Hai hai hai
Assalamualaikum warahamtullahi wabarokatu,
baru nyadar gue jarang salam di sini. Ayok di jawab biar sama2 dapet pahala hihi.Btw vote dulu baru scroll yaa⭐🙏. Karena vote itu grattiss tis tis, nggak ngeluarin duit dan tenaga.
-------------
°Membuka hatiku bukan berarti siapa pun boleh seenaknya datang, kamu boleh bertamu namun jika ingin menetap maka buktikan kau pantas menjadi pemilikku°
Zaky segera masuk ke rumahnya meninggalkan Dona di luar sendirian, ia berlari ke dapur menghampiri Gilang, Dian dan Sarah, "kalian liat Zidny nggak?""Nggak, dia kan tadi di luar sama lo" jawab Sarah mengunyah makanannya.
"Bahaya nih bahaya!" Zaky mengacak rambutnya dengan wajah memerah.
"Bantu gue cari dia, cepet!" ucap Zaky hendak bergegas, namun Gilang menahannya.
"Ada apaan sih? Lo jangan bikin kita khawatir gini"
"Zidny!! Dia lagi sama Damar pas gue tinggal!" jelas Zaky dengan nada tinggi.
"Lah dia dateng? Terus masalahnya?"
"Dia bisa aja ngapa-ngapain Zidny!! Liat aja, mereka nggak ada kan?"
"Loh.. Rena bener dong?"
"Rena?"
"Udah-udah, mending kita cari Zidny dulu"
"Kenapa nggak cari ke kamarnya?" celutuk Dian, dan semuanya pun seketika bergegas ke kamar Zidny.
*****
"Jangan coba-coba sentuh gue!!"
Bagai harimau yang kelaparan, Damar pelan-pelan mulai naik ke atas kasur sambil tersenyum menyeramkan, sedangkan Zidny berusaha untuk bangkit dari atas kasur namun kakinya di tarik hingga tubuhnya merosot dan kembali tengkurap.
"Udahlah jangan sok jual mahal, kita senang-senang dulu ya sayang" ucap Damar membalikkan tubuh Zidny agar berhadapan dengannya, kemudian ia menggenggam erat kedua tangan Zidny agar gadis itu tak macam-macam.
"Biar kamu nggak teriak lagi, kita tutup dulu ya bibir cantik kamu, ntar terakhir deh kita ciuman.." ucap Damar sembari menggumpalkan sebuah sapu tangan yang ia dapat dari meja rias Zidny.
"Nggak! Lepasin hiks.." Zidny menggeleng, air matanya mulai menyeruak keluar, tubuhnya pun mulai lemas akibat rasa takutnya, "Tolommmphh!" Suaranya meredam ketika sapu tangan itu menyumbat mulutnya.
Zidny terdorong hingga ia benar-benar terbaring dengan Damar yang menduduki pahanya. Ia kesal, mengapa tubuhnya sangat lemah di saat seperti ini, tangan dan kakinya bergetar kedinginan.
Gdar gdar!! "Zid?"
Itu suara Zaky, akhirnya, batin Zidny legah. Suara pintu di ketuk keras membuatnya sangat bersyukur karena besar peluang ia akan selamat, sedangkan Damar terlihat cemas, ia pun dengan segera mempercepat aksinya.
"Jangan ribut sayang.." ucap Damar membuka kancing celana jeans nya cepat-cepat.
Gdar gdar!!
"Zid?! Lo di dalem?" teriak Gilang dari luar.
"udah, nggak usah nanyak! Bantu gue dobrak pintunya!" kesal Zaky, amarahnya sudah di ubun-ubun. Ia berkali-kali menghantam pintu tersebut namun nihil.
Bruk! Bruk!
"Lo nggak ada kunci serep?" tanya Sarah, ia dan Dian terlihat sangat cemas jika saja Zidan benar-benar ada di dalam bersama Damar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Z
Teen Fiction• BELOM DI REVISI GUYS • [Comedy Sad Romance] SILAHKAN BACA BLURBNYA JIKA INGIN JATUH CINTA PADA CERITA INI ;) "Bagaimana bisa aku jatuh cinta pada pria yang lebih pendek dariku?" - Zidny Feradita Anjasmara. 4 thn kemudian. "Bagaimana? Masih ingin m...