Yuta terus memperhatikan Aya yang tengah sibuk memilih novel. Jujur saja ia masih teringat pertemuannya dengan Ken tadi. Ia merasa terganggu dengan kehadiran Ken didekat Aya.
Aya membalikkan tubuhnya tiba – tiba hingga membuat Yuta sedikit tersentak, "beli yang satu ini aja deh,ta" kata Aya sembari nyengir
Yuta mengangguk dengan senyuman diwajahnya, "yuk" , lalu membawa Aya berjalan menuju ke kasir
Setelah dari toko buku, Yuta mengajak Aya makan es krim. Aya memilih rasa matcha sedangkan Yuta cenderung memilih vanilla.
Yuta memperhatikan Aya yang memakan lahap es krimnya seperti anak kecil, "pelan – pelan,ya"
"iyah" Aya tersenyum lebar
Yuta membersihkan sisa es krim di sudut bibir Aya dengan tisu
"ma-kasih" kata Aya gugup
Yuta tersenyum, "ya?"
"iyah?"
"tadi si Kenny ngapain?"
"oh, dia? Dia pindah ke kampus kita mulai hari ini"
"terus?"
"terus?" Aya menatap Yuta bingung
"terus tadi lo sama dia ngapain?"
Aya membulatkan bibirnya, ia baru tau apa yang dimaksud Yuta, "ooh, itu. Dia minta ditemenin keliling kampus"
Yuta mengangguk pelan, namun tetap saja ia merasa sedikit cemburu.
"mau coba punya gue enggak,ta? Enak loh ada toping almondnya"
Yuta mendorong kepalanya dan membuka mulutnya, "aaa--"
Aya mematung, ia gugup, apa ia harus menyuapi Yuta
Yuta memanyunkan bibirnya, "katanya mau ngasih"
Aya tersadar dari lamunannya, "eh? i-iya iya" Aya lalu menyendok es krimnya, dan akhirnya memberikan suapan untuk Yuta.
"iya, enak" kata Yuta sembari menyunyah es krimnya
Aya tak bisa menahan rona merah di wajahnya, ia sedikit menunduk malu sembari memakan es krimnya.
"ya.."
Aya melirik Yuta, "apa?"
Yuta menggeleng pelan, "enggak jadi"
Aya menatap Yuta bingung, "kenapa?"
"enggak apa – apa"
"ta.."
"hmn?"
"lo jadi ke pestanya sella?" tanya Aya hati - hati
Yuta menggeleng
"kenapa?"
"lo mau gue dateng?"
"kok gue? Kan gue enggak ngelarang lo, kalau lo mau dateng ya enggak apa - apa"
Yuta tersenyum kecil, "beneran boleh?"
Kini Aya memilih memakan es krimnya, menghindari pertanyaan Yuta. Jelas sekali kalau Aya kesal.
"yaudah, kalau gitu gue ke pestanya sella nanti malem"
Aya mendelik, matanya membulat, "kok?"
"loh tadi katanya enggak apa – apa"
Aya menggigit bibir bawahnya, "kemarin katanya enggak mau dateng"
"beda hari, beda lagi, ya. Tadi kan gue tanya, lo jawab enggak apa – apa. Jadi y ague pikir – pikir mending gue dateng aja, enggak enak juga kan udah di undang sama dia"
Aya mendengus pelan, berusaha menyembunyikan kekesalannya, "ya-yaudah"
Yuta tahu kalau Aya kesal, namun ia tak bisa menahan senyumnya lebih lama lagi. Terlalu gemas melihat Aya yang sedang cemburu seperti itu.
Biasanya Aya akan menghabiskan es krim kesukaannya itu sampai suapan terakhir, tapi moodnya kacau, ia tidak ada keinginan lagi memakan es krimnya itu. Justru ia malah tak henti mengaduk es krimnya hingga mencair.
Yuta tertawa kecil, "kasihan itu es krimnya di aduk – aduk gitu. Di makan dong"
Aya tak menggubris perkataan Yuta.
"habis ini mau kemana?"
"pulang" jawab Aya singkat
Yuta mengangguk, "oke"
Aya melirik Yuta, ia tak habis pikir bagaimana Yuta bisa menjawabnya sesantai itu. Apa ia tidak sadar kalau Aya sedang kesal padanya?
Yuta pun tidak mampir ke rumah Aya. Ia segera pergi begitu Aya turun dari mobilnya. Membuat Aya semakin kesal.
Aya melemparkan tasnya ke atas tempat tidur, diikuti tubuhnya setelahnya. Aya mengambil ponsel dari tasnya, dan mulai menchat teman – temannya di grup.
PECINTA SMOOTHIES
Aya : SEBEL
Mila : why?
Dinda : palingan soal yuta
Mila : sok dukun !
Dinda : yaelah, dibilangin
Aya : yuta mau ke pestanya sella
Mila : Sella seleb?
Aya : iya ! padahal kemarin bilangnya enggak jadi, tapi sekarang malah mau pergi
Gian : Sella Saleb?
Dinda : wkwkwk saleb
Gian : pasti banyak cewek cantik di pestanya, secara dia seleb,
Gian : temen – temennya pasti pada cantik ckckck.
Gian : bisa – bisa si yuta berpaling
Mila : abaikan aja si Gian, ya
Mila : TEMEN APA KOMPOR SIH LO?
Dinda : tau nih si Gian, doain aja ya si Gian gak jadian – jadian sama brondongnya
Dinda : amin
Mila : Amin
Gian : AMIT - AMIT
Aya : ih, terus gue musti gimana?
Gian : kalau enggak suka dia pergi ya bilang, susah amat
Aya : malu, gi
Gian : sini gue yang bilang
Dinda : eh, nyet. Jangan maen masuk ke hubungan orang sembarangan lo
Mila : mending lo telepon aja ya, pastiin dia beneran dateng apa engga
Gian : pestanya kan jam 7 nanti, si Genara di undang tuh
Mila : kok bisa abang lo di undang?
Gian : mana gue tau. Mohon – mohon kali ke si sella, abang gue yang satu itu kan pada enggak punya malu
Mila : Emang lo punya, nyet ?
Dinda : Emang lo punya, nyet ? (2)
Gian : BANGSAT LO BERDUA !
Benar kata Gian, Aya memang harus bilang pada Yuta jika ia memang tidak suk Yuta ke pesta Sella. Tapi atas dasar apa ia melarang Yuta ? toh, ia juga bukan pacarnya.
Aya menghentakkan kakinya gemas, terlalu bimbang dengan perasaannya sendiri. Hingga akhirnya Aya memilih memejamkan matanya dan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORELSKET
Teen Fiction"ih, parah banget sih lo sama nama pacar sendiri lupa" Bukan salah Aya jika ia melupakan Yuta, terakhir kali mereka bertemu adalah 5 tahun lalu dan setelah dua minggu berpacaran, Yuta pindah sekolah tanpa ada kabar setelahnya. Setelah 5 tahun , ia...