kira bunda kasih ijin gak yah? Kan kita mau jauh keluar kota"
"pas lo ke bandung, bogor, dan solo bareng kita juga kan bunda kasih ijin ya. Selama ada kita, apalagi ada yuta pasti dikasih ijin deh"
"masa sih?"
Gian mendecak, lalu menggeleng malas menanggapi Yuta.
"nanti disana, lo jangan jauh – jauh dari gue yah,gi"
"maksudnya?"
"dinda pasti pacaran sama Dean, Mila sama Rio, nah tinggal elo, gue, yuta, jay, gio dan Mika"
"dan regan"
"serius, gi?!" Aya tidak percaya.
Gian mengangguk santai
"lo sama regan udah pacaran?"
Gian menggeleng
"terus sama jay"
Gian mendelik kesal, "gue gak doyan sama cowok macem si udin"
"jadi beneran sama regan?"
Gian mengangkat kedua bahunya
"ihhh" Aya mencubit lengan Gian
"ish, sakit ya!"
Aya memanyunkan bibirnya, "makanya kalo ditanya tuh jawabnya yang bener"
***
"BOLEH KAN, BUNDA?" tanya Gian, Dinda, dan Mila serempak
Ketiga teman Aya itu benar – benar datang ke rumah Aya dan meminta ijin bunda Aya agar Aya diperbolehkan ke malang bersama mereka.
"sama kalian doang?"
Ketiganya saling bertukar tatapan, lalu menggeleng.
"jadi sama siapa aja?"
"aya, gian, dinda, mila, yuta, jay, gio, dean, rio, sama mika" Aya mulai mengabsen dengan jemarinya
Gian menepuk jidatnya melihat kepolosan temannya itu.
"jadi intinya ya bunda, kita semua bakal saling menjaga" kata Dinda meyakinkan
"lagian ada yuta yang bakalan jagain aya,bund"
"iyah, iyah, bunda ijinin. Yang penting kalian semua bisa saling jaga diri disana. Hati – hati, jangan mcaem – macem disana"
Keempat sekawan itu tersenyum lebar ketika mendapat ijin Bunda Aya itu.
Apalagi Aya. Ia senang bukan main, karena itu akan menjadi pengalaman pertamanya berpergian jauh dengan teman – teman juga pacarnya.
Gian menyikut lengan Aya, "udah deh nyengirnya. Kering tuh gigi"
Aya langsung mengatupkan bibirnya, menyembunyikan senyuman lebarnya.
=====
hari ini double updatelahhh~
siap - siap ditunggu yaaaa...
keep vote & comment yaaa!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
FORELSKET
Teen Fiction"ih, parah banget sih lo sama nama pacar sendiri lupa" Bukan salah Aya jika ia melupakan Yuta, terakhir kali mereka bertemu adalah 5 tahun lalu dan setelah dua minggu berpacaran, Yuta pindah sekolah tanpa ada kabar setelahnya. Setelah 5 tahun , ia...