49.

466 80 31
                                    

Udah vote belum? Ayok vote dulu. Jangan pelit-pelit ;)
 

 Jangan pelit-pelit ;) 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  

°°°
Kita di takdirkan bertemu, dan ku harap kita juga di takdirkan bersama

°°°

 
    

Ponsel Gilang berdering, ia melihat pesan dan panggilan tak terjawab dari ponselnya. Raut wajahnya berubah, ia mendengus kesal seperti ada hal mendesak yang harus ia lakukan.

"Sar, bilang ke Zaky ya gue nggak bisa ikut ke rumah sakit" ucap Gilang ke Sarah, sesaat sebelum mereka berangkat ke rumah sakit.

"Oke" jawab Sarah lalu naik ke mobil.

Gilang pun buru-buru menuju mobilnya sendiri, dan tanpa ia tahu Dona mengikutinya dari belakang.

Gadis itu berhasil menyelinap masuk ke mobil Gilang, sekilas ia seperti sedang mengetik sesuatu di ponselnya sebelum naik, senyum miring di bibirnya menandakan kalau ia punya rencana busuk lain lagi. Laju mobil Gilang makin terasa cepat membuatnya terantuk-antuk di belakang.

Ini si Gilang kenapa ngebut sih!

15 menit adalah waktu yang cukup bisa membuat Dona merasa mual dan tidak nyaman, kalau bukan karena rencana jahatnya, ia tak mungkin mau membungkuk lama-lama di sana. Ia mengangkat kepalanya setelah mobil berhenti,

Bandara? Ngapain dia ke sini? batinnya.

Dona keluar mengikuti arah jalan Gilang, sembari berjalan ia menekan-nekan screen ponselnya tanpa mengalihkan pandangannya  agar tak kehilangan jejak Gilang, kemudian ia mendekatkan ponselnya ke telinganya tanda ia sedang menelfon seseorang,

"halo?"

"Lo dimana?! Kok lo ninggalin gue sih!" suara seseorang itu terdengar cemas di seberang sana. Sudah bisa di tebak, orang itu pasti Damar.

"lo masih di rumah Zaky?"

"Iyalah, gue nyariin lo!"

"mending lo kabur sekarang, sembunyi dulu deh. Takutnya Zaky bakal laporin lo ke polisi!" ucap Dona berbisik.

"Terus lo? Lo di mana!!"

"Gue ada urusan bentar. Rencana gue kali ini pasti berhasil. Doain gue, kalo ini berhasil, Zidny tinggal punya Zaky doang"

"Maksud lo?"

"Udah dulu, ntar gue jelasin!"

Mata Dona menyipit ketika melihat siapa yang sedang bersama Gilang.
Itu kan cewek yang di rumah sakit, ngapain dia sama Gilang?

Terus, cowok itu siapa?

Gilang menenteng tas milik cowok yang Dona tak tahu itu siapa, sedangkan cewek yang ia maksud adalah Rena. Dona makin bingung, apa hubungan mereka, ia merasa di curangi, tuh cewek nantangin gue? Dia udah selangkah lebih maju aja deketin Gilang.

****
Dian dan Sarah menunggu di luar sedangkan Zaky berada di ruangan dokter. Mereka bersyukur saat Dokter mengatakan kalau Zidny akan baik-baik saja.

"Dia mengalami shok berat, ada beberapa luka cakar dan merah-merah di perutnya, kalau saya boleh tau dia mengalami apa ya?"

Zaky awalnya tak mau memberi tahu dokter tersebut, tapi melihat kalau dokternya adalah seorang perempuan, jadi ia memilih memberi tahunya, "calon istri saya .. hampir di perkosa dok" ucap Zaky pelan.

"Pantas saja ada bekas cakaran juga di pahanya"

Zaky mendongak, "dia nggak di apa-apain kan dok?"

"Tenang saja, mungkin cowok itu belum menyentuh bagian intimnya tapi.. "

"Tapi apa dok?!"

"Saya lihat pakaian dalam bagian atasnya berantakan, dan ada bekas merah-merah di bagian dadanya"

Zaky mendengus menggebrak meja, "brengsek!!" ia bangkit dan langsung meninggalkan ruangan dokter dengan mata berapi-api.

