44.

534 72 29
                                    

Now playing : Dena- Dont worry🎵

Buat yang penasaran sama castnya Danu, ini nih foto Zidny bareng abang tersayangnya. Mukanya sangar banget ya wkwk.
 

( Danu & Zidny )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Danu & Zidny )

Ada yang naksir nggak nih :v?
Mau jadi kaka ipar Zidny? Tapi mesti nyingkirin Sarah dulu deh wkwkwk.

Selamat membaca!!


     
Kapan kudapatkan dia?
Kapan bahagiaku datang?
Atau penantianku hanya sia-sia?
Perlukah aku menyerah saja?
 

  
  
  
Zidny memakan lahap buah yang di berikan Zaky tadi sembari menatap cowok itu sibuk menelfon di sudut ruangan,

Cowok aneh, kadang sikapnya lembut kadang juga kasar, gue lebih nyaman dia yang kayak gini, tunggu ngapain mikir--

Sret!  "Uhhukk!" Zidny tersedak karena tak fokus memakan apelnya, dan itu membuat Zaky langsung menghampirinya khawatir.

"Zee?!! Lo nggak papa? Minum dulu.. " panik Zaky mengulurkan segelas air, dengan cepat Zidny meraih gelas tersebut.

Sialnya Zaky masih saja ikut memegang gelas itu saat Zidny sibuk meneguknya, wajah Zaky juga terlalu dekat membuat proses minumnya jadi tak fokus. Bisa di bilang jantungnya berdegup tak beraturan sekarang.

Zidny meneguk habis air tersebut, "haah.." helaan napas terdengar dari mulut Zidny, akhirnya ia bisa menghirup oksigen.

"Keselek apa haus sih?" celutuk Zaky, ia terkekeh melihat Zidny yang lebih terlihat kehausan dari pada tersedak padahal aslinya gadis itu hanya sedang merasa gugup.

"O--iya, Gi--Gilang kemana ya?" gugupnya segera mengganti topik, namun pertanyaan itu malah membuat senyum Zaky seketika luntur.

"Kenapa nyari Gilang mulu?" dingin Zaky berujar, "istirahat aja dulu jangan cari-cari yang nggak ada, nanti otak kamu capek" titah Zaky memaksa gadis itu berbaring dengan mendorong kedua bahunya, hingga kepala gadis itu menyentuh bantal.

Zidny cemberut setelah di baringkan, ia malah bersikap keras kepala dengan berniat bangkit kembali namun Zaky dengan cepat menahan bahunya agar tetap pada posisi berbaring,

Zidny cemberut setelah di baringkan, ia malah bersikap keras kepala dengan berniat bangkit kembali namun Zaky dengan cepat menahan bahunya agar tetap pada posisi berbaring,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Istirahat nggak?!" tutur Zaky terlihat sangat serius. Zidny mematung karena tatapan Zaky, sungguh sekarang jantungnya lagi-lagi berdetak makin tak beraturan.

Apaan nih? Kok gue gugup banget.

Zidny tersadar lalu dengan gesit menghempas tangan Zaky dari bahunya, Zee nggak boleh tergoda sama playboy!! Kukuhnya membatin.

"Loh kok gue di dorong?" kaget Zaky.
Zidny gelagapan sendiri jadinya,  ruangan berAC itu seketika terasa panas, keringat dingin mengucur pelipisnya, "hus! Mending lo keluar kak, cariin Gilang kek, kalau lo di sini terus-terusan nanti di kira kita ada hubungan apa-apa lagi!" timpal Zidny jujur.

"Gue nggak mau di labrak sama pacar-pacar lo!" judes Zidny melihat ke arah lain.

"Zee .. lo tuh tunangan gue.. " tutur Zaky pasrah, meski Zidny tak akan percaya apa yang ia katakan, setidaknya ia harus selalu mencoba meyakinkan Zidny.

Apaan sih nih orang, tunangan dari mana? Dari hongkong? Jelas-jelas Gilang kan pacar gue, bilang aja mau modusin gue. Omel Zidny dalam hati.

Zaky mengeluarkan ponselnya, berniat memperlihatkan foto pertunangan mereka, meski dokter melarangnya tapi ia tak tahan mendengar Zidny menyebut-nyebut nama Gilang.

"Kamu harus liat in--"

Ucapan Zaky terpotong, karena kemunculan Gilang, "jangan ganggu istirahat Zidny!" tangan Gilang menarik paksa ponsel milik Zaky.

Ia menarik Zaky untuk keluar dari ruangan Zidny, meninggalkan gadis itu kebingungan di sana sendirian.

"Loh? Padahal kan gue penasaran" cemburu Zidny, "tapi aneh, kenapa gur nggak boleh liat foto itu?"

________

Zaky menghempas cekalan Gilang, "ngapain lo narik-narik gue!"

"Gue juga jijik narik lo, tapi ini menyangkut pemulihan ingatan Zidny, dan itu juga bakal menguntungkan buat lo kalau dia berhasil inget semuanya!" balas Gilang menunjuk tepat di wajah Zaky.

"Aghh--"

Drtt... drtt...

Zaky menggeram, ia hampir saja menonjok Gilang jika saja ponselnya tidak berbunyi.

"Danu?!" kagetnya saat mengetahui siapa yang menelfonnya.

"Abangnya Zidny?!" tanya Gilang ikutan kaget, karena kondisi Zidny saat ini hanya mereka yang tahu, bahkan Sarah dan Dian belum tahu Zidny sedang di rumah sakit.

"Angkat cepet!" suruh Gilang.

"Diem lo!" sinis Zaky.

"Ha--halo bang?" Zaky mencoba menetralkan suaranya yang gugup bukan main.

"Halo Zak, lo lagi sama Zee kan? Btw kok HP adek gua nggak aktif ya?"

Mampus!

Pertanyaan yang Zaky takutkan terlontar juga. Sekarang ia bingung harus menjawab apa.

 
  
Tbc.

Ini dia yang mukanya Danu yang keliatan, karena yang di atas tadi nggak keliatan ya hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dia yang mukanya Danu yang keliatan, karena yang di atas tadi nggak keliatan ya hehe.

Serem nggak tuh ekspresinya abang Danu, bikin nyali ciut hadeh, tapi ganteng ya awokwok :v

Double Z Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang