Hari Jumat....
"Kamu hati-hati ya Zee, jaga diri baik-baik."
"Iya Bun," Zidny mencium punggung tangan Amara sambil menyeret tas yang berisi pakaian dan perlengkapannya.
"Denger tuh kata bunda! Jangan iya iya doang" Ucap Danu membuat Zidny mendelik tajam.
"Abang gak usah cerewet deh! Biar bunda aja yang nasehatin Zee, abang gak ussah!"
"Yeee.. sundul juga lu ampe ke bulan." Kesal Danu.
Danu kemudian mengangkat semua barang-barang Zidny ke bagasi mobil, lalu setelah melambai pada Amara, Danu melajukan mobilnya. Di dalam mobil terjadilah adu cekcok karna tak satu pendapat yang berujung keheningan karna tak mau saling bertegur sapa.
Sampai di sekolah Zidny harus menurunkan barangnya sendirian, terlihat Danu bersandar di mobil sambil melipat kedua tangannya di depan dada menyaksikan Zidny menyeret koper dan tasnya.
"Apa liat-liat!?" Gertak Zidny karna sedari tadi ia di tertawai oleh abangnya sendiri.
Karna puas menertawai adiknya, Danu berjalan ke arah Zidny lalu mengambil tas yang di gendong Zidny.
"Taro di mana?" Tanya Danu.
"Deket bis itu" tunjuk Zidny pada bis nomer 03. Di sana sudah ada Dian, Jidan, Dante dan yang lainnya.
Dian melambai ke arah Zidny lalu menghampirinya. "Eh Zid, kita deketan duduk ya?!" Heboh Dian, kemudian matanya tertuju pada Danu.
"Eh pacarnya Zidny ya? Yang waktu itu"
"Apaan sih, bukan! Dia abang gue" ralat Zidny membuat dua pasang mata yang tak jauh dari sana menatap lekat-lekat Zidny, Danu, dan Dian.
"Lah kan dulu dia bil___"
"Gue Danu, kakaknya Zidny." Ucapnya memotong kata-kata Dian lalu mengulurkan tangan.
Dian pun membalasnya, "ohh hehe, Dian kak."
"Gue cabut ya," pamit Danu. "Jaga diri lo baik-baik" sebelum pergi, Danu mengacak-acak rambut Zidny.
"Iya iya" balas Zidny merapihkan poninya.
Tak lama kemudian semua siswa-siswi berkumpul di depan sekolah. Setelah melihat berapa banyak yang hadir, guru memutuskan untuk menggabungkan siswa kelas 11 dengan siswa kelas 10. Kelas 12 tidak ikut karna mereka sibuk mengikuti bimbingan belajar untuk Ujian Nasional.
"Kelas kita cuma ada 8 orang yang ikut. Pastilah di gabung" ucap Dian.
"Padahal kita sekelas ada 25. Eh Galang gak ikut?"
"Enggak, katanya sih dia lebih baik bobo cantik di rumah dari pada boring di bis. Padahal ya, gue tahu kalo dia itu orangnya mabok darat haha"
"Haha ohh gituh"
______
Bus 01 berisi guru-guru. Kemudian bus 02 berisi kelas 11 dan bus 03 berisi kelas 10, bus 04 berisi siswa-siswi yang tidak mendapat tempat duduk dan barang-barang guru.
Zidny dan Dian kemudian naik ke dalam bus 03, "yahh penuh Zid" Dian melengos sambil menggendong tas ranselnya menghadap depan.
"Yaudah kita ke bus 04 aja deh." Pasrah Zidny lalu menurunkan kopernya dari dalam bus.
"Eh Zid! Lo di sini aja!" Teriak Dante menunjuk kursi di sampingnya yang jelas-jelas sudah ada Jidan di sana.
Tak! Jidan menjitak jidat Dante tanpa rasa kasihan." Apa-apaan lo! Lo aja yang pindah, Zidny di sini aja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Z
Teen Fiction• BELOM DI REVISI GUYS • [Comedy Sad Romance] SILAHKAN BACA BLURBNYA JIKA INGIN JATUH CINTA PADA CERITA INI ;) "Bagaimana bisa aku jatuh cinta pada pria yang lebih pendek dariku?" - Zidny Feradita Anjasmara. 4 thn kemudian. "Bagaimana? Masih ingin m...