Sarah yang melihat Zaky keluar langsung menahan cowok itu, "lo mau kemana? Zidny udah siuman"

"Lo serius?" tanya Zaky.

"Iya, tapi.. "

"Kenapa? Zidny kenapa?!" Zaky berbalik mengguncang bahu Sarah.

"Dia kayak ketakutan gituh Ky, gue keluar karena dia teriak-teriak"

Tanpa mengetuk, Zaky langsung masuk  ke kamar inap Zidny, terlihat gadis itu sedang meringkuk di sudut ruangan dengan tubuh gemetar, barang-barang di atas nakas terlihat berantakan.

"Zee..?" tegur Zaky lembut. Ia berjalan pelan menuju gadis itu.

Zidny menoleh, matanya membulat saat melihat sosok Zaky, "Zaky!!" histeris Zidny berlari memeluk Zaky. Sungguh di luar dugaan, ia belum membalas pelukan Zidny karena kaget, ia kira Zidny juga akan mengusirnya.

"Zaky maafin aku hiks.." Isakan kecil dari Zidny membuat Zaky terenyuh, ia benar-benar ingin membunuh Damar.

"Hiks .. Zaky.." panggil Zidny.

Zaky masih bergeming, ia tak tahu reaksi apa yang harus ia tunjukkan.

Gadis itu mendongak menatap Zaky, "Ky aku nggak pantes jadi istri kamu hiks.. A--aku, aku kotor!!" 

Zaky menunduk, "kamu .. inget aku?"

Alis gadis itu terangkat, "maksud kamu?"

"Zidny, tatap aku.." Zaky membungkuk memegang kedua bahu gadis itu, "kamu sekarang anggep aku apa?"

Zidny mundur perlahan, "kita kan udah tunangan Ky. Kamu kok nanya gituh?"

Zaky tersenyum, "syukurlah ingatan kamu udah balik" ia menarik Zidny kembali dalam pelukannya.

"Ingatan??" gumam Zidny kebingungan, ia berusaha mengerti maksud Zaky, memangnya ingatan apa yang ia lupakan.

"Aw!" Zidny tiba-tiba meringis kesakitan, kepalanya terasa nyeri.

"Kamu kenapa Zee?"

Kilasan ingatan muncul di kepalanya,
Kepalaku kenapa?

Siapa cewek itu?

Zaky? Zaky ciuman?

Zidny tiba-tiba bersikap aneh, ia mendorong Zaky kemudian menggeleng menatap cowok itu dengan mata berkaca,  "A--aku mimpi buruk Ky! Ka--kamu jangan tinggalin aku ya!!"

"Mimpi?? kamu nggak lagi tidur Zee" jelas Zaky kebingungan dengan tingkah Zidny.

Apa Zidny inget kejadian pas di mobil gue sama Dona? Ya Tuhan, semoga aja nggak. Batin Zaky memohon.

Zidny kembali teringat dengan kejadian beberapa jam yang lalu,  tubuhnya sudah di sentuh oleh tangan kasar itu, yang ia yakin bukan tangan Zaky, tapi masalahnya Zidny tak mengingat siapa yang melakukan itu padanya. "Ky.. ada cowok yang hampir lecehin aku .. hiks .."

"Nggak, nggak ada yang nyentuh kamu. Aku selalu di sini sama kamu Zee.."

"Terus kenapa aku di rumah sakit Ky? Gimana aku nggak merasa kayak gituh?! Jelas-jelas aku inget, aku habis di lecehin!"

"Terus apa kamu inget siapa?! Nggak kan? kamu cuma berhalusinasi, itu mungkin efek obat dari dokter.." Zaky beralasan.

Kenapa ingatan Zidny jadi begini? Dia nggak inget Damar dan Dona, dia inget gue tapi nggak inget semua perbuatan gue.. Gue khawatir ini makin parah dan bisa merusak mental dia..

Ini semua salah gue..

 

Tbc.

Gimana part ini??
Semoga suka ya ;)
Next? Komen.
Sekarang aku makin cepet update kan? Kan? Makanya sering-sering komen hehe.

Double Z Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang