Haii! Cerita ini aku tetep lanjutin, jadi semoga kalian bisa terus support aku yaa, makasih.
Jangan lupa VOTE!
Eh btw part ini rada vulgar ya😂jadi kalau nggak suka maafffff di skip aja.
~Awal dari sebuah kesabaran~
(Double Z)
{Zidny & Zaky}
|Ciee selamat ya
|Langgeng ya Zid
|Ekhemm jangan lupa pajak
|tunangannya|Ciee ciee yang abis tunangan
|Jodoh emang ga bakal kemana
|Semoga bahagia Zee
Zidny mengurungkan niatnya untuk ke kamar mandi karena notif ponselnya selalu berbunyi. Ia pun menyempatkan dirinya untuk membacanya sebentar.
Begitu banyak ucapan yang memenuhi sosial media Zidny, kemarin memang hari bahagia bagi Zidny karena kemarin adalah hari pertunangannya dengan Zaky.
Awalnya ia bahagia-bahagia saja mengscroll komentar yang ada di instagramnya, ia tersenyum melihat ucapan-ucapan itu karena tak menyangka akhirnya ia bisa bersama Zaky, tapi saat ia membaca satu ucapan yang familiar baginya, entah kenapa senyumnya luntur.
"Kak Zahdan?"
Ia jadi teringat pada hari di mana ia menolak Zahdan, dia yang paling sering ada buat gue saat Zaky nyakitin gue, dan kemarin dia sama sekali nggak dateng ke pertunangan gue sama Zaky.
"Zee, kamu di dalem?" Itu suara Zaky, yap mereka satu apartemen namun tak satu kamar, ini semua Zaky yang menginginkannya, ia ingin lebih dekat dengan Zidny dan tak mau jauh-jauh dari gadisnya itu.
"Iyya! Tunggu!" sahut Zidny.
Ia membuka pintu menampakkan kepalanya saja karena saat ini ia hanya memakai handuk, "gimana nasi gorengnya enak?" tanya Zidny.
"Enak dong pasti," Zaky menaikkan jempolnya sambil tersenyum, ia mendorong pintu sambil kebingungan, "loh kok di tahan, aku mau masuk"
Zidny tersenyum canggung, "anu, aku mau ma..ndi dulu," ucapnya malu.
Namun Zaky malah tersenyum menggoda ke arah Zidny, ia mendorong pintu hingga Zidny mundur beberapa langkah karena tak bisa lagi menahan pintu, soalnya handuknya lebih penting dari pintu, kalau melorot, bisa mati Zidny.
"Ish! Mau ngapain sih!" cemberut Zidny.
Zaky menunjuk-nunjuk pipinya yang bolong itu, "morning kiss dulu dong, baru bisa semangat kuliahnya"
"Gak boleh Ky!" balas Zidny menahan untuk tidak tersenyum karena nyatanya ia sangat malu.
"Yaudah! Aku gak mau kuliah!" rajuk Zaky, ia melempar tasnya lalu menghempaskan tubuhnya di kasur Zidny.
"Terserah! Aku mau mandi!" Zidny buru-buru masuk ke kamar mandi sambil memalingkan wajahnya dari Zaky, ah ada apa ini, otak Zidny di penuhi pikiran-pikiran ambigu.
Sehabis mandi, Zidny keluar dan betapa kagetnya dia saat melihat Zaky masih si kasurnya meringkuk seperti anak kecil. Jangan-jangan dia tertidur.
Zidny pun menghampiri Zaky dan benar dugaan Zidny, Zaky tertidur.
Sebelum membangunkan Zaky, Zidny memilih untuk memakai pakaiannya dulu di kamar mandi, takutnya kalau di depan lemari, Zaky bisa tiba-tiba bangun.
Kini Zidny sudah mengganti pakaian nya, dan sedang di landa kebingungan antara harus membangunkan Zaky atau tidak, "Bangunin gak ya? Tapi kasian.."
"Ky... " Zidny mengguncang pelan lengan Zaky, namun Zaky tiba-tiba menahan tangannya dan menariknya ikut berbaring di samping Zaky.
"Zakyyy! Lepasin gak?" Kesal Zidny karena sekarang ia di jadikan guling.
Zaky menggeleng tanda ia tak mau melepas pelukannya, "temenin bentar" bisik Zaky dengan suara seraknya, membuat Zidny agak merinding.
Gadis itu terdiam menuruti kemauan Zaky, toh juga cuma peluk doang, batinnya. Semoga aja Zaky gak denger suara jantung gue yang lagi loncat-loncat.
Zidny mencoba melepas pelukan Zaky saat Zaky tertidur namun sepertinya Zaky orang yang sangat peka dengan pergerakan jadi Zidny harus menunggu cowok itu tidur dengan benar-benar pulas,
Terlalu lama menunggu, akhirnya Zidny pun ikut tertidur dalam pelukan Zaky. Semoga Zaky nggak ngapa-ngapain gue, gumamnya sebelum ia benar-benar tertidur.
__________
Tbc.
Suprise hehe.
UDAH VOTE BELOM NIH?
Krik krik banget ya ⊙︿⊙
Maap..
Aku lanjutin kisah ZZ ya hihi, semoga kalian suka kisah setelah bertunangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Z
Teen Fiction• BELOM DI REVISI GUYS • [Comedy Sad Romance] SILAHKAN BACA BLURBNYA JIKA INGIN JATUH CINTA PADA CERITA INI ;) "Bagaimana bisa aku jatuh cinta pada pria yang lebih pendek dariku?" - Zidny Feradita Anjasmara. 4 thn kemudian. "Bagaimana? Masih ingin m...