Aku harap kalian tahu cara menghargai karya orang lain :)
"Dari mana aja lo?" tatapan sinis dari Zaky hanya di balas cengengesan oleh Damar, cowok itu sepertinya sedang bahagia hari ini.Damar menarik kursi, ikut duduk di samping Zaky, "lo tau nggak--"
Potong Zaky, "Nggak"
"Yee, gue belom selesai ngomong!" kesal Damar hampir menjitak Zaky namun itu tidak akan terjadi karena ia takut kalau Zaky sampai marah, ia tidak punya teman menyontek lagi.
"Eh gue udah dapet nomer cewek yang waktu itu gue maksud loh!" lanjut Damar, namun Zaky terlihat tak tertarik mendengarnya,
"Dosen bentar lagi dateng, lo mau gue nggak fokus belajar dan bikin nilai gue jelek, kalau nilai gue jelek, otomatis nilai lo jug--"
"Iya! Iya! Gak gue ganggu" potong Damar ketus lalu keluar kelas,
"Eh titip jus jeruk ya!" teriak Zaky, namun Damar tak menoleh, Zaky pun hanya menggeleng, sudah tahu kalau Damar akan membolos.
_____
"Kamu kok di sini Mar?" bingung Dona saat Damar tiba-tiba saja datang dan berbaring di samping Dona, karena Dona sekarang sedang duduk di taman yang rerumputannya cukup bersih untuk di tempati bersantai."Punya temen kayak Zaky tuh nggak enak banget, dia berani banget ngancam-ngancam gue, mentang-mentang dia pinter!"
Dona sudah terbiasa mendengar curhatan Damar tentang Zaky, menurut Damar, Zaky orangnya egois dan ingin menang sendiri, Zaky juga tidak asik di ajak bercanda. Tapi sebaliknya, dalam hati Dona, Zaky adalah pria sempurna karena Zaky tak pernah mempermainkan hati wanita. Cewek-cewek kampus saja ia cuekin, pasti jika punya pacar, Zaky akan memperlakukan pacarnya secara istimewa.
"Menurut gue, Zaky baik kok" balas Dona jujur.
"Yaelah, elo mah bilang gituh karena lo suka sama dia" ketus Damar, tapi detik berikutnya ia bangun, terduduk sambil menatap Dona.
"Lo mau nggak gue bantu deketin Zaky?" celutuknya membuat Dona langsung menoleh cepat.
"Maksudnya?"
"Udahlah.. lo jujur aja, lo mau kan jadi pacar Zaky?"
Wajah Dona memerah, ia tertunduk malu menandakan kalau perkataan Damar benar, ia menyukai Zaky dan ingin menjadi pacar Zaky.
"Gue bakal bantu lo deket sama Zaky" Damar tersenyum miring, "dengan begitu, kalau lo udah bikin Zaky klepek-klepek, otomatis dia bakal bucin sama lo, dan nurutin permintaan lo"
"Ih lo mau manfaatin Zaky ya?"
"Bukan gituh, gue cuma mau dia ngerasain posisi gue, kayak babunya dia, dikit-dikit nyuruh ini, nyuruh itu, terus ngancem nggak ngeliatin tugasnya"
"Tapi tetep aja kan dia selalu ngasih liat lo tugasnya, bahkan makalah lo di kerjain sama dia sendirian, menurut gue sih, itu cuma ancaman candaan doang, lo sih yang baperan" jelas Dona panjang lebar.
"Gue nggak baperan, tapi ngehargain temen itu wajib Don,"
_______
"Lo jadi pulang bareng gue?" tanya Gilang.
Zidny mengangguk, lalu pamit untuk ke kelas mengambil tasnya, "Yaudah gue ke kelas dulu ya, ntar kita ketemu di parkiran"
Sehabis dari kelas, Gilang sudah duduk dengan kerennya di atas motor Kawasaki W175 model retro yang menambah kesan tajirnya, menunggu kedatangan Zidny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Z
Teen Fiction• BELOM DI REVISI GUYS • [Comedy Sad Romance] SILAHKAN BACA BLURBNYA JIKA INGIN JATUH CINTA PADA CERITA INI ;) "Bagaimana bisa aku jatuh cinta pada pria yang lebih pendek dariku?" - Zidny Feradita Anjasmara. 4 thn kemudian. "Bagaimana? Masih ingin m...