Gimana kalau sikap Yuta sedikit diubah ?
Hayoo,kalian lebih suka sama Yuta yang posesif atau Yuta yang penyabar ?
-enjoy!-
Aya tidak habis pikir, bagaimana bisa ada Sella dan Grace berdiri diantara Yuta dan teman – temannya. Belum lagi tas ransel yang dibawa kedua gadis itu, membuat kecurigaan Aya bertambah. Apa mereka juga akan ikut ? tapi kenapa Yuta sama sekali tidak memberitahunya?
"ke sana yuk" ajak Dinda seraya menarik tangan Aya menghampiri Yuta dan teman – temannya.
"kok ada dua orang ini?" tanya Gian sembari menunjuk Sella dan Grace secara blak – blakan.
"loh? Kok ada dia?" tanya Jay seraya menunjuk Regan didekat Gian
"diem lo !" Gian menatap Jay kesal
Aya berjalan mendekati Yuta, dan tersenyum kecil pada pacarnya itu
"sini tasnya" kata Yuta sembari mengambil tas ransel Aya
"kita belum kenalan"
Tiba – tiba sebuah tangan terulur pada Aya. Aya menatap tangan itu ragu, dan menatap si pemilik tangan itu. Grace
"kenalan dulu dong,ya" bisik Yuta
Aya menatap Yuta sekilas, lalu menyambar tangan Grace, "aya"
"grace" Grace tersenyum pada Aya.
Kok dia cantik banget sih, Aya membatin
Aya merundukkan kepalanya. Ia cemburu melihat Grace, apalagi Grace yang ternyata lebih cantik darinya saat dilihat lebih dekat seperti ini.
Yuta menggenggam tangan Aya, "yuk, masuk"
***
Dan beruntungnya Aya dan Yuta duduk bersama, terlebih lagi Grace dan Sella berada di gerbong yang berbeda dengan mereka, jadi kecemburuan Aya tidak bertahan lama.
"kok diem aja?"
Aya menggeleng lemah
"aw" Aya meringis begitu Yuta mencubit pipinya
"laper ? haus?"
Aya lagi – lagi menggeleng
Yuta mencubit hidung Aya
"iih,yutaaa !! sakit" rancau Aya
Yuta tertawa renyah, "gemes sih"
Aya memanyunkan bibirnya, sembari terus mengelus hidungnya.
"sakit ya? Maaf ya" Yuta ikut mengelus hidung Aya
Aya melirik Yuta, "kok grace sama sella bisa ikut sih?"
"gio enggak sengaja bilang, terus mereka minta ikut. Ya, enggak enak juga kan nolaknya" jawab Yuta santai
"oh"
"aku sama grace cuman teman, ya. Jadi aku harap kamu enggak mikir yang aneh – aneh soal aku sama dia. Dan aku harap kamu bisa berteman sama dia juga"
Aya memalingkan kepalanya kearah jendela, ia enggan menjawab permintaan Yuta.
TING.
Sebuah chat masuk, membuat layar ponsel Aya menyala. Yuta langsung mengarahkan tatapannya pada ponsel yang tengah digenggam Aya itu.
Kenny Zhao : tadi gue liat lo pas mau masuk gerbong, lo mau kemana ya?
"Kenny?" Yuta mendelik begitu selesai membaca chat dari Kenny
Aya menatap Yuta bingung lalu merampas ponselnya dari Yuta, "ih, kamu enggak sopan baca – baca chat orang"
"kamu kan pacarku ya"
Aya kini terdiam
"kamu suka chat sama Kenny?"
Aya melirik Yuta sekilas, "kadang"
"coba aku liat" Yuta mengulurkan tangannya seraya meminta ponsel Aya
"mau apa?"
"mau liat"
"buat apa?"
Yuta menghela nafasnya, kesabarannya mulai habis, belum lagi rasa cemburu yang tengah dirasakannya ini.
Akhirnya Aya memberikan ponselnya pada Yuta begitu melihat wajah Yuta yang kesal.
Yuta mulai membaca chat dari Kenny
Kenny Zhao : malam, aya. Lagi apa?
Kenny Zhao : Aya?
Kenny Zhao : Thanks ya, udah bantuin gue tadi pas kuis
Kenny Zhao : pagi, ya. Gimana tawaran gue kemarin ? Mau ke pameran sama gue?
Kenny Zhao : Aya, besok bantuin gue kerjain tugas pak dodi ya?
Kanaya Gautama : sama dinda juga yah,ken. Dia juga belum ngerjain
Kenny Zhao : Oke
Kenny Zhao : ya, barusan gue kirim something ke rumah lo. Udah terima ?
Kanaya Gautama : udah. Makasih. Tapi enggak usah kirim begini lagi lain kali
Yuta menaikkan satu alisnya, "dia kasih kamu apa?"
"apa?"
"ini di chat" Yuta menunjukkan chat itu pada
"oh itu, chat minggu kemarin"
"iyah, aku tahu. Aku tanya, dia kasih kamu apa?"
"kue" jawab Aya pelan lalu dengan nada meninggi, "tapi kuenya dimakan bareng sama gian dan bunda kok"
"woi, apaan sih lo bawa – bawa nama gue?!" tiba – tiba kepala gian berdiri dan menatap Aya yang duduk di kursi belakangnya.
"apaan sih re!" beruntung saat itu Regan segera menarik Gian agar duduk kembali di kursinya
Yuta menangkap ketakutan di wajah Aya, hingga akhirnya membuatnya merubah eksrepesinya sedikit melembut saat bicara dengan gadisnya itu,"aku enggak marah, ya. Aku cemburu kamu deket sama ken"
"tapi kan aku enggak deket sama ken dan-"
"aku tahu, sayang" Yuta menyelipkan rambut – rambut kecil gadis itu ke belakang telinganya
Aya hanya terdiam
"aku cuman enggak suka ken deketin kamu"
Aya menatap Yuta mantap, "aku juga"
"juga apa?"
"aku juga enggak suka kamu deket sama grace atau siapapun itu"
Yuta tersenyum lebar mendengar pengakuan Aya yang tak lama menularkan senyuman itu diwajah cantik pacarnya juga.
Yuta mencium puncak kepala Aya, "makasih"
Aya hanya mengangguk malu, "iyah"
=============
sebenarnya aku ingin update setiap minggu tapi aku suka lupa, ketiduran dan kadang kecapekan :(
akhirnya jadi enggak di update..
maaf ya ;)
![](https://img.wattpad.com/cover/163421441-288-k599178.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FORELSKET
Teen Fiction"ih, parah banget sih lo sama nama pacar sendiri lupa" Bukan salah Aya jika ia melupakan Yuta, terakhir kali mereka bertemu adalah 5 tahun lalu dan setelah dua minggu berpacaran, Yuta pindah sekolah tanpa ada kabar setelahnya. Setelah 5 tahun , ia...