Setelah hari itu, Aya memilih lebih banyak menghabiskan waktunya bersama geng pencinta smoothiesnya daripada bersama Ken. Ken tentu saja bingung dengan perubahan sikap Aya yang sangat terlihat menjauhinya sekarang.
Dan Yuta.. Aya sudah mengabaikan chat, sms, apalagi telepon cowok itu karena ia memang ia tidak ingin dekat lagi dengan cowok itu.
Hari ini Aya benar – benar kesepian karena teman – temannya tidak ada yang bisa menemani Aya ke toko buku. Biasanya Aya tidak akan mau pergi ke mall sendirian, namun hari ini ada keberanian dalam dirinya pergi sendirian ke mall.
Beberapa hari ini, Aya selalu berharap dirinya akan baik – baik saja. Apalagi disaat ia menelusuri mall sendirian seperti sekarang. Ia harus yakin bahwa ia akan baik - baik saja meskipun tidak pada kenyataannya.
Aya justru mengingat bayang – bayang kenangannya bersama Yuta dulu saat keduanya masih bersama. Aya tidak bisa berlama – lama berjalan sendirian seperti ini di mall. Aya harus pulang.
Dan... Hujan. Kenapa harus hujan hari itu ?
Aya yang tadinya berniat pulang naik kopaja atau bajai yang melewati halte tempatnya berdiri pun terpaksa mengurungkan niatnya. Ia pasti akan basah kalau harus naik turun angkutan umum.
Aya menadah air hujan dengan telapaknya.
Sudah berapa kali kenangan pahitnya ditemani hujan?
Aya tergenun cukup lama sampai sebuah mobil putih berhenti tepat didepan Aya. Aya tidak begitu memperhatikan siapa yang ada didalamnya sampai kaca jendela mobil itu turun dan memperlihatkan orang didalamnya.
"ayaaa"
"yuta" Aya bergumam pelan begitu melihat wajah cowok itu dikursi kemudi
"masuk ya, aku anterin"
Aya melirik Grace dikursi penumpang depan, lalu menggeleng, "aku naik angkot aja, makasih"
Yuta menepikan mobilnya dan keluar menghampirinya, "aku anter yah?"
Aya melihat rambut cowok itu yang sedikit basah juga bahu kemejanya, "duluan aja"
Yuta meraih jemari Aya, "kamu mau naik apa? Angkot? Bus ? nanti kamu kehujanan ya. Kamu bisa sakit"
Aya menggeleng, "aku bisa naik taksi"
"hujan begini susah cari taksi. Ikut sama aku yah? Aku anterin kamu pulang yah?"
Aya melirik Grace yang menatapnya dari dalam mobil, "kamu pulang aja sama grace, enggak enak dia udah nungguin kamu"
Yuta melirik Grace lalu menggenggam jemari Aya, "apartemen grace udah deket dari sini. Aku anterin grace pulang dulu, terus jemput kamu disini yah? kamu tunggu sini yah?"
Aya menghela nafasnya kasar dan menghentak genggaman tangan Yuta, "bisa enggak sih kamu enggak maksa ?!"
Ini pertama kalinya Yuta mendengar suara Aya yang meninggi. Kemarahan Aya untuk pertama kalinya.
Beruntung saat itu sebuah kopaja datang. Aya langsung menaiki Kopaja itu tanpa sedikit pun menoleh. Meninggalkan Yuta yang hanya bisa mematung melihat kepergian Aya.
Aya tidak bisa menahan tangisnya didalam kopaja. Ia tidak peduli menjadi pusat perhatian orang yang duduk disebelahnya. Aya masih sakit hati dengan kenyataan yang ia dengar kemarin.
Dan jangan tanya bagaimana Aya pulang. Aya tidak peduli harus berhujan – hujanan berjalan dari halte menuju rumahnya.
"loh? Aya kok lo hujan – hujanan?! Gue tadi nyariin lo di kampus"
![](https://img.wattpad.com/cover/163421441-288-k599178.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FORELSKET
Novela Juvenil"ih, parah banget sih lo sama nama pacar sendiri lupa" Bukan salah Aya jika ia melupakan Yuta, terakhir kali mereka bertemu adalah 5 tahun lalu dan setelah dua minggu berpacaran, Yuta pindah sekolah tanpa ada kabar setelahnya. Setelah 5 tahun , ia...