GUGUP

1.3K 102 2
                                    

Semenjak resmi jadi pacar Yuta, Aya tidak bisa menyembunyikan kegugupannya jika bertemu pacarnya itu. Ia bahkan seringkali salah tingkah dan berbicara tidak nyambung. Dan itu semua karena kegugupannya.

Seperti hari ini saat Yuta meminta Aya menemaninya membeli jaket. Setelah mencoba beberapa kali, pilihan Yuta jatuh pada dua jaket bomber berwarna abu - abu dan satu lagi berwarna hitam.

Aya yang melihat Yuta mencoba satu persatu jaket itu hanya bisa meneguk salivanya. Bagaimana bisa semua jaket itu terlihat bagus ditubuh Yuta? Benar - benar pas dan Yuta terlihat seperti model. Pacarnya benar - benar tampan dengan apapun yang dipakainya.

"jadi gimana, ya?" Yuta melirik Aya yang sedari tadi melihatnya melamun

Aya masih melamun, mengagumi ketampanan pacarnya itu.

Yuta menyentuh lengan Aya, "ya?"

Aya tersentak, "eh?"

"jadi gimana?"

"kamu pake apa aja ganteng kok" itulah ucapan reflek yang keluar dari bibir Aya.

Sadar akan kepolosannya itu, Aya menepuk bibirnya sendiri beberapa kali.

Yuta hanya tertawa geli melihat kepolosan pacarnya itu, "jadi aku ganteng?"

Aya melirik Yuta, lalu menunjuk jaket abu - abu di tangan kiri Yuta, "abu - abu aja. Jaket hitam kamu kan banyak"

"yang abu - abu?"

Aya mengangguk

"yaudah, aku ke kasir dulu"

Aya mengangguk. Ah, kenapa ia jadi tidak tahu malu begini. Bisa - bisanya ia reflek mengatakan itu pada Yuta. Aya jadi ingat Gian yang memang tidak punya malu. Ia merasa ia telah tertular temannya itu.

"aya?"

Aya reflek menoleh begitu mendengar namanya dipanggil, "Ken?"

"lagi ngapain?"

"mikir" Aya memukul dahinya pelan, "bukan, bukan. Lagi nemenin yuta belanja"

Ken terkekeh, "tapi kok malah sendirian?"

"yuta lagi bayar di kasir"

Ken mengangguk, "besok ada acara enggak ya?"

Aya berpikir sejenak, "acara apaan?"

Ken menggaruk kepalanya yang tidak gatal berusaha memaklumi gadis yang tidak peka didepannya, "maksud gue ya lo habis kuliah ada urusan atau acara mau kemana gitu"

"belom ada"

"ke pameran sama gue, mau?"

"pameran?"

Ken mengangguk

"gue pikir - pikir dulu ya, ken"

Meskipun sedikit kecewa, Ken hanya mengangguk berusaha memaklumi Aya yang sekarang sudah jadi pacar Yuta itu.

"gue duluan yah, ya" pamit Ken

Aya mengangguk, dan namun pandangannya tak terlepas dari Ken yang kini pergi menjauh.

"lama ya?"

Aya tersentak mendengar suara Yuta dibelakangnya. Anehnya ia tidak begitu terkejut saat bertemu dengan Ken tadi, tapi begitu mendengar suara Yuta, ia jadi bereaksi berlebihan.

"e-enggak kok"

"kamu liatin apa tadi?"

"oh, itu. Tadi ada Kenny. Tapi dia uda pergi" ujar Aya sembari menunjuk arah Kenny pergi

FORELSKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang