Aya dan Yuta berdiri depan mobilnya yang kini terparkir di SD Taman Siswa. Tak pernah terpikirkan oleh Aya bahwa Taman yang dimaksud oleh Yuta adalah Sekolah Dasar Taman Siswa.
“kita mau apa disini?”
“jemput adekku”
Aya hanya manggut – manggut.
Hari ini adalah hari kartini, tanggal merah, dan kampus libur. Namun, untuk ukuran anak – anak sekolahan pasti akan mengadakan acara peringatan kartini hari ini.Seorang anak laki – laki berjalan dengan angkuhnya kearah Yuta, “abang”
Yuta tersenyum, “ gimana kartiniannya?”
Aya memperhatikan pakaian anak itu yang memakai baju adat ala budaya betawi, lengkap dengan pecinya, membuatnya terlihat gagah sekaligus menggemaskan. Anak laki – laki itu melirik Aya yang berdiri di sebelah Yuta dan membuat Aya tersenyum canggung saat diliriknya.
“ini Gemma, adikku” kata Yuta sembari menunjuk Gemma, lalu ia beralih pada Gemma didepannya, “ini pacar abang. Aya.” Lanjutnya sembari melirik Aya
Aya langsung melotot pada Yuta
“kayanya bukan deh, itu kakaknya kaget” kata Gemma
Tidak seperti anak laki – laki seumurannya, Gemma terlihat dewasa dan tidak terlalu banyak bicara meskipun wajahnya terlihat tampan menggemaskan
Yuta hanya terkekeh, “yaudah, yuk” katanya sembari menuju kursi penumpang.
***
Gemma memang berbeda dari anak laki – laki sepantarannya, saat kedatangannya disambut oleh Wiwin, dan tanyai banyak hal oleh Wiwin, jawabannya lebih irit. Ia bahkan tidak seantusias anak sepantarannya dalam menceritakan acara kartinian di sekolahnya, ia benar – benar meringkas ceritanya.“udah yuk, ke meja makan”
Pertama kalinya bagi Aya makan bersama Yuta, atau lebih tepatnya makan bersama keluarga Yuta. Meskipun tidakbersama kedua orang tua Yuta, tapi tantenya juga masih bisa disebut keluarga,bukan?
Tidak ada yang special saat makan, Wiwin terus saja membicarakan drama korea berjudul My ID is Gangnam Beauty yang baru – baru ini ditontonnya namun tidak pernah ditanggapi oleh Gemma, ataupun Yuta, dan hanya dibalas anggukkan kecil oleh Aya. Wiwin ternyata lebih cerewet dari yang Aya kira.
“oh iya, kamu kok bisa pacaran sama Yuta?dipaksa ya?”
Aya langsung terbatuk mendengar kata – kata Wiwin. Yuta memberikan gelas berisi air putih padanya, dan tak segan – segan, ia langsung meminumnya habis.
“aku gak pacaran sama Yuta, ammah” sergahnya
Wiwin melirik Yuta dan tersenyum, “yah.. Yuta ngaku – ngaku kalau gitu”
Yuta hanya tersenyum kecil
Aya melirik Yuta, memastikan Yuta tidak marah dengan apa yang baru saja dikatakannya. Ternyata Yuta tidak terlihat kesal atau marah saat Aya mengatakannya. Justru ia terlihat menikmati makanannya.Namun, siapa yang tahu hati Yuta? Dalam hati Yuta sebenarnya merasa sedikit kecewa dengan jawaban Aya, tapi ia tidak memperlihatkannya karena ia tahu, Aya adalah orang yang polos dan juga realistis. Mereka sudah lama tidak bertemu, bertukar kabar pun jarang, jadi wajar sekali jika Aya menganggapnya seperti itu.
Usai makan siang, Gemma mengajak Yuta bermain playstation, Yuta pun langsung mengajak Aya juga untuk bermain bersama mereka.
Dan entah sudah berapa kali Aya kalah bermain dengan kedua saudara sepupu disebelahnya itu. Aya memang tidak jago, karena ia memang jarang main PS.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORELSKET
Teen Fiction"ih, parah banget sih lo sama nama pacar sendiri lupa" Bukan salah Aya jika ia melupakan Yuta, terakhir kali mereka bertemu adalah 5 tahun lalu dan setelah dua minggu berpacaran, Yuta pindah sekolah tanpa ada kabar setelahnya. Setelah 5 tahun , ia...