Setelah tamparan dari Zidny dan penobatannya sebagai playboy dia sangat menyesal, Zaky sebetulnya tidak bermaksud seperti itu. Dia terlalu bahagia setelah mengetahui bahwa Zidny benar-benar cemburu, dia lupa menjelaskan kebenarannya pada gadis yang sangat ingin ia jaga persaannya itu. Zaky tidak pernah tahu mengapa Sarah yang datang bukannya Zidny, dan bodohnya dia memeluk gadis yang salah.
Zaky masih memikirkan gadisnya yang marah karna perbuatannya. Setelah menaiki kuda besinya langit terlihat mendung, entah kenapa Zaky merasa Zidny masih menangis karna ulahnya. Batinnya sekarang kukuh ingin mencari Zidny dan menjelaskan semuanya, tapi seakan hal mudah itu begitu sulit dilakukan, penghalang datang entah dari mana.
Rosa meminta tumpangan pada Zaky, sebenarnya Zaky ingin menolak tapi hujan tiba-tiba saja turun, dan Rosa sangat tidak nyaman dengan hujan, dia pernah sesak nafas saat kedinginan. Terpaksa Zaky mengiyakan permintaan Rosa.
Zaky melajukan motornya sangat kencang, ia ingin segera sampai tujuan dan pulang mencari gadisnya yang ia rasa kini kehujanan. Tapi kini mata Zaky telah menemukan gadisnya yang berada di halte, Zaky semakin cemas dan ingin segera menemui Zidny, ia tahu bahwa Zidny pun melihatnya. Mungkin kini gadisnya benar-benar sudah hancur karna ulahnya.
Setelah mengantar Rosa dengan selamat, Zaky menambah laju motornya untuk menemui Zidny di halte, hujan semakin deras menembus seragam sekolahnya, sengaja ia tak memakai sweaternya agar sampai di sana ia bisa memberikannya pada Zidny yang ia yakin sedang kedinginan.
Seperti kilat Zaky semakin menambah kecepatan kuda besinya, pikirannya sekarang kacau dan hanya Zidny yang ia cemaskan, derasnya hujan menandakan seberapa sedihnya gadisnya. Hingga Tuhan berkata lain, ia ditakdirkan tak bertemu Zidny sekarang. Sebuah mobil menabrak motor Zaky dari arah samping hinggal terpental agak jauh.
Penglihatan Zaky agak kabur, rintik hujan seakan berbisik bahwa gadisnya akan baik-baik saja. Sebelum kesadarannya benar-benar hilang, terdengar kerumunan di sekitarnya, ia berharap bisa bertemu Zidny esok atau nanti.
*****
"Habis terjadi kecelakaan ya kak?" Zidny menanyakan kerumunan tadi pada Zahdan.
"Nggak tau tuh, mungkin anak bandel yang lagi balap-balapan di tengah hujan." Canda Zahdan membuat senyum Zidny sedikit tersungging.
"Sampai ketemu besok"
Zidny melambai kemudian masuk ke dalam rumahnya setelah punggung pria misterius itu pergi. Bagi Zidny dia misterius, mungkinkah dia pria yang di kirim tuhan untuk menyembuhkan luka di hati Zidny yang di buat oleh Zaky?
Zidny mengscroll insta storynya tanpa meng kliknya, sebenarnya Zidny termasuk orang yang sangat tidak peduli dan juga sangat perhitungan bukannya pelit, Zidny bahkan tidak pernah melihat story whatsapp milik orang lain hanya karna tidak ingin kuotanya cepat habis, dia juga akan mempercepat scroll-an nya jika melihat video di instagram.
Namun secara tak sengaja Zidny menyentuh salah satu insta story kakak kelasnya dan seketika membuat mulut Zidny menganga,
"Zaky!!!"
Sungguh kabar mengejutkan yang di terima oleh Zidny, caption yang mengatakan Zaky kritis membuat dada gadis itu terasa sesak, entah mengapa dia sangat khawatir pada Zaky. Otaknya sempat berputar sembilang puluh derajat lalu ia teringat dengan kerumunan yang ia lewati tadi."Gue harus ke rumah sakit." Dengan langkah seribu Zidny mengganti seragamnya yang agak basah itu lalu menuju kamar Danu untuk menyuruhnya mengantarkannya menggunakan mobil karena hujan di luar masih awet.
'Aku bahkan tidak sempat meredahkan hujan di matamu,'
"Lo mau keluar jam segini? Dengan hujan seperti ini? Kenapa bukan besok aja sih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Z
Teen Fiction• BELOM DI REVISI GUYS • [Comedy Sad Romance] SILAHKAN BACA BLURBNYA JIKA INGIN JATUH CINTA PADA CERITA INI ;) "Bagaimana bisa aku jatuh cinta pada pria yang lebih pendek dariku?" - Zidny Feradita Anjasmara. 4 thn kemudian. "Bagaimana? Masih ingin m...