01.

5.2K 450 272
                                    

Pertama-tama mari kita ambil posisi rebahan. Tekan vote dan share. Abis itu nyantai ngebaca ini.

Btw gua doain yang dermawan kasih vote jadi orang sukses.

Dan yang sider, kena ghosting gebetan. Aamiin.

INGAT!
Tolong hargai saya, karena tanpa saya warga Indonesia kurang satu :)

Hari pertama di putih abu-abu membuat gadis berkuncir itu sangat gugup. Begitu ramai di sana, serasa semua mata seakan menyorotnya, termasuk kakak-kakak ganteng yang sedang mengurus formulir di loket, padahal tidak sama sekali.

Bukan GR tapi mungkin karena dirinya jarang keluar rumah makanya ia tidak terbiasa berbicara bahkan bersosialisasi dengan orang asing.

Pemalu? Introvert? Ah mungkin bukan, sebenarnya dia tidak suka di cap sebagai keduanya sebab aslinya ia juga kadang tak punya malu alias malu-maluin. Tawanya bisa secempreng Rina Nose, namun bisa juga sediam patung Pancoran. Tergantung tempat saja sih.

"Mau daftar di sekolah ini ya?" Tegur seorang panitia cowok.

"Ha?"

"Mau daftar? Kok nggak ke loket?" Ulang cowok yang berhasil membuat mulut gadis itu menganga cengo akibat ketampanannya.

"Haloo?" Cowok itu melambai di depan wajahnya.

Gadis itu seketika menggelengkan kepalanya menyadarkan diri.

"Eh iyya kak!" Ia mendongak kembali, mungkin karena cowok yang bertanya padanya agak lebih tinggi darinya, ralat, sebenarnya sangat tinggi. Orang itu menggunakan almamater merah dengan tulisan OSIS di bagian dada kanannya.

Gadis itu meneguk salivanya, merasa tidak nyaman berlama-lama mengobrol dengan senior itu.

"Nama kamu siapa?" Tanyanya lagi.

"Zidny Feradita Anjasmara" jawab Zidny cepat.

Seulas senyum tipis terlukis di wajah cowok itu, lalu saat Zidny mendongak kembali, senyumnya langsung hilang seketika di gantikan dengan ekspresi datar dan cueknya.

"Mana berkas mu?"

Zidny menarik ranselnya ke depan, menyeleretnya lalu mengeluarkan beberapa map kertas kemudian menyodorkannya pada cowok itu.

"Sekarang kamu tambah cantik ya..."

Zidny yang awalnya sibuk mencari pulpen seketika mendongak, kedua alisnya terangkat, ia menatap lekat cowok itu dengan wajah bertanya-tanya. Apa ia budek?

"Kakak ngomong sama aku?" Tanya Zidny menunjuk dirinya sendiri.

Wah rejeki nomplok, kenal ama cogan, batin Zidny.

"Ken--"

"Ky! Lo di panggil sama pak Bambang!" Potong seorang cewek yang langsung menaruh tangannya di pundak cowok tinggi tadi itu.

"Oh ngapain?"

"Entah..." balas panitia cewek itu menggidikkan bahu.

"Ya udah. Urusin ini bentar" ucapnya pamit dan menyerahkan berkas Zidny pada cewek itu.

FLASHBACK

Seorang gadis kecil berlari di atas trotoar, dengan peluh bercucuran dan napas yang terengah. Seulas senyum terpancar di wajahnya ketika melihat gedung sekolahnya, SDN Ayu Arwana. Namun dia langsung berhenti berlari ketika sebuah mobil melintas cepat menciprati pakaian putih merahnya dengan air got.

Double Z Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang